Tampilkan postingan dengan label Hunter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hunter. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 Juni 2018

Untuk Calon Mahasiswa


Calon Mahasiswa,

Mahasiswa, artinya seseorang yang aktif belajar dan terdaftar di sebuah perguruan tinggi.
hampir semua orang mau atau juga terpaksa melalui masa masa menjadi seorang Mahasiswa,
entah itu sebagai keinginan pribadi, atau keharusan dan kewajiban semata.
tapi seperti kebanyakan orang, menjadi mahasiswa selalu bersisian dengan dilema,
tentang jurusan apa, kuliah dimana, dan bagaimana cara masuknya.

Untuk yang terakhir di atas adalah sesuatu yang sebenarnya di luar dari kuasa setiap calon itu sendiri,
bagaimana mereka bisa masuk ke dalam sebuah perguruan tinggi dan menjadi bagian dari sana adalah rahasia ilahi yang sesuangguhnya.
tak ada yang bisa menjamin apapun,
toh, tak semua orang pintar lulus dengan mulus,
tak semua orang bodoh tak lulus dengan memalukan,
maka jangan langkahi Tuhan.

Tapi dari pada itu, sebenarnya semua akan kembali pada bagaimana kau memulai pilihan mu dan niat utama mu sebagai seorang calon mahasiswa.

kita sering mendengar ucapan, usaha tak akan membohongi hasil.
tapi di luar itu, niat juga berperan penting.
percayakah dirimu jika niat yang baik akan menghasilkan hasil yang baik,
dan niat yang buruk biasanya selalu menjadi awal dari hitamnya masa depan,

Tak ada yang bisa menjamin apapun,
hanya Tuhan yang tahu apa masa depan setiap manusia.
tapi apa niatmu?
apa niatmu menjadi seorang mahasiswa,
apa tujuanmu,
bagaimana usahamu,
dan Tuhan akan mengatur sisanya.

ini tentang anak anak yang masih bingung dengan apa tujuan hidup mereka
tentang mereka yang juga selalu bimbang dengan perkataan orang orang dewasa dan orang orang sekitarnya
tentang mereka yang selalu takut dengan masa depan dan hal hal yang belum pernah di cobanya.

dan ini tentang perkuliahan hei calon mahasiswa.
perkuliahan berbeda dengan sekolah,
tak akan ada yang memaksamu belajar jika kau tak mau belajar,
tak akan ada pehitungan rangking dan sebagainya sampai kau tak benar benar perduli dengan siapa murid yang paling pintar dan siapa yang paling bodoh.

di setiap perkuliahan, semester satu akan menjadi semester perkenalan,
tak akan dibiarkan kau bodoh sendirian.
tapi kembali pada niatan,
ketika perkuliahan itu menjadi begitu mudah tapi kau tak menyukainya sejak awal,
maka jenuhlah yang akan kau dapatkan.
ketika perkuliahan itu sesulit menelan belut mentah di dalam mulutmu tapi kau memang menginginkannya sejak awal,
maka belut itu perlahan akan menjadi daging panggang yang sedikit alot tapi begitu mengenyangkan.

apa kau percaya mimpi itu bisa jadi nyata,
dan dunia orang dewasa itu begitu mengerikan.
maka saat menjadi mahasiswa kau bisa melihat segala realita dengan sungguh sungguh,
ketika kau bermalas malasan, maka tak akan ada seorang guru yang menaikkan nilaimu,
jika kau begitu rajin juga tak akan ada teman yang dapat melangkahi peringkatmu secara ajaib.

Perkuliahan adalah tentang belajar dengan waktu yang absolut dan seragam warna warni.
menikmati belajar atau mengabaikannya pun tak mengapa.
dan tentang apa yang kau inginkan setelahnya,
cita cita atau hanya sekedar mencari kerja
memenuhi kewajiban atau sekedar gelar sarjana saja
menjadi yang kau inginkan atau yang orang orang pintakan

maka jadilah apa yang mampu kau jalani dan mau kau usahakan.
karena kehidupan pada akhirnya hanya tentang itu,
tentang apa yang INGIN dan MAMPU kau jalani
tentang apa yang MAU dan HARUS kau usahakan.
tak akan ada yang menyulangimu makanan atau nilai seperti saat kau bayi atau masih pelajar,
semua mulai dewasa begitupun realita,
selamat datang di dunia yang kejam,
jangan jadi lemah karena Dunia akan menenggelamkanmu sebelum kau bisa menarik nafas.

The Ma


Aku jatuh cinta setiap hari,
Pada pria yang berbeda,
Lagi dan lagi,

Tapi saat malam tiba,
Aku menangis lagi,
Hanya untuk kematian yang sama,
Padahal hanya sekali.

