Kamis, 08 Desember 2016

Warna mereka..

Hallo dan salam bahagia semuanya....

Akhir tahun 2016 ini, aku, dan teman teman ku sedang di sibukkan dengan blog blog yang sedang menjadi topik pembelajaran kami di kampus~ so saat ini aku bakalan cerita tentang blog blog teman temanku

sama seperti warna post ku yang terakhir, Pink, Blog teman ku yang satu ini juga bisa di bilang serba Pink. Blog Annisyah maulidinna alias dina. walaupun kata orangnya itu bukan pink tapi pastel tapi bagi ku itu pink^^

untuk ke pribadian seorang dina yang kayanya cuek bebek bahkan terkesan tomboy...agak agak kaget si liat blognya yang terlalu manis untuk seorang dina :D dengan backsong dari anime kaoprit saya juga SAO, ngeliat blog dia serasa kaya liat cupcake tapi aku sukaaaa ><

berikutnya Blog salah satu anak KOPDA Fadhil al-rasyid alias fadhil~
warna blognya sama kaya orangnya coklat coklat gelap gitu^^ tapi ada anak bayi yang lagi ketawa di sudut sudut blognya, lengkap dengan backsong yang sama sekali ga ku kenal...isi blognya ga jauh jauh dari kecintaan dia, yaitu tentang onepiece dan kopda, kemudian keluarga keduanya Ohana^_^

Blog selanjutnya ada Persona~ Blog dari Yesaya damaisan yang serba hitam dan merah, blognya simple tapi isinya warbiasah^^ salah satupostnya yang udah aku baca adalah tentang angkot di medan, gokil tu post^^

sebagai pemula dari blog, blog aku bukan apa apa dari blog mereka, tapi lihat blog mereka yang keren keren aku juga bakalan belajar terus untuk memperindah blog aku lagi.
sekian dulu untuk cerita kali ini, see ya in the next post^O^


Rabu, 07 Desember 2016

Woman - Pink


Merah Muda

Ciri Utama : Ceria, pendiam di antara orang baru, namun sangat heboh di lingkungannya sendiri, peduli pada lingkungannya, dan sangat polos seperti anak kecil, mudah bahagia karena hal hal kecil.

Selalu berfikiran positif, terkadang konyol dan lucu, namun bisa sangat serius dan menjadi pendiam.
Karakter yang sulit marah dan sulit membenci orang lain. bukan berarti tak bisa membenci, jika dia tak menyukai sesuatu dia akan memilih pergi atau diam. 
Tidak suka memaksakan kehendaknya bahkan lebih mudah mengalah dan mengikuti permintaan orang lain.
Jika bertemu orang baru lebih pendiam dari seharusnya, namun jika sudah bersama teman temannya bisa menjadi sosok yang sangat lucu dan konyol secara alami.
Hampir selalu berkata jujur dan taat peraturan
Tidak suka melakukan hal buruk atau melanggar kebiasaan normal
Jenis manusia yang ingin hidup aman dan bahagia hanya dengan sesuatu yang sederhana
Bisa di percaya tapi juga mudah di perdaya. 
Type teman yang setia dan perhatian
Type pasangan yang sangan pengertian, mudah tersentuh hatinya, dan tak mudah marah.

Pasangan yang sangat cocok : Biru Tua, Biru Muda, Pink
Pasangan yang agak cocok : Hijau







The Color Of My






Assalamu'alaikum dan salam bahagia untuk kita semua
Perkenalkan nama saya Nabila Khairul Husna as Nona nami
Saat ini saya adalah Mahasiswa Psikologi semester awal angkatan 2016 di Universitas Sumatera Utara Medan.

Sebelumnya terima kasih untuk teman teman sekalian yang telah bersedia hadir di Blog amatir ini, ini adalah Blog pertama saya untuk seterusnya dan mungkin juga the only one.

Blog ini di ciptakan selain untuk memenuhi tugas perkuliahan juga akan menjadi wadah saya dalam membagikan berbagai karya dan informasi baik dari saya sendiri atau sumber lain.

Namun peran utama dari Blog ini tak jauh dari namanya sendiri, yaitu WARNA

di sini, saya akan membagikan informasi seputar Warna Karakter yang dalam beberapa tahun ini telah saya dalami.

Warna Karakter ; belum dapat saya pastikan atau samakan sebagai warna Aura. Sejatinya, warna warna ini akan mewakili karakter karakter umum dari setiap orang. sebagai pemula, warna yang saya dapat jabarkan pun masih sangat minim. Namun, sejauh ini saya sudah bisa menebak karakter karakter umum seseorang dengan lebih mudah jika sudah mengenali warnanya.

Untuk mengenali warna seseorang pun masih belum bisa saya jelaskan dengan jelas. karena pada dasarnya, saya sendiri mendapatkan kemampuan ini secara alami dan di asah dengan seringnya mengamati orang orang di sekitar saya. mempelajari pola fikir dan emosy mereka kemudian mengelompokkannya kepada warna yang bisa menggambarkan karakternya.

untuk teman teman yang ingin tau apa warna anda, silahkan cek Postingan saya berikutnya dan cobalah untuk menyamakan karakter anda dengan karakter dari perwakilan tiap tiap warna.

Karakter wanita dan pria juga berbeda sekalipun warna yang dimiliki sama, tentu saja karena pola fikir pria dan wanita sangat berbeda. selain itu, karakter yang di wakili oleh warna warna ini juga dapat berubah atau tak selamanya tepat, mengingat karakter seseorang bisa saja berbeda dan berkembang sesuai dengan kehidupan yang di jalaninya. tapi, jika anda ingin tau warna anda dengan lebih jelas, bisa tinggalkan komentar dan foto anda untuk saya teliti secara khusus.

selain mahasiswa Psikologi, saya juga seorang pecinta Korea dan Jepang. di Blog ini juga akan bertabur Funfiction dan cerita cerita buatan saya yang berhubungan dengan Korea maupun Jepang. 

Dan sebagai seorang penulis, Puisi juga pantang tak top di Blog ini. Puisi saya akan selalu di perbaharui di setiap tgl 25 setiap bulannya. 

Jadi silahkan penuhi blog ini dnegan warna mu...... sampai bertemu di Warna Warna berikutnya...

Berbahagialah dan TERSENYUMLAH!!!! ^ v ^ )

Wassalamu'alaikum 

FF|BTS|~I Need You~|One Shoot


Tittle      : I Need You
Genre     : School Life | Action | Drama | Romance
Cast        : Jeon Jungkook (BTS) | Han Hara (OC) | All Member BTS
Rating     : Teens
Author    : Nona
Length    : One Shoot


~oOo~

“ha ra…!” Teriak Yunji dari luar kelas, ha ra dan beberapa teman temannya di kelas langsung memperhatikannya. Yunji masuk ke kelas dengan wajah kesal menghampiri Ha ra.

“kenapa??” Tanya Ha ra aneh. Yunji menatapnya tajam dan sepertinya benar benar serius sehingga teman teman mereka di kelas jadi memperhatikan mereka berdua.

“kau putus dengan jin?” Tanya Yunji masih ketus. Ha ra yang mendengar itu hanya mengangguk polos dan semakin bingung apa salahnya dengan hal itu. Tapi Yunji tak terlihat senang dengan hal itu. 

“kau yang memutuskan nya?” Tanya Yunji lagi. Ha ra hanya diam dan terlihat berfikir dan perlahan berdiri dari posisi duduknya, dia masih mencoba menebak apa yang diingginkan Yunji,

“sebenarnya ada apa?” Tanya Ha ra masih dengan nada pelan. Perhatian kelas sekarang sedang tertuju pada mereka berdua, tapi Yunji tak perduli itu, dia mendekatkan wajahnya pada Hara

“kau benar benar gila," bisiknya sinis, Hara mulai ikut ikutan kesal.

“ada apa dengan mu sebenarnya?! apa kau lebih suka jika aku memacari tanpa sama sekali menyukainya?!” Balas Hara tanpa berikir panjang, Yunji sudah menatapnya seakan ingin menelannya hidup hidup,

“cih…. Kau selalu seperti itu setelah kau mendapatkan namja yang kau suka! Aku tak tau lagi sebenarnya di mana fikiranmu! Aku! aku ha ra! aku yang sudah menyukai jin oppa sejak kelas satu sengaja mengalah padamu karena kau sahabatku dan jin juga menyukaimu! Tapi aku tak menyangka kau akan memperlakukannya sama seperti namja lain!” Seru Yunji dengan nada yang tinggi dan membentak Ha ra keras keras. Seketika semua orang di kelas itu kaget mendengarnya. Ha ra melihat ke sekeliling dengan tatapan kesal dan akhirnya menatap Yunji dengan tatapan tak kalah sinis juga.

“Yunji jangan asal bicara…” Kata Ha ra mencoba tetap tenang dalam kondisi ini. Tapi sepertinya Yunji sama sekali tak bisa setenang Ha ra dan terlihat begitu kesal pada sahabatnya itu.

“kau tau? Sekarang aku tiba tiba merasa kalau kata kata orang tentang mu itu memang benar! Kau ini seperti anjing cantik yang sebenarnya adalah seekor rubah! Kau mengerikan!” Kata Yunji lagi. Mata Ha ra langsung terbelalak saat Yunji melontarkan kata kata itu. semua orang mulai mendekat termasuk Sungyoung dan Raejin yang bersiap di dekat kedua teman mereka itu jika tiba tiba keduanya akhirnya bermain fisik.

“ya Yunji!!!” Seru Ha ra mencoba tetap menahan emosinya. Tapi Yunji benar benar sudah di luar kendali.

“aku tau kau cantik! Kau adalah yeoja sempurna di antara kami semua! Tapi, kau sama saja dengan yeoja yeoja cantik lainnya! Yeoja cantik seperti kalian, memang egois dan memikirkan diri sendiri saja! Aku benar benar sudah muak melihat mu!” Kata Yunji dan kemudian membalikkan meja Ha ra dan membuat barang barang Ha ra berantakan. Raejin langsung menarik Yunji untuk tak mendekat lagi dengan Ha ra. Tapi Ha ra tetap mencoba tenang walau emosinya juga sudah di ubun ubun. Sungyoung memegangi tangan Ha ra, tapi Ha ra menyuruhnya tenang dengan mengangkat tangannya. Yunji menatap Ha ra begitu kesal sedangkan Ha ra hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Raejin membisikkan sesuatu, tapi Yunji hanya membalasnya dengan melepaskan pegangan Raejin kemudian berjalan keluar kelas. Ha ra ingin menyusulnya walau di tahan oleh Sung young dan Raejin. Ha ra mengatakan dia masih bisa menahan emosinya dan segera berlari keluar menyusul Yunji.

“YUNJI!!!” Panggil Ha ra mengejar Yunji. Tapi Yunji malah mempercepat langkahnya hingga tiba tiba di depan sana Jin berjalan ke arah yang berlawanan dengan Yunji tanpa tau keberadaan mereka berdua. Ha ra dan Yunji melihat Jin bersamaan. Tapi Yunji kemudian menoleh dan membesarkan matanya pada Ha ra membuat Ha ra langsung berhenti melangkah sebelum Jin bisa melihatnya.

“oppa!” Sapa Yunji ramah pada Jin seperti tak terjadi apa apa barusan. Ha ra hanya menatap mereka diam. Hingga tak lama Yunji menarik Jin pergi dan Ha ra hanya dapat menatap mereka berdua pergi. Dia tak habis fikir masalah ini akan jadi sebegitu besarnya dan bisa membuat sahabat dekatnya Yunji semarah itu padanya.

“hanya karena namja….” Gumam Ha ra kesal di dalam hati dan segera berjalan kembali kekelas.

~oOo~

“Hai princess….” Ha ra menoleh saat tiba tiba ada seorang namja menyapanya dengan panggilan putri dan mengikutinya di berjalan.

“namaku ha ra…” Sahut Ha ra dingin. Namja itu langsung sedikit membungkuk melihat wajah Ha ra yang di tekuk.

“wae? Masih memikirkan yunji?” Tanyanya yang langsung membuat Ha ra berhenti berjalan dan menoleh menatapnya.

“dari mana kau tau tentang itu?” Tanya Ha ra mengingat namja itu tak sekelas dengannya. V sebutan namja itu di kalangan mereka biasa, langsung tersenyum dan menggoyangkan handphonenya. Seketika Ha ra mengeluh lemas dan kembali berjalan menuju gerbang.

“pertengkaran kalian jadi trending topik di sekolah. Tapi ku dengar kau begitu tenang melawan yunji! Bagaimana bisa?” Komentar V  kemudian yang hanya di balas dengan eluhan nafas dari Ha ra.

“kau memang playgirl sejati…” Kata V kemudian, tapi Ha ra seketika menatapnya tajam, dan karena mendapat tatapan mengerikan itu V langsung tersenyum bodoh dan mengangkat tangan. Ha ra kembali melanjutkan jalannya.

“jadi…… kau akan pulang sendiri?” Tanya V. Ha ra hanya diam dan terus berjalan.

