Menurut David Wechsler, Inteligensi adalah
kemampuan untuk bertindak secara terarh, berpikir secara rasional, dan
menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara gari besar dapat disimpulkan
bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional.
Namun, terdapat perbedaan pengertian
inteligensi dari orang Awam atau masyarakat awam dengan para ahli ;
Iinteligensi adalah :
1.
Kemampuan praktis untuk pemecahan masalah & Kemampuan pemecahan masalah
Awam :
- Nalar yang baik
- Melihat hubungan diantara berbagai hal
- Melihat aspek permasalahan secara menyeluruh
- Pikiran terbuka
Ahli :-
Mampu menunjukkan pengetahuan mengenai masalah yag dihadapi
- Mengambil keputusan tepat
-
Menyelesaikan masalah secara optimal
- Menunjukkan pikiran jernih
2. Kemampuan Verbal & Inteligensi
Verbal
Awam :-
Berbicara dengan artikulasi yang baik dan fasih
- Berbicara lancar
- Punya pengetahuan di bidang tertentu
Ahli :-
Kosakata baik
- Membaca dengan penuh pemahaman
- Ingin tahu secara intelektual
- Menunjukkan keingintahuan
3. Kompetensi Sosial & Inteligensi
Praktis
Awam :- Menerima orang lain
- Mengakui kesalahan
-
Tertarik pada masalah sosial
- Tepat waktu bila berjanji
Ahli :-Tahu
situasi
-Tahu Cara mencapai tujuan
-Sadar terhadap dunia sekeliling
-menunjukkan minat terhadap dunia luar
Namun
pada dasarnya, inteligensi sesungguhnya adalah istilah yang di gunakan untuk
mendefinisikan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk memecahkan
masalah yang di hadapi oleh seseorang.
Berikut adalah ciri ciri perilaku inteligen
menurut masyarakat awam untuk inteligen
tinggi dan rendah :
1 inteligen tinggi : memiliki kemampuan
untuk memahami dan menyelesaikan masalah mental degan cepat, memiliki kemampuan
mengingat yang baik, dan kreativitas tinggi serta imajinasi yang berkembang
2. intelige rendah : memiliki perilaku yag
lamban, tidak dapat cepat mengerti suatu keadaan, dan kurang mampu
menyelesaikan masalah mental yang sederhana.
Berikut adalah faktor faktor yang
mempengaruhi inteligensi :
1.
Uni Factor Theory (Teori
Kapasitas Umum) – William Stern
Inteligensi merupakan
kemampuan umum, cara kerjanya juga bersifat umum. Kasitas umum tersebut muncul
akibat pertumbuhas fisiologis dan akibat belajar
2.
Two Factors Theory (Spearman)
- Faktor Umum (G Faktor)
Faktor yang menentukan apakah seseorang itu cara umum
bodoh atau pandai
- Faktor khusus (S Faktor)
Faktor yang menentukan kepandaian seseorang dalam bidang
tertentu, seperti fisika ataupun bahasa
3.
Multi Factors Theory –E.L
Thorndike
Inteligensi terdiri dari
bentuk hubungan neural antara stimulus dan respon. Hubungan inilah yang
mengarahkan tingkah laku individu
4.
Primary Mental Abilities –
Thurstone
Bahwa faktor umum tidak
ada, yang ada hanya sekelompok faktor yang di sebut Primary mental abilities.
Di antaranya :
-Pengertian verbal
-kemampuan angka
-penglihatan keruangan
-kemampuan penginderaan-
-ingatan
-penalaran
-kelancaran kata
Untuk Tes Inteligensi secara individu,
terdapat dua jenis tes
1.
Tes Binet
Di buat berdasarkan konsep
inteligensi Stern yang telah ada, Binet mengembangkan suatu konsep yang di
namakan konsep Mental Age atau MA. Yaitu usia mental, suatu level perkembangan
mental individu yang berkaitan dengan perkembangan lain. Tes binet ini
mengalami revisi berkali kali, dan Tes ini di peruntukan untuk anak usia dua
tahun hingga dewasa.
2.
Skala Wecsler
Di ciptakan oleh David
Wechsler, di perkenalkan dengan IQ Performance, skalanya terdiri dari tiga
macam, yaitu ; WPPSI-R untuk usia 1-6.5 tahun. WISC-R usia 6-16 tahun. WAIS-R
usia dewasa.
Untuk tes inteligensi kelompok terdiri dari
tiga jenis tes
1.
Lorge Thorndike Inteligence
Tests
2.
Kuhlman Anderson Intelligence
tests
3.
Otis Lennon School mental
Abilities
Namun, dalam kedua tes ini, Tes kelompok
dianggap lebih nyaman bagi anak, ekonomis, namun tidak dapat di susun laporan
individualnya. Sedangkan tes individual kurang ekonomis, namun pemahaman murid
lebih baik dan dapat mengukur tingkat kecemasan murid.
0 komentar:
Posting Komentar