Tentang cinta pertama yang bukan cinta pertama
Tentang cinta utama yang juga bukan cinta utama
Tentang dia yang di cinta tapi tak mencinta
Tentang dia yang kemudian mati dengan cinta
Tapi bukan aku cintanya-

Aku tertawa setiap hari,
Pada setiap momen yang ada,
Dengan matahari di langit,

Tapi saat malam tiba,
Aku menangis lagi,
Entah kenapa
Aku tak yakin apakah untuk kematian yang sama
Padahal sudah lama,

Tentang penyesalan yang di adakan
Tentang kesengajaan yang tak disengajakan
Tentang kesalahan yang juga tak pernah ada, kan
Tapi aku ada punya kesalahan, kan-

Aku bersama Tuhan setiap hari,
Pada setiap saat yang ku ingat,
Dengan dosa yang tetap melekat,

Tapi saat malam tiba,
Aku tersesat
Masih tersesat
Entah karena apa
Entah karena kematian yang sama
Padahal tak akan bisa apa apa

Tentang Tuhan yang selalu ada
Tentang hamba yang penuh dosa
Tentang manusia yang merindu surga
Tapi berjodoh dengan neraka-

Aku manusia setiap hari,
Biasa saja
Tapi berbeda
Ingin istimewa-

Minggu, 18 Maret 2018

Eayan (Aye)


Image result for fun art mata dua warna

Saat kau lahir, mata mu tercipta untuk melihat dunia. Mata mu, dicipta untuk melihat segalanya kecuali dirimua sediri. Perlahan lahan, setelah beberapa waktu hidup, menusia akan mampu melihat seluruh tubuhnya sendiri. Beberapa dapat melihat rambutnya, tapi dari leher sampai ubun ubun kepala, tanpa cermin, tanpa bantuan sesuatu yang lain, adakah yang dapat melihat wajahnya? Lehernya? Atau yang paling mendasar, bentuk dari mata yang melihat segalanya. Adakah yang dapat melihatnya? Tidak.

Kita di ciptakan dengan satu sudut pandang, kita bahkan tak bisa melihat objek lebih banyak dari pada seekor kadal atau unggas nocturnal yang dapat memutas bola matanya lebih banyak dari pada manusia. Tapi dari pada itu, bukankah saat ini hal itu bukan masalah. Sudah ada cermin dan segala macam benda untuk dapat melihat bagaimana rupamu yang tak pernah bisa dilihat sendiri.
Tapi apakah itu artinya masalah itu terpecahkan? Atau sebenarnya itu bukanlah masalah? Atau itu semua memang sesuatu yang tak pernah ada artinya.

Sering di katakan, seseorang akan lebih baik saat menyelesaikan masalah orang lain dari pada 
masalah dirinya sendiri.

Juga sering di rasakan, milik orang lain, kelebihan orang lain, keburukan orang lain, dan orang lain selalu lebih di sadari keberadaan kurang dan lebihnya, dari pada milik sendiri.
Bukan seekor semut yang terlihat di ujung lautan, bukan juga gajah yang tak terlihat di pelupuk mata. Ini adalah tentang, apa yang memang hanya bisa di lihat dengan mata, apa yang bisa di lihat oleh manusia pada dasarnya.

Bahwa, manusia akan lebih mampu melihat sesuatu yang bukan ada di dalam dirinya.
Apa ada yang menyadari kesamaan antara sudut pandang dan persepsi yang begitu mirip namun berbeda?!

Aku menyadarinya, ketika aku tumbuh dan hidup penuh cinta dan kasih terhadap apapun bahkan benda mati sekalipun. Aku selalu merasa, bahwa benda benda mati pada dasarnya hidup, dan akan bersedih saat kau meletakkannya setelah melihat lihatnya saja di lemari supermarket, atau malah mengambil barang yang lain yang lebih bagus setelah puas melihat lihatnya dan memegang megangnya. Adakah yang pernah berfikir seperti ini? secara tak langsung, kita selalu memberi harapan palsu pada benda pertama yang ingin kita beli, dan pada akhirnya membeli benda yang lain, yang sama, namun lebih bagus, dan belum di pegang. Jika benda itu hidup, pernahkan kau merasakan betapa sedihnya dia?