“ku temaniyah! Lagipula aku penasaran, bukankah kau dan yunji bersahabat? Kenapa kau bisa jadian dengan Jin hyung kalau memang yunji menyukainya juga? Apa kau sejahat itu?” Tanya V kemudian tapi dengan nada lebih serius. Ha ra hanya mengerutkan dahinya sendiri dan terus berjalan.

“kau mau mendengarkan ceritaku…” Kata Ha ra pelan. V mengangguk, Ha ra langsung berhenti berjalan dan berdiri berhadapan dengan ha ra.

“aku benar benar kesal setengah mati dengan yunji karena tadi, jadi aku ingin berkeliling sebenar, kau mau menemaniku?” Tanya Ha ra. V mengangguk angguk setuju tanpa protes sama sekali. Ha ra tersenyum puas dan langsung berjalan dengan lebih bersemangat menuju halte di ikuti oleh V di Belakangnya.

“kau yakin ingin berjalan dengan ku?” Tanya V sambil mengikuti Hara di belakangnya. Ha ra hanya mengangguk.

“wae?” Tanya Ha ra tanpa menoleh. V hanya tersenyum sendiri.

“gwechana..” Seru V kemudian. Ha ra menoleh dan menatap V aneh, tapi kemudian melanjutkan jalannya.

“aah, itu memang sedikit menyebalkan..” Komentar V setelah Ha ra menceritakan masalahnya. Ha ra mengangguk setuju.

“tapi kebetulan kau cantik! Jadi memang semua namja menyukaimu, kau tak bisa di salah kan sepenuhnya…” Kata V kemudian, dan Ha ra cukup terhibur dengan kata kata itu apalagi V mengatakannya dengan tersenyum dan nada yang lebih serius.

“nde….terkadang menjadi cantik juga menyebalkan. Apa lagi entah kenapa di sekolah kita selalu menyebut nyebut kalau yeoja cantik itu adalah jelmaan nenek sihir!” Keluh Ha ra kesal. V hanya tertawa mendengarnya.

                Ha ra, yeoja angkatan 2 SMA HighOne. Yeoja cantik, ramah dan memiliki kepribadian yang easy going ini adalah yeoja yang cukup terkenal di sekolahnya karena banyak hal. Ada positif dan negatif. Tapi kebanyakan karena dia punya banyak mantan di sekolah maupun di luar sekolahnya. Ha ra memang mudah suka dengan namja keren yang biasanya lebih terkesan cantik dan selalu bisa mendapatkan namja yang dia sukai, ataupun selalu berusaha mendapatkan mereka hingga dia benar benar bisa mendapatkannya. Hanya saja, Ha ra tak pernah menjalin hubungan lama dengan namja, paling lama 2 bulan dan sisanya hanya hitung minggu dan Ha ra akan bosan dengan mereka. Sekeras apapun Ha ra mengusahakan untuk mendapatkan mereka jika dia telah kehilangan rasa Ha ra takkan mempertahankan mereka lagi. karenanya dia terkenal sebagai Playgirl. Tapi sebenarnya Ha ra melakukan itu karena dia tak ingin kalau dia malah menyakiti namja namja itu jika dia tetap bersama mereka walau dia sudah tak punya perasaan dengan mereka.

“oiya, kau mudah suka dengan namjakan? Bagaimana kalau namja itu berbahaya.. ani… dia sebenarnya tak berbahaya, tapi orang orang menganggapnya berbahaya. Jika dia tampan apa kau akan menyukainya juga?” Tanya V kemudian. Ha ra menoleh ke arah V saat V menanyakan itu. V mengangguk. Ha ra masih diam dan berfikir.

“ku fikir penilaian orang akan berbeda beda. Bagaimana kalau untukku dia tak berbahaya..” Jawab Ha ra kemudian. V tersenyum lucu mendengarnya sebelum akhirnya kembali serius lagi.

“namja itu memang tak berbahaya. Tapi dia adalah anak seorang pembunuh!” Kata V mulai menjelaskan siapa yang dia maksud. Ha ra terdiam saat mendengar itu, tapi ekspresinya tak berubah.

“masih suka?” Tanya V. Ha ra terlihat berfikir.

“kalau ayahnya yang pembunuh lalu kenapa harus takut pada anaknya? Harusnya takut pada ayahnya!” kata Ha ra santai dan membuat keduanya tertawa.

“ais aku serius!!” Kata V kemudian dan kembali serius.

“dia temanku! Ayahnya sudah di hukum mati karena banyak melakukan pembunuhan untuk pekerjaannya. Tapi semenjak kasus ayahnya terbongkar Jungkook jadi bahan bulan bulanan orang!” Jelas V. Ha ra menyimak betul nama namja yang di sebut V barusan dan kemudian mengangguk angguk mengerti.

“tapi jika dia masih punya teman itu artinya dia memang bukan orang yang buruk. Buktinya kau masih mau menjadi temannya”Kata Ha ra kemudian, V langsung tersenyum mendengarnya.

“baiklah… jadi kau mau bertemu dengannya?” Tanya V lagi. Ha ra mengangguk.

“baiklah, akan kuhubungi dulu dia…” Kata V sambil mengutak atik Handphonenya. Beberapa saat V mulai sibuk sendiri dengan handphonenya. Sedangkan Ha ra hanya memperhatikan jalan lewat jendela bus dan membayangkan sosok Jungkook yang di ceritakan V. Rasanya namja itu begitu tersiksa, dan hidupnya begitu mengerikan, Ha ra jadi penasaran dengannya.

“dia akan datang..” Kata V akhirnya, Ha ra kembali menoleh melihatnya dan V tersenyum padanya.

“apa dia benar benar tampan?” Tanya Ha ra tiba tiba, V langsung kaget saat Ha ra menanyakan itu.

“kenapa kau tiba tiba menanyakan itu?” Tanya V lucu. Ha ra tersenyum juga.

“coba kau bayangkan jika namja yang memiliki hidup seberat itu punya wajah jelek? Apa hidupnya tak benar benar sempurna? Jika iya dia lebih baik mati saja…” Kata Ha ra yang langsung membuat V tertawa. Ha ra juga kemudian tertawa dengan kata kata nya sendiri.

“ha ra kau benar benar..” V hanya tertawa dengan kata kata Ha ra sampai Ha ra akhirnya berkata kalau itu hanya bercanda.

“tapi… anak itu sebenarnya memang tampan!” kata V akhirnya serius. Ha ra menoleh menatapnya dengan serius. V mengangguk serius juga.

“tapi sayang wajah tampan nya itu sering jadi tempat orang melayangkan pukulan..” Lanjut V, Ha ra mengerutkan dahinya tak mengerti.

“maksudmu?” Tanya Ha ra aneh.

“nde… anak itu sering jadi incaran orang orang yang berhubungan dengan musuh ayahnya dulu. Karena dia juga, aku dan teman teman ku jadi sering terlibat perkelahian untuk membantunya!” Jelas V kemudian. Ha ra baru mengerti satu hal karena penjelasan V itu.

“jadi itu yang menyebabkan kau sering berkelahi? Bukan karena kalian memang brandalan?” Tanya Ha ra polos. V menatapnya jengkel saat Ha ra bilang dia brandalan.

“tentu saja tidak. Kami hanya membantu teman!” Seru V langsung tak terima. Ha ra tersenyum lucu karena tau V tak suka di bilang brandalan.

“jadi… dia sekolah?” Tanya Ha ra lagi. V menggeleng.

“sebenarnya kami sudah sering mengajaknya untuk sekolah di sekolah kita. Tapi dia tak mau karena 
malas menjadi bahan olok olokan anak sekolah” Jawab V kemudian. Ha ra semakin tak habis fikir kehidupan namja itu begitu mengerikan. Untuk anak sma, benarkah dia hidup seperti itu?
Cees…”kita sampai…” Kata V yang kemudian turun dari bus di susul Ha ra.

“nah… itu café kami biasanya!” Seru V menunjuk sebuah café yang ada di ujung perempatan dekat halte itu. Ha ra mengangguk angguk dan mengikuti V yang berjalan ke sana.
Hanya membutuhkan beberapa menit sampai mereka bisa masuk ke café itu. Dan keduanya hanya mengobrol selama menunggu Jungkook datang. Tapi setelah beberapa lama tak kunjung datang V mulai menghubungi Jungkook. Anehnya handphone Jungkook mati, dan entah kenapa V tiba tiba jadi resah sendiri.

“ada apa?” Tanya Ha ra. V hanya menggeleng.

“ini aneh, handphone nya tak aktif!” Kata V mulai gelisah. Ha ra langsung mengerti saat melihat V gelisah dan mengingat cerita V tadi.

“apa mungkin..”Seru Ha ra, V langsung menatapnya tajam.

“ini adalah daerah paling aman untuk nya, tak mungkin ada yang menemukannya…” Seru V meyakinkan Ha ra, atau tepatnya meyakinkan dirinya sendiri.

“oh astaga… kenapa anak anak itu malah berkelahi di dekat sini…” Tiba tiba pelayan disitu mengatakn hal yang aneh. V dan Ha ra langsung saling melihat.

“ma maaf… apa kau bilang tadi?” Tanya V yang langsung menghampiri pelayan itu. teman teman pelayan itu langsung melihati V.

“m mwo??” Tanya pelayan itu aneh.

“apa yang kau bilang tadi! apa kau bilang ada yang sedang berkelahi?” Tanya V emosi sendiri, Ha ra langsung memgangi pundak V untuk membuatnya tenang. Pelayan itu saling melihat dengan teman temannya kemudian mengangguk.

“tadi saat aku melihat ke belakang ada dua orang yang memukuli seorang namja yang sepertinya seumuran kalian, kemudian dia lari dan mereka mengejarnya….” Jelas pelayan itu. V langsung lemas mendengarnya. Ha ra juga melihati V untuk tau apa mungkin itu Jungkook.

“apa kau lihat orang nya? orang yang di kejar?” Tanya V lagi. pelayan itu diam seperti berfikir.

“aku hanya melihat sekilas, tapi yang paling ku ingat adalah jaket namja itu, di belakang jaketnya ada tulisan BTS berwarna putih” Seketika V memukul kepalanya sendiri mendengarnya dan segera membuka tas dan memberikannya pada Ha ra.

“ha ra kau tunggu disini, itu jungkook!”Seru V yang kemudian juga membuka handphonenya dan lansgung terlihat menghubungi seseorang.

“mwo?? A aniyo… apa kau akan menyusulnya?” tanya ha ra panik sendiri. tapi V tak menjawabnya dan malah berbicara pada orang di telfonenya.

“hyung, jugkook di kejar orang! Aku di café biasa. Susul kami!” kata V kemudian mematikan handphonenya dan segera berjalan keluar toko. Ha ra juga langsung menyusulnya walau orang orang di café sedang memperhatikan mereka.

“V tunggu aku!!!” teriak ha ra, v berbalik dan menatapnya aneh.

“ha ra kau tunggu disini! Mereka berbahaya! Kami akan kembali” kata V meyakinkan. Tapi ha ra malah menggeleng dan mendekat padanya.

“aku akan mengikutimu. Kau hanya sendiri, aku tak kan dekat, aku hanya akan mengikutimu dari jauh jaga jaga jika terjadi sesuatu! Aku janji takkan merepotkan!” kata ha ra. V ingin menahannya tapi akhirnya dia menyerah dan mengizinkan ha ra ikut. Hanya saja, begitu dia berbalik V langsung berlari, dan seketika ah ra harus ikut ikutan berlari juga dan itu membuatnya hampir kehilangan jejak V.

Drap drap drap drap….. H ara terus ebrlari mengikuti V tak jauh di belakangnya mereka berlari entah kemana ha ra hanya mengikuti V, sampai akhirnya mereka mulai memasuki deretan toko yang sudah tutup. Hari mulai sore, dan V terus masuk ke dalam.
Ha ra yang baru pertama kali di tempat seperti itu perlahan mulai melambat karena dia sibuk memperhatikan tempat itu.

“AAAKH…..” tiba tiba terdengar suara teriakan dari dalam. V langsung mempercepat larinya, sedangkan H ara hanya mencoba untuk tak kehilangan jejaknya. Di sana benar benar sepi dan mulai terasa gelap. suasana di sana benar benar berbeda dari yang biasa ha ra rasakan. Dan ha ra mulai was was sendiri jika tiba tiba bisa saja da orang yang muncul di bealkangnya.

“Psst…” Ha ra melihat kedepat saat V membri kode padanya. Ha ra mengangguk karena V mengatakan untuk tetap jaga jarak dengannya. sepertinya V telah menemukan temannya dan dia pun kemudian masuk ke salah satu lorong toko toko itu. ha ra berlari lari kecil mengikuti V sampai akhirnya dia benar beanr bisa melihat dua orang namja yang sedang memukuli seorang namja berjeket hitam.

Untuk pertama kalinya melihat itu secara langsung mata ha ra tak berkedip dan ha ra langsung berjongkok di balik sebuah meja agar tak terlihat. V langsung mengejar salah satu dari namja itu dan berkelahi dengannya. dan saat teman penjahat itu ingin ke arah V juga, jungkook tiba tiba menariknya dan menahannya agar tak mengkroyok V. H ara mencoba memperhatikan wajah Jungkook dan saat wajah jungkook yang babak belur, tapi tiba tiba namja itu menarik kepala jungkook dan menghantamnya ke lututnya sampai jungkook hampir kehilangan kesadarn. Dan di saat yang sama ha ra tak berkedip sama sekali dan melihat itu dengan jelas.

DEG…..jantung ha ra berdetak kesar saat dia melihat jungkook begitu kesakitan. Ada sensasi yang berbeda saat ha ra melihatnya, apalagi ini pertama kalinya dia melihat sesuatu seperti ini. Namja itu ingin meninggalkan jungkook, tapi lagi lagi jungkook menarik nya agar namja itu tetap tak mengkroyok V dan karenanya lagi lagi jungkook mendapat hantaman keras bahkan kali ini bertubi tubi dari namja itu. ha ra menutup mulut nya keras keras, tubuhnya bergetar melihat jungkook di pukuli habis habisan.

“Akh…” sampai tiba tiba namja itu menendang perut jungkook dan jungkook bena rbenar kesakitan. Jungkook langsung terduduk dan tak bsia melawan lagi, dan saat keduanya sekarang mengahadap V, V langsung berlari dan di kejar oleh ke duanya. Ha ra refleks langsung berdiri saat V pergi. Dia awalnya berjalan cepat ingin menyusul V, tapi setelah di depan jungkook, hatinay benar benar memaksa untuk melihat namja ini dulu.

Ha ra perlahan lahan mendekati jungkook, jungkook terlihat tak sadarkan diri dan memegangi perutnya. Di sudut bibirnya keluar darah, pelipisya juga terkoyak dan kepala nya juga berdarah. ha ra berjongkok di depan jungkook dan memperhatikan jungkook dari dekat. deru nafas jungkook dapat di dengan ha ra dengan baik karena terengah engah, dan bau khas namja yang di miliki jungkook juga dapat di cium oleh ha ra begitu jelas. Wajah ha ra memerah sendiri melihat wajah jungkook yang berkeringat dan terlihat kesaitan.

Tanpa sadar ha ra hanay memperhatikan jungkook dan jarak wajah mereka sangat dekat, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan, tapi tiba tiba jungkook melenguh dan sketika ha ra mundur menjauh.

“eh ha ra??” tiba tiba ada suga dan J.hope yang datang berlari ke arah mereka. Ha ra yang me,ihat keduanya juga terkejut.

“astaga… di dimana v?” tanya suga yang terkejut melihat jungkook tak sadar.

“dia berlari ke sana… tolong bantu dia!” kata ha ra. suga dan j.hope mengangguk bersamaan.

“tolong jaga anak ini..” kata j.hope kemudian dan ha r alangsung mengangguk. Keduanya langsung 
berlari meninggalkan keduanya.

“ngggh…” jungkook terlihat begitu kesakitan di perutnya. Ha ra menatapnya khawatri dan kembali berjongkok di depannya.

“gwenchana?” kata ha ra pelan sambil menggoyangkan kaki namja itu sedikit untuk membangunkannya. Jungkook membuka matanya perlahan dan menatap ha ra dengan tatapan dingin. Ha ra mencoba tersenyum seadanya.

“aku teman V!” kata ha ra kemudian. Jungkook hanya diam dan menatap ke kiri dan kekanan nya. lalu kemudia membenarkan duudknya, ha ra membantunya ddalam diam, jungkook hanya memperhatikannya.

“dimana…ngh..V?” tanya jungkook pelan. Ha ra emnggeleng.

“dia lari dan mereka mengejarnya.. tapi j.hope dan suga oppa sudah menyusulnya” kata ha ra cemas. Jungkook memejamkan matanya mencoba meneangkan diri setelah tau j.hope dan suga sudah membantu v. Dan terus menekan perutnya. Dia menelan ludahnya dengan kasar dan meludahkan darah di mulutnya kemudian. Ha ra baru teringat dia punay minum dan langsung membuka kannya

“kau bisa minum?” tanya ha ra. jungkook hanya menatap air mineral itu, ha ra kemudian sedikit maju untuk lebih mendekat pada jungkook.

“buka mulutmu..” kata ha ra kemudian. Jungkook awalnya hanya menatapnya, tapi setelah ha ra tersenyum padanya jungkook perlahan membuka mulutnya dan sedikit mendugak. Ha ra memegangi dagunya dan menuangkan sedikit air karena jungkook sulit menelan.

“lagi?” tanya ha ra, jungkook menggeleng kecil. Ha ra mengerti dan menyimpan airnya, kemudian 
dia mengeluarkan sapu tangan membersihkan luka jungkook.

“apa perut mu terluka parah?” tanya ha ra sambil mengusap wajah jungkook perlahan. Jungkook tak banyak ebreaksi dan hanya sedikit meringis saat luka luka nya tersentuh. Setelah selesai membersihkan wajahnya ha ra berdiri dan menatap cemas lorong arah V berlari tadi. mereka belum kembali dan itu membuat ha ra semakin khawatir. Jungkook bsia melihat itu dari wajah ha ra, tapi dia tak berniat untuk bicara banyak. Ha ra menghela nafas panjang dan kembali melihat jungkook.

“biar ku lihat perutmu..” kata ha ra perlahan memindahkan tangan jungkook dan menaikkan baju kaosnya. Tapi jungkook menahan ha ra dan menggeleng. Ha ra tersenyum meyakinkannya dan akhirnya menarik baju jungkook ke atas, tapi saat melihat perut jungkook ha ra seketika terbelalak.

“jungkook! kau…” jungkook hanya menahan sakit saat lukanya sekarnag terbuka. Ha ra sektika menutup nya lagi dan menekannya.

“ini luka jahitankan? Astaga… kita harus membawamu keruamh sakit!” kata ha ra khawatir. Jungkook hanya menggeleng dan membiarkan ha ra menekan lukanya. Ha ra tak berfikir sama skeali kalau ternyata jungkook punya luka jahitan di perutnya dan sekarang luka itu terbuka.

“Jungkook! ha ra…” tak lama j.hope suga dan V datang. Keduanya memapah V berjalan. Anak itu juga terlihat babak belur tapi sepertinya tak terlalu parah.

“V gwenchana?” tanya ha ra setelah V di dduduk di sebelah jungkook. V mengangguk.

“bagaimana jungkook?” tanya suga.

“lukanya terbuka! Kita harus membawanya kerumah sakit!” kata ha ra kemudian.

“mwo? Luka mu terbuka?” tanya V ikut ikutan khawatir. Jungkook hanya diam dan mengangguk 
dengan ekspresi kesakitan.

“arraso… kita bwa mereka ke mobil ku, kata j.hope sambil perlahan membantu jungkook berdiri, begitu juga ha ra. sedangkan suga membantu V berjalan. Dan mereka segera pergi ke rumah sakit.

~oOo~

“ha ra, kau temani jungkook dulu ya! Aku akan menyelesaikan administrasinya dulu!” kata suga hara mengangguk.

“uangnya oppa?” tanya ha ra. suga hanya tersneyum dan ha ra mengerti itu, karena suga sebanrnaya memanglah orang kaya. Ha ra akhirnya berdiri perlahan masuk ke ruangan jungkook.
Dia perlahan masuk dan tak mengeluarkan sedikit suara pun karena takut mengganggu jungkook yang sedang tidur. Tapi dia tterlihat masih kesakitan. Udara di sana terasa masih sedikit dingin walau jungkook berkeringat, ha ra menaikkan seidkit suhu ruangannya sebelum dia duduk di sebelah jungkook. dia menatap namja yang sedang tidur itu. dia tersenyum sendiri karena akhirnya lega lukanya telah di tutup. Ha ra mengambil memeberapa lembar tisu dan mmebersihkan keringat jungkook.

Dari dekat ha ra memperhatikan namja itu. pipinya memerah lagi, tapi ha ra masih belum mengerti apa yang dia rasakan. Ha ra memegangi dadanya dan merasakan ada yang berbeda. ini sedikit mirip sepeti apa yang dia rasakan saat menyukai seseorang, tapi ada sedikit perbedaan kaena wajah jungkook yang terluka dan ekspresinya yang kesakitan itu. ha ra masih belum mengerti apa yang terjadi padanya tapi dia hanya dapat menghela nafas karena setiap di dekat namja itu ha ra akan merasa sesak.

Ceklek…. J.hope dan V masuk ke ruangan itu. ha ra tersneyum pada mereka dan langsung menghampiri V untuk membantunya duduk di sofa.

“gwenchana?” tanya ha ra. V mengangguk dan tersenyum padanya, kemudian melihat ke arah jungkook.

“apa luka nya sudah di tutup?” tanya V. ha ra mengangguk.
Ceklek…. Sekali lagi pintu terbuka, suga masuk sambil membawa sekantong pelastik berisi minuman kemudian memberikannya pada v, ha ra dan j,hope.

“uang mu uckup?” tanya j.hope. suga mengangguk kemudian duduk di sebelah jungkook. dia membenarkan selimutnya jungkook baru kemudian menghadap ke ha ra dan v di sofa.

“kenapa ha ra bisa bersama kalian?” tanya suga. V dan ha ra langsung saling melihat.

“sebenarnya aku ingin mengenalkan jungkook pada ha ra. ha ra hari ini punya masalah di skeolah dan kami memmutuskan untuk jalan bersama, aku ingin mengajak jungkook. tapi bahkan kami belum bertemu jungkook sudah di kejar oleh orang orang itu!” jelas V. j.hope juga berjalan mendekati mereka.

“ini aneh, kenapa ada orang orang itu di daerah sini..” kata jhope. Suga juga mengangguk setuju.

“apa rapmons tau soal ini?” tanya V kemudian. Suga dan j.hope mengangguk bersamaan.

“sebentar lagi dia akan datang. Ha ra, kau ku antar pulang ya!” kata jhope kemudian. Ha ra yang 
sedari tadi hanya diam sedikit kaget mendnegarnya dan kemudian mngangguk.

“gomawo.. dan maaf jadi nya seperti ini..” kata V. ha ra tersenyum dan mengelus pundak v.

“cepat sembuh..” kata ha ra dan v tersenyum padanya. J.hope langsung keluar dan suga tersneyum pada ha ra.

“gomawo sudah menjaga jungkook tadi..” kata suga kemudian. Ha ra tersenyum mendneganya dan menatap jungkook yang masih tertidur juga, dan kahirnya dia pun keluar.

“nggh….”jungkook melenguh kesakitan saat dia terbangun. Rapmons, jimin dan jin langsung melihat ke arahnya.

“ah jungkook! gwechana?” Jin langsung memeriksanya. Jungkook mengangguk.wajahnya terlihat pucart, jimin langsung mengambilkannya minum dan memberinya pelan pelan.

“kau sudah sadar..” kata suga yang juga mendekat ke jungkook. jungkook tersenyum seadanya dan memegangi perban di perutnya.

“huf..kau ini bikin khawatir saja..” omel rapmons sambil mengacak rambut jungkook. jungkook hanya diam dan tersenyum.

“mianhae.. lagi lagi aku merepotkan..” seru jungkook pelan. Mereka semua tersenyum padanya.

“gwenchana… kau adalah teman kami! Ini sudah tugas kami melindungimu!” kata jimin sambil menepuk pundaknya. Jungkook hanya dapat tresnenyum karena teman temannya terus membantunya. Dia kemudian melihat ke sofa, ada V yang tertidur disitu, dan seketika dia ingat tentang yeoja tadi,

“oiya, hyung kau kenal yeoja yang tadi?” tanya jungkook kemudian pada suga. Jimin, rapmons dan jin langsung melihat k earag suga juga.

“yeoja?” tanya jin. Suga sedikit terkejut tapi akhirnya dia tau yang di maksud jungkook adalah ha ra.

“maksudmu ha ra?” tanya suga. Jungkook hanya diam karena tak tau nama ha ra. ketiga namja itu lagsung mengerutkan dahi mereka.

“ha ra?” tanya jimin aneh.

“ha ra itu bukan nya pacar mu jin?” tanya rapmons kemudian. Jin hanya menggeleng tapi jungkook langsung menatap jin saat tau jin adalah pacar yeoja tadi.

“jinja hyung?” tanya jungkook.

“mereka sudah putus…” kata jimin menimpali karena jin hanya diam.

“oh jinja? Kapan?” tanya rapmons bertanya lagi, tapi jin hanya menatap rapmons kesal.

“hei semua.. ini makanannya!” tak lama j.hope masuk membawa makanan dan akhirnya mereka semua langsung membersiapkan makanan nya dan berheni membicarakan soal ha ra dulu. Jungkook juga jadi segan karena ternyata yeoja tadi adalah bekal pacar jin. Tapi apapun itu dia masih penasaran dengan nya, yeoja itu telah begitu baik padanya, dan untuknya itu bukan sesuatu yang dapat di abaikan.