Sejak kecil aku juga tak pernah menemukan hewan yang membuat aku marah. Sejauh ini, sekalipun hiu dan harimau bahkan buaya adalah makhluk yang sejujurnya bisa di katakan yang paling jahat terhadap sesama hewan, tapi kurasa itu adalah hal yang memang telah ada jalannya. Bukankah itu takdir mereka? Jadi apa yang harus mereka makan? Daun?! Jika membahas ini lebih lanjut maka manusialah yang akan menjadi makhluk paling mengerikan karena memakan segalanya~

Antara orang tua dan anak kecil, aku memang selalu lebih menyukai orang tua. Anak anak menurutku hanya makhluk makhluk yang tak tau apa yang sedang mereka lakukan dan mereka hanya bisa bersenang senang. Itu juga bukan salah mereka, karenanya aku lebih memilih menjauhi sesuatu yang tak bisa ku salahkan takdirnya. Ada masanya mereka akan tumbuh dan jadi makhluk yang lebih berguna selain dari pada menyusahkan dan merepotkan orang orang di sekitar mereka.

Penjahat, pembunuh, pengguna obat obatan, bahkan orang orang berprilaku menyimpang. Aku bisa memberikan toleransi besar terhadap apapun yang mereka lakukan. Walau ada beberapa orang yang memang lebih baik mati dari pada hidup dan menyengsarakan, bukankah semua orang punya sisi jahat dan baik. Maka aku selalu menerima alasan prilaku seseorang sejahat apapun dia, tapi tentu dengan tidak membenarkan apa yang dia lakukan juga.

Tapi, saat ku sadari, pada akhirnya aku bisa membenci sesuatu, ketika aku benar benar tak bisa menemukan alasan yang cukup untuk membuatku mengerti, ketika aku benar benar telah memvonisnya sebagai sesuatu yang salah, maka itu ternyata adalah bagian dari milikku.
Sesuatu yang masih memiliki aliran darah yang sama denganku. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, kurasa di luar sana masih banyak makhluk yang lebih buruk darinya, dan dia bahkan termasuk yang memiliki banyak kelebihan lainnya dari pada kekurangannya, tapi, aku berhasil membencinya. Artinya, apapun alasannya, apapun kelebihannya, aku tak menerimanya.
Apakah itu artinya, aku memang tak bisa melihat milikku dengan benar, seperti aku yang hanya bisa melihat wajahku dari kaca maka aku tetap bisa melupakan wajahku tanpa bantuannya sedangkan wajah siapapun dapat dnegan mudahnya terekam di memoriku karena aku melihatnya secara langsung.

Apakah persepsi manusia juga seperti itu? Itukah alasannya maka semua orang selalu hanya bisa menghargai sesuatu jika dia telah kehilangan? Artinya dia baru menyadari dia pernah memiliki, tapi dia tak bisa merasakannya saat ada karena tak bisa melihatnya dengan benar, dan ketika hal itu hilang, barulah dia benar benar bisa mengingat dia pernah memilikinya?!

Bagaimana, jika seseorang merasa yakin bahwa dia tak akan menyesal, bahwa sesuatu itu di anggap benar benar buruk, tapi orang lain akan berfikir sebaliknya. Mereka bisa melihat dari sudut pandang berbeda, seperti saat aku melihat hal buruk pada mereka dengan sudut pandang mereka. Maka, apakah manusia benar benar tak bisa melakukannya sendiri?

“penyesalan itu selalu datang belakangan”

Apakah pribahasa itu abadi? Seperti saat kau meraba dan mengingat seluruh fitur di wajahmu, tapi jika kau bukan orang buta, atau tak benar benar melihatnya dengan cermin, kau tak akan bisa membayangkan bagaimana bentuknya bukan. Maka, kau hanya akan menyadari bahwa kau memiliki telinga yang bagus setelah kau kehilangannya walaupun kau tak bisa melihat bentuknya. Kau juga pasti akan tetap menangis ketika seluruh kulit wajahmu terbakar dan menggerutu walau sebelumnya kau tak bisa melihat tapi bisa merasakan halusnya. Kau mungkin juga akan menyadari betapa anehnya hidungmu jika dia tak berlubang lagi walau sebelumnya kau tak bisa benar benar melihat hidungmu yang utuh.

Maka, haruskan hilang dulu? Haruskan berubah dulu? Haruskan menyesal kemudian?
Ku fikir, menerima apa adanya sesuatu yang kau miliki bukanlah persoalan mudah. Karenanya, jika itu adalah solusi terakhir, maka ini perkara sulit.

Seperti halnya, sinar terang matahari tak selamanya mampu menjamin tak akan ada hujan, karena hujan di panas hari juga tetap ada~. Manusia, dengan segala kelebihannya dan kerendahan hatinya masih bisa membenci dan marah. Manusia dengan segala yang dia bisa masih bisa gagal. Bahkan jika Tuhan yang melarang, manusia masih mampu melakukan dosa.