“hey hyung kau tau tadi ha ra bersama v dan jungkook?” tiba tiba j.hope kembali membahas itu. mereka semua kecuali jin menatapnya jengkel.

“kami sudah tau!!” kata rapmons sambil menoyor kepala j.hope.

“aigoo jinja? Aku baru kali ini melihat ha ra dari dekat! karena selama pacaran dengan jin hyung dia jarang bergabung dengan kita. Tapi tadi aku bisa melihatnya dari dekat! yeoja itu benar benar wangi dan cantik! Padahal bajunya sudah acak acakan bahkan terkena darahnya jungkook juga!” kata j.hope beanr benar lancar membuat jin dan yang lainnay menatapnya tak pecaya. Sedagkan jungkook hanya dapat emnahan tawanya.

“hyung kau menyedihkan sekali..” kata V yang sudah bangun dan langsung terkekeh mendengar katakata j.hope. tapi j.hope hanya menatapnya bengis.

“tapi… kenapa ha ra bisa mau jalan denagn mu V?” tanya suga kemudian. Mereka semua jadi melihat ke arah V. karena di sana ada Jin v sedikit kegalapan.

“kami kan memang berteman! Dia sepertinya sedang stress tentang yunji karena mu hyung..” kata V kemudian dan mendekat ke mereka untuk meminta makanan.

“kau benar benar putus dengannnya? Bukannya belum sebulan kalian pacaran?” tanya rapmons yang satu satunya sudah tak satu sekolah dengan mereka.

“yeoja itu sepertinya tak suka dengan ku..” kata Jin singkat.

“ani, dia bilang dulu dia menyukaimu!” sambung V

“bukannya dulu juga dia yang mendekatimu?” tanya suga kemudian. Jungkook hany adiam mendengarkan perbincangan mereka.

“aniyo, dulu dia hanay memperlakukan ku seperti orang lain, dia memang ramah apda semua orang kan. Hanya saja aku yang menyukainya!” kata jin pasrah.

“aigoo….” Rapmons hanya pdat menggeleng mendnegarnya.

“ah, ha ra kan memang sudah terkenal playgirl..” kata jimin kemudian. Jungkook yang mendengaritu sedikit bereaksi tapi tak berniat menyambung. Dia mengingat ingat lagi bagaimana sikap ha ra tadi. rasanya yeoja itu begitu baik dan tak terlihat seperti seorang play girl.

“lalu apa tujuanmu mengenalkan ha ra pada jungkook?” tanya suga kemudian pada   V. V yang mendnegar itu sekarnag lagi lai kegalapan sendiri. jungkook yang mendengar itu juga sedikit kaget dan menatap V penasaran.

“ah aniyo…. Anak itu minta di hibur dan di temani, ku fikir kalau kami hanya jalan berdua takkan nyaman, jadi aku berniat mengajak jungkook sekalian mengenalkannya, itu saja…” kata V polos. Jin tak terllau ambil pusing, tapi yang lain menatap curiga V.

“wae??” tanya V aneh sendiri. mereka hanya terkekeh karena anak itu benar benar merasa tertuduh.

“aku jadi penasaran bagaimana rupa yeoja itu. besok bawa dia kemari yah. Apa lagi dulu kan jin berjanji ingin mengenalkannya dengan kita, tapi tak jadi..” kata rapmons. V menatap jin, tapi jan malah mengerutkan dahinya.

“kenapa kau lihat aku?” tanya jin aneh sendiri. V hanya menggeeng kemudian mengangguk dengan perkataan rapmos.  

Jungkook hanya memilih diam dan mencoba tidur karena tubuhnya masih letih karena urusan tadi, dia mencoba mengabaikan soal yeoja itu apalagi mengingat dia ternyata mantan dari jin. Itu membuatnya mengurungkan niat nya untuk mencoba berteman baik dengan yeoja itu, walau sebeanrnya jungkook ingin mencobanya mengingat dia tak pernah dekat lagi dengan satu yeoja pun setelah kehidupan nya berubah menjadi kelam.

~oOo~

“ha ra..” panggil V yang berlarike arahnya. Ha ra tesenyum padanya dan memperhatikan V yang sudah terlihat baik baik saja.

“ne? eh apa kau sudah beanr benar sembuh?” tanya hara, V tersneyum lebar dan mengangguk.

“gomawo untuk semua yang kau lakukan semalam. Kau memang benar benar bisa di andalkan!” kata V semangat. Ha ra menatapnya aneh dan hanya dapat tersenyum.

“aku tak melakukan apapun. Oiya, bagaimana keadaan jungkook?” tanya ha ra kemudian. V tersenyum mendengarnya menanyakan jungkook.

“jungkook ingin bertemu denganmu..” kata V kemudian. Ha ra kaget mendnegarnya dan langsung merasakan sesak di dadanya, tapi ha ra mencoba untuk bersikap biasa saja.

“wae?” tanya h ara singkat. V mengangguk.

“dia bilang dia blm mengucapkan terima kasih padamu” kata V polos. Ha ra tertawa kecil mendnegarnya.

“hanya untuk terima kasih..” kata h ara aneh. V menatapnya malas.

“jadi untuk apa lagi? lagi pula kan semalan kalian berlum berkenalan! Ayolah ikut dnegan ku sore ini! Ok!” kata V meyakinkan ha ra. ha ra awalnya menatapnya aneh, tapi kemudian mengangguk dan menurut.

“wah wah, sudah hyungnya sekarang adiknya.. kau benar benar yah…” tiba tiba ada beberapa orang 
yang menyindir ha ra di dekat mereka. Ha ra hanya melirik yeoja yeoja itu tajam tanpa berkutik. V juga terlihat tak senang dengan apa yang mereka katakan.

“dasar yeoja..” gumam V ikut ikutan kesal.

“gwenchana… biarkan saja…” kata ha ra mencoba lebih tenang. V menatap Ha ra aneh.

“kau benar benar ingin membiarkan semua orang meledekmu begitu?” tanya V aneh. Ha ra hanya tersneyum pasrah.

“jika aku melawan tak kan ada yang terjadi. Aku sudah biasa..” kata ha ra sambil tersneyum pada V. V menggeleng tak percaya.

“seharusnya yunji tak melakuakn itu pada teman nya sendiri!” kata V kemudian. Tapi ha ra langsung membesarkan matanya pada V

“jangan salahkan yunji!” seru ha ra cepat. V mengerutkan dahinya.

“wae? Memang karena dia kan kau jadi terpandang buruk oleh satu sekolah!” kata V protes. Tapi hara menggeleng.

“aniyo, aku memang sudah lama di pandang buruk oleh smeua orang! Itu bukan masalah untuk ku. jangan bicarakan ini lagi! pulang sekolah nanti kita bertemu lagi ne…” kata ha ra akhirnya dan segera berlalu. V hanya mengangguk dan menatap Ha ra yang ebrjalan pelan ke arah kelas nya. dia hanya dapat tersenyum seadanya. Perlahan lahan V merasa kasihan dnegan ha ra. dia yang mendnegar semua cerita ha ra tak membenarkan apa yang di lakukan yeoja itu, tapi dia juga tak bisa menyalahkannya…….

“eh..” ha ra kaget saat melihat jin ada di mobil j.hope dan V berada di luar dengan wajah yang merasa bersalah.

“mianhae..” kata v berbisik. Jin hanya tersenyum pada ha ra dan ha ra membalasnya dengan senyuman juga.

“untuk apa?” tanya ha ra pd v  yang kemudian masuk ke mobil begitu juga dengan V. V hanya dapat tertawa seadanya karena tak enak pada ha ra apa lagi jin dan ha ra duduk di belakang bersama.
Mereka berempat pun segera pergi ke rumah sakit. di perjalanan j.hope banyak bercanda dengan V dan ha ra. Jin juga mencoba agar tak canggung bersama ha ra, karena ha ra terlihat tak canggug di sebelahnya.

Tapi mereka tak ada yang berani membahas tentang hubungan jin dan ha ra karena takut suasananya akan berubah, sampai mereka tiba di rumah sakit, keempatnya sama seklai tak ada yang membicarakan tentang hubungan ha ra dan jin.

Ceklek…”kami datang….” J.hope dan Vlangsung heboh saat masuk ke dalam ruangan jungkook. di dalam sudah ada jimin, rapmons dan jungkook. satu satunya yang tak ada dalah suga. Ha ra masuk di depan jin sambil membawa sebuah bingkisan buah. Jungkook tersneyum saat melihat ha ra tersneyum padanya. Sedangkan rapmons langsung memperhatikan ha ra yang kemudian tersenyum melihat jin berada di dekat ha ra.

“anyeong..” sapa ha ra pada jungkook, rapmons dan jimin. Jimin hanya melirik nya sedangkan jungkook dan rapmons tersenyum padanya.

“lihat, ha ra membelikkan ini untuk mu!” kata V sambil menggoyang goyangkan bingkisan buah hara di depan jungkook. mereka hanya tertawa dengan tingkahnya.

“kau baik sekali… jungkook pasti ingin bilang begitu..” kata rapmons yang memotong ucapa jungkook sebelum jungkook bicara dan langsung membuat mereka semua tertawa lagi.

“hyung!” seru jungkook yang hanya di balas sneyuman lebar dari rapmons.

“ini..” kata Jin memberikan pisau dan piring pada ha ra. ha ra tersenyum pada jin dan mulai mengupas buah buahannya.

“ini pertama kali kita bertemu kan..” kata rapmons yang kemudian duduk di dekat ha ra. ha ra mengangguk.

“aku tau, kau rapmons kan?” kata ha ra sambil tersneyum. Rapmons tersenyum.

“nde, dan anak itu namanya jungkook! kau hanya tak mengenal kami berdua kan!” kata rapmons mengenalkan jungkook. jungkook hanya tersenyum pda ha ra. ha ra juga tersneyum padanya.

“nde.. V juga sudah ceirta banyak soal jungkook” kata ha ra yang mulai mengupas beberapa buah.

“hyung, kita jemput suga!” kata jimin yang kemudian berdiri dan menarik j.hope. ha ra sebelumnya tak terlalu menyadari keberadaan jimin, tapi setelah jimin berdiri ha ra baru sadar dia dari tadi ada ruangan itu. dan akhirnay jimin dan j.hope keluar.

“sebenarnya yang menyuruhmu kesini itu hyung ha ra!” kata V kemudian. Ha r ayang mendnegar itu sedikit kaget mengingat tadi V bilang yang menyuruhnya datang adalah jungkook.

“ooh…hehe” ha ra hanya dapat bereaksi singkat dan terus mengupas buah buahannya.

“nde… aku ingin melihat mu! Sebelumnya aku sudah menyuruh jin membawamu, tapi akhirnya malah  v lah yang membawa mu kesini..” kata Rapmons tak perduli dnegan adanya jin di sana. Jin hanya tersneyum dan mulai bermain handphone. Sedangkan V dan ha ra jadi saling melihat. Jungkook hanya diam dengan kondisi itu.

“oh, kenapa?” tanya ha ra mencoba mencairkan suasana yang mulai tak nyaman.

“tidak, aku hanya ingin tau kenapa kau tak takut dengan kami!” kata rapmons kemudian. Ha ra berhenti mengupas buah dan menatap rapmons datar. Rapmons tersneyum padanya.

“jungkook adalah anak seorang pembunuh, aku adalah seorang preman! Di sini anak baik baik itu hanya jin, jimin dan suga! Sisanya kami ini adalah brandalan. Setauku kau dari keluarga baik baik! Jarang ada yeoja seperimu yang mau bergabung dan masuk ke dalam lingkaran kami..” kata rapmons serius. Jungkook juga menatap ha ra menanti jawabannya, tapi ha ra malah tersneyum. V dan jin juga menunggu jawabannya.

“walau aku dari keluarga baik baik, aku juga bukan orang yang baik..” kata ha ra kemudia dan kembali mengupas buah buahannya. Jungkook dan Jin bersamaan mengerutkan dahinya.

“apa kau berandalan juga?” tanya Rapmons dnegan nada bercanda. V dan ha ra tertawa kecil mendnegarnya.

“Tidak….. tapi ku rasa, aku juga tak terlalu suci untuk tak bergaul dengan kalian. Lagi pula, apa masalahnya berteman dnegan berandalan?” tanya ha ra balik. Jungkook tersneyum mendnegarnya. Begitu juga dengan rapmons.

“bukankah jin oppa, suga oppa dan jimin juga orang baik baik, mereka saja mau berteman dengan mu. Kenapa aku tidak..” kata ha ra kemudian dan Jin akhirnya tersenyum mendengarnya.

“kau tak takut terkena masalah jika kau dekat dekat dengan kami?” tanya rapmons lagi. ha ra menatap jungkook langsung saat rapmons menanyakan itu. jungkook yang tiba tiba mendapat kontak langsung dari ha ra jadi tak tau harus bagaimana selain hanya membalas tatapannya dengan tatapan datar. Hara tersneyum kemudian kembali melihat rapmons.

“setelah melihat langsung jungkook dan V semalam berkelahi, ku kira aku tak ada masalah dengan itu!” kata ha ra lagi dan membuat semua namja di situ kaget dan sedikit heran dnegan pernyataannya.

“ha ra..” seru jin pada ha ra. ha ra menoleh dan tersenyum padanya.

“kalau pun aku bersama kalian akan mendapat masalah, ku kira hidup ku juga sudah banyak masalah. Jika di tambah dengan ini takkan berarti besar untuku!” kata ha ra yang meletakkan pisaunya dan memajukan piring berisi buah yang telah siap untuk di makan itu. rapmons manatap buah buahan itu lalu menatap ha ra

“kalau begitu kau bisa berteman dengan kami semua!” katanya sambil tersenyum begitu juga dengan ha ra. rapmons mengulurkan tangannya ingin menjabat tangan ha ra, mereka semua menatap rapmons aneh, tapi ha ra menjabatnya dan tersenyum. Ketiga namja di situ tersneyum lucu dnegan apa yang di lakukan rapmons.

“selamat datag di BTS…..” kata rapmons kemudian. Ha ra tersenyum senang mendengarnya. Jin menatap hal itu pasrah, walau dia masih punya rasa canggung dengan ha ra, tapi sepertinya dia harus benar ebanr melupakan tentang masalah mereka mulai saat ini. Sedangkan V merangkul jungkook dan membisikkan sesuatu.

“sekarang kau kalah..” kata V. jungkook menoleh padanya. V tersneyum senang.

“aku bisa membawa yeoja yang mau berteman dengan mu. Itu artinya kau kalah!” kata V yang membuat jungkook hanya dapat tertsenyum lucu.“nde… aku tak menyangka kau benar benar bisa menemukannya..” kata jungkook akhinya bersuara. Dan dia pun menatap ha ra, tapi ha ra kemudian menatapnya juga kemudian beridri dan memberikan dia dan V buah buahan yang abru di potongnya. Dan akhrinya, jungkook mencoba memberanikan diri bicara dnegan ha ra. dan hasilnya baik, ha ra dan jungkook bisa mengobrol bersama bahkan terlihat akrab. Dan sejak saat itu, hampir setiap hari ha ra datang menjenguk jungkook sampai akhirnya dia keluar dari rumah sakit.

Dan setelah jungkook keluar dari rumah sakit hara beberapa kali juga bertemu mereka di luar, di sekolah juga hara mulai sering berkumpul dengan v dan yang lain. Walau dengan jin masih terasa canggung, hara mencoba sebisanya agar jin tak merasa terganggu dengan keberadaannya, dia mencoba bersikap tak ada yang salah dengan mereka. Satu satunya yang tak dekat dengan hara adalah jimin, namja satu itu memang sejak dulu jarang dapat dekat dengan yeoja, tapi hara masih mencoba bersikap ramah dengannya, walau sampai sekarang, jimin belum terlihat menerimanya sebagai teman mereka.

~oOo~

“hahaha iya…” ha ra mencoba menguatkan volume musik nya saat dia mendengar yunji dan teman temannya yang lain sedang tertawa bersama. Dia tak tau harus sampai kapan terasingkan di kelas oleh teman temannya. Yang masih mau berteman dengannya hanya sungyoung dan raejin. Itupun mereka tak bisa berbuat banyak karena satu kelas sudah tak menyukai ha ra karena masalah nya dengan yunji. Setiap istirahat ha ra hanya akan makan sendiri dan lebih memilih keluar dari kelas untuk bergabung dnegan V, suga dan j.hope. tapi di seklah juga ha ra sedikit sulit bersama mereka. Selain karena ada jin, jimin juga tak pernah menyukai ha ra, karenanya ha ra hanya akan bersama mereka kalau tak ada jimin agar jimin tak terganggu dengan keberadaan ha ra.
Tapi saat ini bukan istirahat, ini jam kosong karena guru mereka sakit jadi smeua anak anak di sibukkan dnegan pekerjaan nya masing masing. Tapi begitupun, hanya ha ra lah yang sendirian. Dan dia hanya memilih untuk mendengarkan musik dari pada harus memikirkan teman temannya.

“hei nenek sihir… kau tak mau bergabung kemari?” tiba tiba yunji bersuara. Ha ra yang mendengar itu hanya oura pura tak dengar. Teman temannya hanya tertawa. Sedangkan sungyoung dan rae jin terlihat tak senang dengan apa yang di lakukan yunji.

“lihat lah dia, tak tau malu! Sudah memutuskan orang, dia malah berteman bahkan semakin dekat dengan teman teman mantannya! Apa lagi itu kalau bukan tak tau malu namanya!” Seru yunji kuat kuat. Ha ra mencoba menahan emosinya sedalam dalam nya karena jika dia kelepasan maka masalah inia kan semakin runyam.

“yunji!!” seru raejin menyuruhnya berhenti.

“KENAPA??? Kalian ingin membelanya??? Silahkan bela dia! Aku takkan perduli. Dia yang mengajarkan ku menjadi jahat! Selama ini aku selalu berada di bawahnya, tapi setelah ini lihatlah. Aku akan berada di atasnya setelah semua hal yang telah di lakukannya!” kata Yunji dengan nada yang keras. Emosi ha ra benar beanr tak terbendung lagi.

Brak… ha ra berdiri dan seketika semua orang terkejut dan hening melihatnya. Bangku ha ra terjatuh saat ha ra berdiri, tapi ha ra hanya diam dan berjalan keluar kelas dengan wajah dingin. Dia hanya melirik yunji dingin dan segera keluar.

“cih…. Mata bocah itu…” gumam yunji kesal dan ikut ikutan berdiri dan keluar kelas juga.

“YUNJI!!!” teriak sungyoung dan raejin yang juga menyusul kedua teman mereka itu. sedangkan yang lain memilih diam di kelas karena jika mereka juga ikut ikutan keluar maka mereka akan dapat masalah. Tapi ada beberapa yeoja juga yang keluar dan mengikuti mereka penasaran apa yang akan terjadi. Karena kebiasaan mereka, jika ada yang bertengkar apa lagi yeoja itu adalah sesuatu yang tak boleh di lewatkan.

“HAN HA RA!” panggil yunji. Ha ra tak bergeming dan hanya diam dan terus berjalan. Itu semua bukan membuat yunji semakin senang malah sebaliknya. Yunji berlari dan tiba tiba menarik rambut ha ra sampai ha ra terjatuh.

“AAAH yunji!!!” teriak ha ra kesakitan dan langsung melepaskan tangan yunji dari rambutnya.

“astaga yunji!” bentak sungyoung melerai keduanya. Raejin membantu ha ra berdiri dan memeluknya agar ha ra tetap sabar. Yunji menatap sungyoung tajam.

“Mwo?? Kau ingin menarik rambutku karena aku melakukan ini padanya??” tana yunji padanya. Sungyoung menggeleng geleng tak percaya dengan apa yang di lakukan yunji.

“kau benar benar gila! Kau tau, bukan ha ra yang seperti penyihir! Tapi kau! Kau lah yang berubah jadi penyihir jahat jika kau seperti ini terus!” kata sung youg tak kalah kuat. Yunji menatapnya bengis dan langsung mengangkat tangannya ingin menampar sungyoung tapi ha ra langsung menarik sungyoung

PLAK…… sungyoung dan raejin terbelalak saat yujin menampar ha ra sangat kuat.

“ha hara…” gumam mereka berdua tak percaya. Yunji yang menampar ha ra terkejut sendiri, tapi dia mencoba untuk memasang wajah merasa tak bersalah. Tapi ha ra hanya diam beberapa saat sampai dia akhirnya menatap yunji lagi. tapi yunji sedikit kaget dengan wajah ha ra. pipinya yang di tampar yunji memerah, dan matanya berkaca kaca.

“kau puas?” tanya ha ra bersamaan dengan air matanya yang menetes. Sungyoung dan raejin juga hampir menangis melihatnya.

“KAU PUAS???” teriak ha ra pada yunji. Yunji hanya menatapya. Air mata ha ra mengalir sendiri dengan wajah yang memerah. Beberapa orang mulai keluar dan melihat mereka yang bertengkar di lorong sekolah.

“kau….YUNJI! apa kau ingat siapa yang pertama kali menjadi teman mu disini??!! Apa kau ingat bagaimana aku memperlakukan mu selama ini?? Apa hanya karena namja kau akan terus menganggapku seperti kotoran dan ingin terus meginjak injak ku YUNJI!!!!” teriak ha ra benar benar kesal. wajah yunji juga memerah, tapi dia terlihat masih marah. Sedangkan ha ra sudah tak bisa membendung emosinya. Terlalu banyak menahan emosi membuatnya jadi menangis dan kesal tak ketulungan.

“KAU! Apa kau mau aku mengatakan kepada semua orang kalau dulu aku memang berniat menojodhkanmu pada Jin?” tanya ha ra kemudian. Seketika semua orang terbelalak. Yunji juga menatapnya tak percaya, dan tanpa mereka sadari, anak anak Bts juga sudah ada di sana bahkan di barisan paling depan.

“tapi sayangnya jin mengatakan kalau dia menyukai ku padamu! Sehingga kau memaksaku untuk menerimanya! Aku juga menyukainya bahkan sebelum kau menyukainya!! Tapi aku tau aku memang akan cepat melupakannya jika aku berpacaran dengannya!” kata ha ra lagi. yunji hanya diam dan menatap ha ra dengan wajah memerah.

“tapi setelah seperti ini, kau melupakan semuanya dan membuatku seperti penjahat sesungguhnya!” kata ha ra lagi. raejin telah menangis di belakang ha ra.

“kumohon berhenti… aku capek…” kata ha ra semakin menurunkan suaranya.

“kau…. Adalah sahabatku! Aku tak pernah menyangka kau bisa jadi musuh terbesar ku saat ini…” kata ha ra lagi. semua orang sekarang bingung siapa yang salah di antara mereka. Tapi jin yang ada di sana malah merasa bersalah untuk ke duanya. Ha ramenghapus air matanya dan manrik nafas panjang.

“sekarang terserah mu. Aku takkan peduli lagi dengan dirimu!” kata ha ra akhirnya dan berbalikingin pergi. Tapi yunji masih menatapnya bengis dan semakin kesal karena ha ra membuat posisi yunji semakin buruk saat ini.

“Ha ra sialan!!!” gumam nya sambil berlari dan mendorong ha ra sampai tertolak kedepan. Ha ra yang terkejut tak bisa melakukan apapun dan pasrah jika dia harus terjatuh dan menghantam lantai. Tapi Brugh…. Ha ra di tahan oleh seornag namja yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka. Ha ra yang masih terkejut karena tolakan yunji yang begitu kuat jadi terduduk walau masih di pegangi oleh namja itu.

“YA YUNJI!” teriak sung young yang langsung menarik rambut pendek yunji kesal. seketika V dan jin langsung melerai keduanya. Raejin hanya dapat menangis dan beberapa orang mengusulkan untuk memanggil guru.

“hiks hiks….” Ha ra juga menangis sambil mencoba menenagkan dirinya karena masih terkejut.

“ha ra..” seru namja itu sambil memegangi tangan ha ra yang gemetar. Tapi saat mendnegar suaranya 
ha ra perlahan lahan mengangkat wajahnya. Dan saat namja itu tersenyum padanya ha ra benar benar kaget dan tak menyangka namja itu ada di sana.

“jungkook…” gumam nya kaget. jungkook tersneyum padanya dan memegangi pipi ha ra yang memerah.

“gwenchana?” tanya jungkook . ha ra mengangguk dan menarik nafasnya dalam dalam agar dia bisa lebih tenang.

“ADA APA INI…” tak lama guru Yun datang dan semua orang mulai bubar. Ha ra perlahan berdiri di bantu oleh jungkook. sedangkan yunji dan sungyoung di pegangi oleh v dan jin agar tak berkelahi lagi.

“astaga… kalian!!!!!!!” seru guru yun kesal setengah mati dan akhirnya mereka di bawa kekantor.

~oOo~

“ini..” seru jungkook memberikan minuman pada Ha ra. rae jin terus di samping ha ra dan terus memeluknya karena begitu kasihan pada ha ra.

“ini kompresannya!!” Seru V yang masuk ke ruangan uks dan membawakan kompres untuk wajah ha ra.

“kompres ini ke pipimu. Yang lain tak ada yang sakit kan?” tanya Guru Lee pada ha ra. ha ra menggeleng dan tersneyum mengucapkan terima kasih.

“baiklah, kalian jangan terlalu lama di sini. Dan segera masuk kelas!” kata guru lee pada jungkook dan V. sedangkan raejin, guru lee tak berniat berbciara pada yeoja yang sedari tadi menangis itu.

“nde… khamsahamnida..” kata jungkook dan V mebungkuk pada guru lee.
Rae jin mengusap wajahnya kemudian mengambil kompresan itu dan mengompres pipi ha ra.

“gwenchana??” tanya raejin pelan. Ha ra tersenyum dan memegangi wajah raejin.

“berhentilah manangis! Dan pergilah temui sungyoung dan yunji! Mereka lebih membutuhkan mu!” kata ha ra kemudian. Raejin menatap ha ra sendu baru tak lama dia meletakkan kompresan itu. jungkook dan v hanya saling melihat.

“huuft… arraso… nanti aku kemari lagi yah!” kata raejin dan akhirnya keluar ari ruang uks. Tapi begitu raejin keluar ha ra langsung mengehla nafas panjang dan menunjukkan tubuhnya yang lemas.

“hei gwenchana..” seru V aneh karena ha ra terlihat begitu lemas. Jungkook memindahkan kompresan di tempat tidurnya ke meja di sebelah ha ra dan membantu ha ra merebahkan diri.

“huuft… molla… kepala ku pusing..” kata ha ra lean. V dan jungkook saling melihat.

“kalau yeoja marah ternyata lebih menyeramkan ya…” seru V sambil melipat tangannya. jungkook juga mengangguk. Tapi ha ra hanya tersneyum.

“memang…. Karena itu kalian harus hati hati dnegan yeoja!” kata ha ra kemudian. V hanya tertawa mendnegarnya.

“hei…. Sejak kapan kau masuk ke sekolah ini?” tanya ha ra pad ajungkook. Jungkook tersneyum padanya.

“baru hari ini, dan aku sudah melihat kau di tampar..” kata jungkook sambil mengambil kompresan nya dan mengompresnya ke pipi ha ra. ha r ahanya dapat tersenyum mendengarnya.

“aku yakin jin hyung stress karena ini…” kata V lagi. jungkook mengangguk setuju.

"V,,," Seru Hara,“bisa aku minta tolong?” V mendekat dan mengangguk.

“tolong temani jin oppa di kantor! Ini sebenarnya bukan salah nya. aku akan kesana sebentar lagi!” kata ha ra masih dnegan suara yang lemas. V mengangguk mengerti dan segera keluar.

“kau yakin bisa kesana?” tanya jungkook. ha ra mengangguk dan mencoba duduk.

“nde…aku harus kesana..” seru ha ra dan mencoba untuk berdiri, tapi tubuhnya sepertinya benar beanr lemas hingga ha ra hampir terjatuh, untuk jungkook memeganginya.

“kau ini benar benar, istirahatlah dulu!” seru jungkook dengan nada khawatir dan mendudukkan ha ra lagi.

“huuft….aku harus kesana!!” kata ha ra keras pada jungkook. jungkook menatapnya kesal dan akhirnya menjulrkan tangannya.

“kalau begitu pegang aku!” katanya. Ha ra menatap tangan jungkook dan perlahan menggenggamnya. Ha ra beridir perlahan dan jungkook memegangnya dengan erat.

“kalau kau mau kesana jangan lepaskan tanganku!” kata jungkook dengan wajah seriusnya. Ha ra mengangguk dan eprlahan mereka berjalan menuju kantor. Ha ra melirik wajah jungkook yang dingin. Wajah itu jarang sekali tersenyum dan tertawa dengan lepas dan lebih sering terlihat dingin dan datar seperti saat ini. Dan seketika ingatannya saat melihat jungkook terluka dulu kembali terlintas di fikirannya dan membuat wajahnya memerah.

“hei.. kau kenapa?” tanya jungkook khawatir karena wajah ha ra memerah. Ha ra yang kaget langsung menggeleng dan menahan tangan jungkook yang ingin memegang wajhanya.

“gwenchana.. gwenchana… ayo cepat kekantor!” kata ha ra polos dan memsang wajah memohon pada jungkook. jungkook hanya manatapnya khawatir dan terus berjalan tanpa melepaskan genggamnanya. Ha ra hanya dapat tersenyum dan menggenggam tangan jungkook juga.

~oOo~

“hei raejin!!” sapa V saat raejin melewati V, jin, jungkook dan jimin yang ada di kantin. Raejin yang merasa di panggil menoleh dan menatap mereka bingung.

“aku?” tanya raejin polos. V tertawa kecil dan mengangguk.

“Nde… namamu raejin kan!” kata V lagi. raejin hanya mengangguk dan mendekat ke mereka. Suga dan j.hope kemudian juga datang membawa makanan ke meja mereka.

“apa ha ra hari ini sekolah?” tanya V. rae jin menggeleng.

“dia demam..” kata rae jin singkat. Namja namja itu salinga melihat.

“yujin?” tanya jin kemudian. Raejin juga menggeleng.
“katanya yujin akan pindah sekolah” jawab raejin lagi dnegan anda datar. Seketika mereka melihat jin tak pecaya yeoja itu akan pindah.

“astaga… oiya teman mu satu lagi?” tanya V lagi. raejin diam dan berfikir siapa yang di maksudkan V baru tak lama dia berfikir yang mereka maksud adalah Sungyoung.

“sungyoung? Dia juga sedang demam!” jawab raejin lagi masih tanpa ekspresi.

“hei kau tak suka dengan kami yah? Wajahmu dingin sekali!” kata Jimin kesal melihat wajah dan cara raejin bicara. Tapi seketika raejin langsung mengerutkan dahinya dan menatap jimin tak kalah kesal.

“nde! Aku memang tak suka!” kata raejin polos. Mereka jadi menahan tawa karena raejin seperti anak kecil. Kecuali jimin yang masih menatapnya dengan kesal.

“apa masalahmu dnegan kami? Teman mu saja sangat dekat dengan kami!” kata jimin kemudian. Tapi kata kata jimin barusan membuat mereka semua menatap jimin aneh.

“kami?” seru j.hope aneh mengingat jimin sangat tak suka dengan ha ra.

“ha ra berbeda! ha ra adalah ornag yang baik! Ha ra bisa berteman dengan siapapun bahkan penyihir seperti yunji! Apalagi kalian preman jalanan!” kata raejin polos. Jungkook dan V yang ada di dekat raejin langsung melongo melihat yeoja itu begitu polos mengatakan semua itu.

“ada lagi?” tanya raejin kemudian. Mereka semua saling melihat kemudian tersenyum lucu 
bersamaan.

“aniyo, gomawo sudah mau meluangkan waktu pada kami! Gomawo…” kata jungkook dnegan 
lembut. Raejin menatapnya datar beberapa saat sampai akhirnya dia tersenyum dan pergi.

“huuu… dia hanya tersenyum pada jungkook!!!” seru suga semangat begitu juga dengan j.hope dan V. jungkook hanya tertawa karena mereka heboh dengan hal itu.

“apa kita tak menjenguh ha ra?” tanya jimin kemudian dan sekali lagi mereka semua melihat kaget ke arah jimin.

“mwo??” tanya jimin aneh.

“huwaa…. Kau akhirnya mau menerimanya setelah anak itu di tampat oleh temannya..” kata suga sambil tertawa. Jimin hanya mengabaikan kata kata mereka dan mulai makan.

“jika kalian tak mau juga tak apa…” kata nya lagi dengan tampang innocent nya. mereka hanya tertawa melihat teman mereka itu.

“kalau kalian memang ingin menjenguknya pergilah, aku tak bisa..” kata jungkook kemudian. Mereka semua menatapnya.

“wae?” tanya v singkat.

“aku ada urusan” jawab jungkoo dengan nada santai, tapi teman teman nya tak terlihat santai dan malah menatapnya tajam.

“ais…..aku tak kan mencari masalah! Aku bersama hyung!” kata jungkook dan menyebut nama rapmons agar teman temannya tenang. jungkook hanya dapat tersenyum sendiri karena teman teman nya begitu khawatir dengannya.

“mwo? Ha ra tak dirumah?” tanya jungkook saat menerima telfone dari V. dan tak lama V menutup telfonenya. Jungkook hanya menatap layar komputernya setelah v menutup telfonenya.

“kemana anak itu…”fikir jungkook. dia tak punya nomor atau pun email ha ra sehingga tak bisa menghubunginya.

Tinung…..tiba tiba ada sebuat pesan masuk ke komputer jungkook.

“Ha ra?” seru jungkook membaca pengirim pesan itu dan segera membukannya.

jungkook kau dimana?” itu isi pesan nya. jungkook mengerutkan dahinya karena bingung bagaimana ha ra bisa tau alamat emailnya.

kau yang ada di mana? kenapa kau keluar rumah? Bukankah kau sedang sakit?” balas jungkook benar benar penasaran. Kemudian jungkook melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 malam. ini benar beanr sudah malam, kemana ha ra sampai ibunya pun tak tau dia di mana.

Tinung…. Jungkook segera membuka pesannya.
“sepertinya ini tempat aku pertama kali bertemu dengan mu!” hanya itu isi pesannya. Jungkook mulai aneh setelah membacanya. Seketika jungkook menghubungi V.

kenapa kau disana? Kau dengan siapa di sana ha ra?” balas jungkook.

ah yoboseo…” seru V di sebrang sana.

“ah V kau dimana?” tanya Jungkook mulai khawatir.

Tinung…… ada balasan lagi

aku sedang di jalan pulang bersama j.hope hyung! Wae?” tanya V santai. Jungkook membuka pesan dari ha ra.

“mereka orang orang yang bersamamu saat kita pertama kali bertemu!” itu isi pesannya dan seketika jungkook berdiri dari tempat duduknya.
“kita bertemu di toko lama! Ha ra di sana!” kata jungkook kemudian dan memutuskan telefone. Jungkook langsung berlari keluar dari tempat online itu menuju tempat dia di kroyok dulu.

“bagaimana bisa anak itu di sana…apa mereka menangkap ha ra…” fikir jungkook yang terus berlari 
ke sana. Kebetulan dia tak jauh dari sana.

Di lain pihak j.hope langsung mempercepat laju mobilnya. V juga langsung menghubungi anak anak yang lain dan segera menuju ketempat yang sama. Ini adalah sesuatu yang sellau mereka khawatirkan jika mereka dekat dengan yeoja, seorang yeoja adalah mangsa yang paling di sukai oleh musuh mereka.

Nyiit….. V dan j.hope langsung berlari saat mereka sampai di deretan toko toko lama itu.

Tapi jungkook sudah lebih dulu sampai di sana, di sana hanya ada dua orang namja yang salah satunya memukulinya waktu itu, tapi yang satunya jungkook baru pertama kali melihatnya. jungkook menatap mereka tajam, sedangkan keduanya malah tersenyum kemudian mereka melemparkan sebuah handphone ke depan jungkook. mata jungkook terbelalak saat melihat itu adalah handphone ha ra. dia kemudian menatap mereka tajam, dan besiap menghajarnya,

Trrrdddtrrdddd….. tiba tiba handphone salah satu dari mereka berbunyi dan mereka mengangkatnya. Jungkook masih menahan pukulannya.

yoboseo oppa…. Kau dimana? Apa handphoneku sudah bisa ku ambil?” mereka meguatkan suaranya sehingga jungkook bisa mendengarnya. Namja namja itu tersenyum pada jungkook yang terlihat bingung.

“JUNGKOOK!!!” teriak j.hope dna v yang baru datang.

yoboseo…!! Oppa!!” keduanya menepuk jungkook karena bingung kenapa mereka hanya diam saja. Jungkook hanya melihat keduanya bergantian menyuruh mereka untuk mendengar suara dari ahndphone itu.

“oppa!!!” seru suara yeoja dari balik handphone itu. v dan j.hope juga terkejut saat mendengar kalau suara itu sepertinya mereka kenal.

“nde, oppa sudah kembali! Datang lah ketempat tadi…” kata namja itu dan menutup telfonenya. Mereka bertiga sekarang menatap namja itu heran.

“kau…” seru V kesal. tapi namja itu meletakkan telunjuknya di depan bibirnya menyuruh V diam.

“kalian…. Berani sekali mendekati adikku!” seru namja itu tiba tiba dan membuat jungkook, v dan j.hope terkejut.

“mwo?” j.hope refleks tak percaya.

“cih…. Setelah ayah mu membunuh ayahku, sekarang kau ingin menyakiti adik ku? apa kalian bercanda?” tanya nya kemudian. Jungkook hanya diam menatapnya dnegan tajam, sednagkan V sudah mulai frustasi sendiri, terlalu sulit untuk percaya kalau ha ra adalah adik dari musuh mereka.

“ku dengar bahkankau berani masuk ke sekolah yang sama dengannya! dan salah satu dari kalian juga pernah menjadi pacarnya” lanjut namja itu.

“HEI!!!” tibat iba rapmons, jin, suga dan jimin datang menghampiri mereka.

“apa yang terjadi?” tanya jin dan rapmons. V hanya menggeleng. Sedangkan jungkook hanya menatap nya dengan tatapan tajam.

“ku ingatkan, jauhi ha ra. dan jangan pernah bicara lagi dnegannya!” seru namja itu. mereka yang baru datang tak terlalu mengerti tapi mereka lebih memilih diam.

“jika kalian mendekatinya, maka aku takkan membiarkan kalian hidup” kata namja itu lagi.
“kau fikir kami takut?” tanya V kesal. tapi jungkook menahan V.

“jangan sakiti ha ra..” seru jungkook akhirnya. namja itu tersneyum karena jungkook memahami 
maksudnya. Mereka semua menatap jungkook aneh.

“dia bilang dia takkan membiarkan kita hidup! Dia takkan menyakiti adiknya jungkook!” kata V kesal. seketika mereka yang sebelumnya tak mengerti terbelalak saat tau ha ra adalah adik dari namja itu.

“ani..” kata jungkook tanpa menoleh.

“dia bilang kalian, itu termasuk ha ra! karena ha ra adalah bagian dari kita..” kata jungkook dan membuat mereka semua seketika lemas. Namja di depan mereka itu tersneyum.

“untuk pertama kalinya aku menyukai mu jungkook!” kata namja itu lagi. jungkook hanya diam dan tetap menatapya tajam.

“tapi ini takkan mengakhiri apapun di antara kita. Jauhi ha ra dan ha ra akan aman. Jika ha ra sekali 
lagi bersama kalian, maka aku akan menghabisinya terlebih dahulu di depan kalian!” kata namja itu dan segera pergi bersama namja yang satu lagi.

“……..” ketujuh namja itu hanya dapat terdiam bahkan setelah namja itu pergi.

“khaiss….. dasar BAJINGAN!!!” teriak V kesal setengah mati. Jin juga tak habis fikir dengan semua itu. begitu juga dengan mereka semua. tapi jungkook perlahan berjalan mengambil handphone ha ra dan kemudian berbalik untuk pulang.

“Jungkook!!” panggil jimin. Jungkook hanya diam dan terus berjalan tanpa menoleh. mereka semua saling melihat, tapi kemudian rapmons menggeleng. Mereka semua menghela nafas pasrah. Bagaimana mungkin masalah mereka jadi begini, bahkan dengan ha ra, satu satunya yeoja yang pertama kali bisa dekat dnegan mereka sebagai teman, ini sesuatu yang mengerikan.

~oOo~

Pagi ini ha ra datang kesekolah seperti biasa, setelah dua hari tak skeolah akhirnay dia bisa kembali sekolah dengan baik. Tapi setelah mendnegar yujin pindah sekolah ha ra kembali merasa bersalah. Dan dia akhirnya memilih untuk mencari anak anak Bts. Tapi saat dia mencari ke tempat tempat mereka biasa ada ha ra tak menemukan satu pun dari mereka.

“ha ra..” panggil sungyoung. Ha ra menoleh dan tersneyum pada sungyoung kemudian menghampirinya.

“kau mencari siapa?” tanya sungyoung.

“anak anak bts. Apa kau melihat mereka?” tanya ha ra. sungyoung menggeleng sambil melihat ke sana kemari juga.

“ani, memang kenapa?” tanya sungyoung lagi.

“ah aniyo..hehe hei kau mau kemana?” tanya ha ra kemudian. Sungyoung tersenyum dan langsung menarik ha ra pergi.

Bell pulang berbunyi, ha ra akhirnya pergi kekantor untuk menanyakan kemana anak anak bts itu. tapi semua guru menyatakan mereka tak tau kemana mereka. Keenam namja itu tak hadir sejak semalam. Ha ra lansgung berfikir apa mungkin mereka baru saja berkelahi sampai tak bisa kesekolah. Ha ra jaid serba salah. Dia tak punya kontak namja namja itu lagi karena handphonnya di hilangkan oleh oppanya. Dan skearang ha ra benar benar penasaran dan khawatir kemana namja namja itu.

Trrrdddtrrrdd….. handphone jungkook bergetar terus sejak tadi tapi jungkook hanya membiarkan nya dan terus berjalan menyusuri pinggiran kota itu. sesekali dia melihat ke atas untuk melihat langit yang buram dan terus berjalan dengan sempoyongan.
Di lain pihak V hanya terus bermain game bersama suga dan jimin. Jimin memang hanya menemani dan memilih membaca buku, sedangkan suga ikut bermain dnegan v melepaskan kejengkelan mereka mengingat ha ra. rapmons dan jin terus menerus menghubungi jungkook dan mencarinya kemana mana. sedangkan j.hope lebih memilih untuk tidur seharian karena teman teman nya sedang tak ada yang waras dan tak bisa di ajak kemanapun. Dia sudah memenuhi kamarnya dnegan segala macam makanan dan memperhatikan surat pindah sekolah itu dengan tatapan sendi dan benci.

Brugh… Jungkook menabrak seorang namja dan pergi begitu saja tanpa meminta maaf. Namja namja itu saling melihat dan langsung mengejarnya dan menarik jungkook.

“YA! Kau seharusnya minta maaf!!” seru namja itu kesal dan mendorong jungkook sampai ke toko toko di sana dan mencekik jungkook. tapi jungkook langsung melepaskannya dan menatapnya tajam. Namja namja itu menatapnya bengis dan memperhatikannya dari bawah sampai atas. Dan salah satu dari mereka membisikkan sesuatu.
Jungkook menatap mereka dingin dan kembali berjlan tapi lagi lagi menabrak mereka seperti terkesan menantang.

“YA!!” Bugh… seketika namja namja itu menghantamnya. Merasa tak senang apa lagi mereka tau kalau jungkook adalah anak seornag pembunuh, rasanya mereka beanr benar geram ingin menghantamnya.

Bugh..”akh…” jungkook meringis kesakitan saat tubuhnya di pukuli bertubi tubi. Orang orang hanya melihati dia di pukuli tanpa melkaukan apapun.

“eh…..” jimin kaget saat sebuah foto di dalam bukunya terjatuh kelantai. Dia mengambilnya dan tersenyum saat melihat itu ternyata foto mereka bersama ha ra. dia terlihat begitu cuek di foto  itu.

“kau menyimpannya..” seru suga yang duduk di sebelah jimin. Jimin tersenyum dan mengangguk.

“aku belum smepat bersikap baik padanya..” seru jimin sambil tersenyum pasrah.

“AAAAAAKH…….”tiba tiba V berteriak keras.jimin dan suga menatapnya tajam

“hosh hosh…aku akan membunuhnya….” Gumam V kemudian berlari keluar.

“Hei V!!!!!!!!!!” teriak Jimin dan suga yang langsung mengejarnya. Jimin langsung melepaskan foto itu dan keluar dari ruangan itu.

“V tunggu!!” seru suga sambil menarik V.

“MWO?” tanya V kasar.

“kau mau apa?” tanya suga tak kalah kuat.

“aku akan membunuh namja itu!” kata V kemudian. Seketika jimin mencengkram kerah baju V.

“apa kau gila? Lalu bagaimana dengan ha ra?” tanya jimin. V hanya diam dan menatap jimin dnegan tatapan penuh emosi.

“jangan bertindak bodoh!” kata jimin yang perlahan melepaskan cengkramannya.

“jangan membuat seakan akan kita tak bisa hidup tanpa yeoja itu!” seru jimin lagi. V dan suga sekarnag menatapnya dalam dalam.

“itu benar…. Sebelumnya kita juga baik baik saja tanpa ha ra..” kata suga yang kemudian duduk di lantai dengan wajah frustasi. V terkekeh dengan kata kata mereka, dia masuk keruangan itu lagi, jimin dan suga hanya melihatinya sampai akhirnya dia keluar membaw afoto itu dan sebuah mancis.

“hei….” Seru suga yang lansgung berdiri karena melihat v hendak membakar foto itu.
Sruush…”hei apa yang kau lakukan!!” seru jimin langsung mengambil foto itu dan memadamkan apinya dnegan tangannya sendiri.

“JIMIN!” teriak suga karena jimin memegang api itu begitu saja. V tersenyum sendiri.

“lihatkan, kalian juga bodoh…” kata V lalu melempar mancis itu kesembarang arah kemudian pergi. Suga saling melihat dengan jimin, dan jimin mengangguk. Suga kemudian menyusul v, sedangkan jimin harus mengobati tangannya yang melepuh.

“nggh…” jungkook berjalan pelan karena seluruh tubuhnya terasa sakit. dia tak bisa berjalan dnegan benar dan sempoyongan kemana mana. sampai sampai dia tiba tiba turun dari trotoar di saat jalan sedang di penuhi oleh mobil mobil dan NYIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT……… jungkook tak berkedip melihat mobil itu hampir mengenainya. Dan saat mobil itu benar benar hanya berjarak beberapa senti di depannya

Brugh…jungkook tergeletak di tanah.
Blam, seorang namja dan yeoja keluar dari mobil itu.
jung kook…..”samar samar jungkook bisa mendengar suara yang menyebut nyebut namanya. Tapi tak lama smeuanya benar benar menghilang dan kesadarannya pun habis.

~oOo~

V yang baru keluar dari markas mereka langsung melihat ke arah kerumunan jalan dan segera berlari ke sana.  Dia menyelip dan menerobos untuk melihat apa yang terjadi. Tapi saat melihat ada seorang namja yang tergeletak di tengah jalan dia langsung menghampirinya.

“jungkook!!!” serunya kaget dan langsung menggoyang goyangkan tubuhnya agar bangun.
Plak….. tiba tiba semua orang menjerit saat namja itu menampar yeoja yang bersamanya sampai terjatuh. V menoleh dan terbelalak saat melihat ternyata itu adalah ha ra.

“Ha ra!!!” seru V langsung berlari menarik namja itu dan Bugh…. Pukulan keras langsung menghantam namja itu

“aaaaa…..” rang orang mulai berteriak karena keadaan di sana sangat ricuh.

“jungkook!” seru suga dan jungkook sadar, perlahan berdiri di bantu suga, tapi setelah melihat v menghantam namja itu dan melihat ada ha ra di sana jungkook langsung melepaskan rangkulan suga.
Bugh…. Namja itu membalas pukulan v hingga v terpelanting ke tanah.

“SIALAN!!!” Bugh…. jungkook menendang namja itu sampai dia menghantam mobil dan memukulnya juga. V juga segera bangkit dan segera menghantam nya juga bersama jungkook. Ha ra di sana hanya dapat menatap itu semua dan menahan tangisnya. Suga sendiri tak tau harus melakukan apa. kesadaran namja itu sudah hilang, tapi keduanya masih menghantamnya.

“Hei berhenti!!!” teriak suga pada jungkook dan V, tapi keduanya terlihat sudah seperti binatang liar yang sedang menghantam mangsanya. Dan saat melihat semua itu butuh waktu lama sampai hara benar benar bisa bersuara dan tak sanggup melihat itu semua.

“HEI BERHENTI!!!” teriak suga yang langsung menarik kedua namja itu menjauh dan memisahkan mereka. Jungkook dan v pun terdorong ketanah oleh suga. Suga benar benar tak tau harus bagai mana slain harus menarik dan mendorong mereka ke tanah.

“ku mohon berhenti..” seru ha ra kemudian. V dan jungkook menatap ha ra bersamaan. di tengah tangisannya ha ra tersneyum pada keduanya.

“jebal…” seru ha ra lagi. jungkook dan v akhinya benar benar berhenti dan mencoba berdiri. Suga menoleh dan memeriksa apa namja itu masih hidup. Dan saat masih mendengar detak jantungnya, suga segera menghubungi ambulan.

“a apa dia masih hidup?” tanya ha ra pelan. Suga menoleh dan tersenyum hangat.

“dia masih hidup!” katanya dan membuah ha ra lega. Ha ra langsung terduduk. Jungkook dan v kemudian mendekatinya dan berjongkok di depannya.

“mianhae..” seru v. ha ra tersenyum hangat pada v dan memegangi wajah v dan jungkook juga.
Sruukh…. Kedua namja itu lanngsung memeluk ha ra.

~oOo~

Ha ra keluar dari ruangan kakak nya dan menuju ruangan lain yang berisi anak anak bts. Ketujuh namja itu langsung melihat ke arahnya saat dia masuk. Ha ra meantap mereka dnean tatapan hangat nya saat ketujuh namja itu menatapnya sendu.

“wae?? Wajah kalian kenapa begitu menyedihkan!!” kata ha ra sambil berjalan dan meletakkan obat di tangannya ke meja di tengah tengah jungkook dan v. kedua namja itu menatapnya dalam dalam.

“ha ra…”seru jin.

“hmmm…” jawab ha ra. j.hope dan jimin lebih memilih memalingkan wajah mereka karena malu pada hara.

“ini obat mu!” kata ha ra memberikan obat pada v. v menatapnya penuh arti tapi ha ra malah memasang wajah kesal karena v hanya menatapnya.

“buka mulutmu!”katanya sambil memukul mukul kecil pipi v. v akhirnya membuka mulutnya dan minum dari gelas di tangah ha ra dan meminum obatnya. Ha ra kemudian mengambil obat berikutnya dan menghadap ke arah jungkook. tapi jungkook hanya menunduk.

“jungkook…”seru ha ra. jungkook tetap menunduk.

“kau tak mau melihat wajahku?” tanya ha ra, seketika jungkook menatapnya, wajah nya terlihat benar benar kusut dan memerah. Ha ra tersenyum melihatnya kemudian memegangi wajah jungkook.

“minum obat ini!” katanya sambil menyodorkan minum ke bibir jungkook, tapi jungkook hanya menatap mata ha ra dan menarik minuman itu dan meletakkan obatnya. Ha ra menatapnya aneh.

“ayahmu….”seru jungkook pelan namun segera tercekat karena ha ra meletakkan tangannya di bibir jungkook dan menggeleng.

“huuft….. aku harus mengurus oppaku dulu! Nanti aku kemari lagi…” kata ha ra kemudian segera berjalan menuju pintu, tapi tiba tiba jimin menarik tangannya.

“ha ra!” seru jimin. Ha ra berbalik perlahan dan menatap jimin masih dnegan tatapan yang sama. Tapi jimin segera melepas tangannya yang menarik ha ra.

“mianhae…kami minta maaf, kami ak tau ayah mu lah orang nya…” seru jimin dengan cepat tapi suaranya perlahan jadi menghilang. Ha ra tersenyum haru.

“gwenchana…” kata ha ra membuat mereka smeua menatapnya.

“mungkin….oppa tak bisa memaafkan kalian, tapi aku…. sudah lama memaafkan pembunuh appa!” kata ha ra kemudian. Mereka semua hanya diam.

“kesalahan yang di lakukan ayah jungkook bukan hal yang harus kalian pertanggung jawabkan!” kata ha ra kemudian, tapi jungkook langsung menunduk saat ha ra menyebut namanya.

“eomma juga telah melupakannya. Aku minta maaf jika oppa ku menyulitkan kalian selama ini….mianhae..” kata ha ra kemudian, seketika mereka semua tersentuh dengan ucapan maaf ha ra. air mata jungkook menetes seketika, begitu jga dnegan v dan yang lain. Ha ra tersenyum melihat namja namja itu terlihat begitu menyesal dan menangis dalam diam. Ha ra perlahan keluar dan menutup pintu ruagan itu. di luar ibunya telah menunggu dan tersenyum haru melihat ha ra. ha ra tersenyum pada ibunya dan langsung memeluknya.

“eomma….hiks….eottokhae…….appa…appa akan murka padaku!” seru ha ra dalam tangisnya.

“aniyo…. Appamu persis sepertimu sayang…. Dia akan memaafkan mereka semua! bahkan untuk apa yang mereka lakukan pada min woo!” seru nya  ibunya. Tapi ha ra tetap menangis dan malah semakin erat memeluk ibunya.

~oOo~

“mwo? Jinja??” seru mereka kaget. namja itu mengangguk.

“itu benar benar mengerikan!” seru yang lainnya.

“Mwo?” tiba tiba ha ra masuk dan langsung bergabung dengan mereka. Tapi anak anak itu langsung diam dan pura pura tak melakukan apapun. Ha ra menatap mereka kesal.

“hei ha ra!” sapa raejin dan sungyoung. Raejin langsung merangkul ha ra sedangkan sungyoung melipat tangan nya di depan teman teman nya itu.

“wae?” tanya sung young pada ha ra. tapi ha ra hanya menatap aneh ke anak anak itu.

“pasti kalian menggosip lagi kan!” kata sung young setengah kesal.

“a a a aniyo..” seru mereka mengelak. Tapi sung young langsung memasang pose ingin memukul mereka hingga mereka langsung bubar. Ha ra, raejin dan sungyoung langsung tertawa setelah itu.

“hmmm, dasar… padahal mereka namja, tapi suka menggosip!” keluh sungyoung kesal.

“hmm, karena itu aku tak pernah suka dnegan mereka!” kata ha ra dan duduk bersama sungyoung dan raejin.

“oiya apa oppa mu sudah keluar dari dumah sakit?” tanya raejin. Ha ra mengangguk sambil merapihkan semua buku bukunya.

“jadi sekarang kau mau kemana?” tanya sungyoung.

“sebeanrnya ingin pulang, tapi tadi aku terima telfone katanya v dan j.hope di kroyok orang!” kata ha ra kemudian.

“astaga…. Apa musuh mereka masih banyak?” tanya sungyoung. Ha ra hanya tersenyum.

“oppa ku hanya satu dari 10 yang memburu mereka..” jawab ha ra sambil tertawa sendiri.

“oiya apa jungkook akan kembali kesekolah ini?” tanya sung young lagi. ha r amengangguk.

“walau berita dia anak pembunuh itu sudah tersebar, kurasa v dan yang lainnya akan tetap memaksanya sekolah dinisi!” jawab ha ra sambil bersiap untuk untuk segera pergi.
“hati hati ne…” kata raejin sebelum ha ra pergi. Ha ra tersneyum dan mengangguk.

“jika kau butuh sesuatu hubungi kami!” kata sungyoung berikutnya. Ha ra mengangguk dan segra berlari ke luar sekolah.

Wiuw wiuw wiuw wiuw……..”Polisi polis!!!!” seru namja namja itu langsung lari meninggalkan anak anak bts yang memang mulai letih melawan mereka.
Bruugh…. Ketujuh namja itu sama sama berbaring dan duduk di lantai tanpa peduli jika benar ada polisi yang datang.

“Hei!!” tiba tiba ada seorang yeoja yang keluar dari balik dinding sembari tersenyum dengan sirine polisi di handphonenya. Mereka bertujuh langsung tertawa lega melihatnya.

“gwenchana??” tanya ha ra dnegan kuat pada mereka semua.

“apanya…” kata v yang langsung tepar dan memejamkan matanya.

“cih…kalian kan sudah biasa! Bagaimana kalian masih tetap tak bisa mengalahkan namja namja itu!” kata ha ra yang mulai berkeliling memberikan mereka satu persatu minum. V membuka mulit nya lebar lebar dan ha ra memberinya minum dengan menahan tawa kemudian mengeuarkan sapu tangannya.

“ini..” seru ha ra dan membiarkan v membersihkan wajahnya.

“ha ra..”seru jin yang memnta air mineral. Ha ra melemparnya dan jin tersenyum pada ha ra yang juga tersenyum padanya.

“oppa!!” seru ha ra pada rapmons yang memejamkan matanya, rapmons membuka matanya dan tersenyum setelah ha ra memberinya minum.

“gomawo..” serunya. Ha ra kemudian berjalan mendekati namja yang juga memejamkan matanya dan duduk keletihan.

“apa luka mu terbuka lagi?” tanya ha ra sambil memegangi perut jungkook. jungkook menggeleng tanpa membuka matanya.

“buka mulutmu!” kata ha ra sambil memukul kecil dagunya, jungkook membuka nya sedikit dan ha ra menuangkannya minuman.

“Ayo pulang!!!” kata j.hope sambil berdiri dan memegangi wajahnya yang memar memar.

“kaja!!!” kata mereka dan satu persatu berdiri dengan saling membantu.

“ha ra, tas ku tinggal!!” kata jimin menunjuk sebuah tas yang tergeletak tak jauh dari mereka. Ha ra segera berlari mengambilnya tanpa protes.
Pletak…seketika jungkook dan jin memukul kepala jimin bersamaan.

“Aww..”keluhnya kesal.

“kau fikir dia pembantu!!!” keluh jungkook kesal. jin langsung berjalan meninggalkan jimin, begitu juga jungkook.

“ais mwoya??” gerutu jimin kesal.

“ini…” seru ha ra smabil mengkalungkan tas itu ke leher jimin sampai dia jadi tak seimbang berdiri.

“eh eh…ha ra!!!” teriak jmin kesal tapi ha ra hanya tertawa dan berlari menyusul yang lainnya. Anak anak yang lain juga tertawa melihat nya terjatuh karena tas itu.

“Awas kau!!!” seru jimin yang langsung berlari mengejar ha ra. tapi ha ra langsung berlindung di belakang jin dan membuat jimin tak bisa melakukan apapun. Mereka hanya dapat tertawa walau tubuh mereka sebenarnya tak dalam kondisi baik.

“hei sudahlah!!” kata suga yang kemudian menarik jimin dan merangkulnya. Jimin juga akhirnya tertawa. Sedangkan ha ra merangkul jin dan jungkook yang bersebelahan. Kedua namja itu menatap ha ra bersamaan.

“hei hei, ha ra itu milikku!!” kata v tiba tiba menarik ha ra untuk membantunya berjalan. Jungkook dan jin langsung menatapnya sinis.

“HARA ITU MILIK BTS!!!” tiba tiab rapmons berteriak dan membuat mereka semua terkejut.

“MWO?” seru ha ra kaget.

“haha berarti hara punya tujuh suami??” tanya j.hope sambil tertawa.

“MWOO???” sekali lagi ha ra kaget.

“mwoya…… ha ra harus memilih salah satu dari kita!” kata jimin kemudian.

“yang jelas bukan dirimu!!” kata j.hope kemudian yang langsung membuat mereka semua tertawa.

“hei wajah jungkook mulai tak enak…” seru v kemudian membuat jungkook jadi aneh sendiri.

“hei jungkook, hara tak boleh dengan mu!” kata j.hope kemudian.

“wae?” tanya jungkook aneh. Ha ra hanya tersenyum mendengar mereka berdebat.

“molla…hanya tak boleh saja untumu!”  kata j.hope kemudian.

“mwo??” mereka tertawa karena j.hope bicara melantur. Sedangkan ha ra hanya dapat tertawa tapi perlahan tangannya dan tangan jungkook sudah tertaut tanpa ada yang menyadari. Dan walaupun v merangkul ha ra dan mereka berjalan berdempetan atau malah berjauhan, tangan jungkook dan ha ra tak kan pernah terlepas lagi. ha ra hanya tersneyum pada jungkook saat jungkook memegangnya sangat erat.

Ha ra adalah yeoja pertama yang benar benar bersikap baik dengan kami. dan juga selalu bersikap baik dengan semua orang. Itulah yang membuat ku dulu jatuh cinta padanya. Ha ra, memiliki paras yang cantik tapi berwajah dingin. Pertama melihatnya aku langsung menyukainya walau ada banyak yeoja yang juga menyukai ku. tapi kebanyakan dari mereka setelah ku ceritakan tentang diriku yang bagian dari bts, kelompok yang sering terlibat perkelahian dengan ornag orang jahat kebanyakan malah menjauh.  Dan karena takut hal yang sama terjadi aku tak pernah berani membawa ha ra ke teman teman ku. sampai ha ra berteman dan mengenal yang lainnya dengan sendirinya. Tapi aku tak pernah menyangka ternyata ha ra bisa berteman baik dengan kami semua dan menerima semua kekurangan kami bahkan dgn jungkook. dia bisa berteman dnegan kami semua dan membuat kami nyaman bersamanya. Dia selalu memikirkan aku dan jimin yang terlihat kurang nyaman dnegan keberadaannya, dan dia juga selalu ada untuk v dan jungkook yang selalu bahagia jika terlihat bersamanya.

Sampai kenyataan pahit tentang ha ra adalah anak dari orang yang di bunuh orang ayah jungkook, ha ra tetap tersenyum pada kami, bahkan setelah apa yang di lakukan jungkook dan v pada oppanya. Min woo juga tak bisa melakukan appapun setelah apa yang kami lakukan padanya. Walau kami tetap selalu berjaga jaga kalau minwoo sampai melakukan sesuatu yang buruk pada hara atau pun pada kami. Ha ra seperti malaikat yang selalu hadir menolong kami di saat kami membutuhkannya. Dia tak pernah takut untuk mengikuti kami bertarung melawan musuh musuh kami.
Kekuragan dan kelebihan ha ra kami terima tanpa protes dan kekecewaan. Bahkan sampai kami tau ha ra punya perasaan dnegan jungkook kami semua benar benar bahagia mendengarnya. Jungkook, yang selama ini sengsara akhirnya benar benar bisa bahagia dnegan ha ra di sisinya. Aku juga perlahan lahan bisa melupakan ha ra. ha ra yang menjadi cahaya di dalam hidup kami yang gelap.
Semoga tuhan segera menyelesaikan segala pertikaian ini, agar kami bisa hidup dengan tenang seperti remaja remaja lain. Kami hanya ingin tertawa tanpa menanggung beban dari orang tua teman kami. dan kami bukan orang yang dapat meninggalkan nya untuk kebahagiaan yang sejengkal lebih dekat dengan kami jika kami meninggalkannya.

Ha ra selalu berdoa agar orang orang itu memaafkan kami dan orang tua kami. ha ra selalu menjadi seseorang yang perlahan membuat kami bisa menjaga emosi dan mencari jalan keluar untuk tidak saling menyakiti lagi. dan satu hal yang dapat kami ucapkan selalu padanya

“gomawo….ha ra….”

Dan jika suatu saat kau pergi, dan tak bersama kami, hati kami semua berteriak seperti sebelumnya kau pernah meninggalkan kami.

“I need you… we need you….ha ra……..”

~The And~



Posted in