Manusia adalah makhluk terkejam dan tanpa batas, manusia adalah badai yang mampu bawa kehancuran dan keindahan pelangi secara bersamaan. Manusia dapat menangis karena segala hal, dan dapat terdiam walau makhluk paling lucu di muka bumi ada di hadapannya. Manusia adalah makhluk yang paling sanggup melewati batasannya. Manusia adalah sesuatu yang luar biasa apalagi Tuhannya.

Dan akhirnya, aku hanya sedang menegaskan, aku sedang membenci sesuatu yang tak bisa ku lihat sisi baiknya dengan mata yang hanya bisa melihat ke luar, bukan kedalam. Aku sedang tak menghargai apa yang ada padaku, mungkin karena aku belum kehilangan. Dan aku sedang membanggakan kekuranganku yang semua orang juga seharusnya begitu.

Benarkan?

Benarkah?!

Minggu, 23 Juli 2017

Love & Mate

Cinta

Hidup selalu ada cinta. Entah itu pada lawan jenis, orang tua, hewan bahkan benda. Tuhan juga sangat mencintai kita sehingga kita ada.

Tapi, kesampingkan tentang mana cinta yang terpenting dan mana cinta yang benar, aku masih berhenti dan tetap menatap cinta pada lawan jenis adalah yang tebaik. Bukan, tapi itu yang paling berpengaruh.

Tentang cinta pada seseorang yang tak pernah kau kenal sebelumnya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, kau bisa menerimanya, menjadikannya bagian dari dirimu dan berharap Tuhan juga mencintai kalian berdua sehingga akan mengizinkanmu mati bersamanya.

Kemudian, dari segala kisah, mulai dari cinta segitiga, atau bahkan segi empat, memang jodoh tetap di tangan Tuhan. Atau, ya, sejauh ini, cinta tetap tak menjamin apapun. Cinta tak menjadikan seseorang itu sebagai pasanganmu seumur hidup. Tak ada jaminan sama sekali. Bahkan, sekalipun kau mengorbankan dirimu, semua tentang dirimu untuknya, kau tak akan bisa menjamin bahwa dia juga akan memberikan mu cinta, tak perlu benar benar cinta yang seekstrim dirimu, hanya cinta biasa, tapi cukup membuatmu bahagia, tak ada yang menjamin. Dia tetap hanya akan mencintai siapa yang dia inginkan. Seperti diri kita yang mencintai seseorang sepenuh hati, dia juga mencintai orang lain dengan sepenuh hati. dan mungkin, di luar sana, ada juga orang yang mencintai kita dengan sepenuh hati.

Kemudian, sampai kapan baru bisa bertemu? Sejak awal sudah dikatakan. Cinta tak menjamin apapun. Jangan berfikir, bahwa jika kau mencintai seseorang, maka kau akan benar benar mendapatkannya. Hidup ini bukan hanya soal cinta. bahkan, bukankah sudah banyak terbukti, ada begitu banyak pasangan yang menikah dengan cinta sepenuh hati kemudian berpisah dengan kebencian sepenuh hati. kemudian, ada yang lain, yang mungkin tak pernah bisa bersatu, mencintai seseorang dengan sepenuh hati, walaupun sampai akhir hayatnya dia tak pernah mendapatkannya.
Jadi. Apa yang di bicarakan?! jika cinta bukan tentang jodoh, kenapa kau mencintai lawan jenis mu dan ingin memilikinya? Tentu saja, karena cinta memang bukan hanya tentang jodoh. Jika cinta adalah jodoh, maka cintai jodohmu. Bukan menjadikan cintamu sebagai jodoh.

Memang, bicara tak semudah melakukan. Karenanya, tak semua akan menerima, tak semuanya akan mengerti. bahkan, aku sendiri tak benar benar mengerti. setelah cinta pertamaku mati, dan pada kenyataannya aku tau sebenarnya ada wanita yang sudah mengisi hatinya dan di bawa mati, tak berarti aku bisa berhenti menangisinya dan bisa melupakannya. aku tetap mencintainya, menangisinya, dan selalu menangisi diriku sendiri karena merasa begitu menyedihkan.
Tapi kurasa, itulah cinta manusia, itulah cinta pada lawan jenismu. Kau hanya mengerti jika kau benar benar jatuh cinta, dan itu juga tak akan di mengerti di sembarang waktu. Akan ada waktunya kau mengerti semuanya. Walaupun bukan berarti semua orang yang jatuh cinta, cintanya harus mati atau pergi baru bisa mengerti cinta. namun, setelah kau jatuh cinta, benar benar cinta yang tulus, kau akan mengerti, cinta itu bukan tentang jodoh, atau apapun yang mungkin kau fikirkan dan semua orang fikirkan.

Cinta, adalah tentang dirimu, dirinya, dan cerita kalian. entah itu cinta yang sampai atau tidak sampai. Entah itu cinta yang kejam atau cinta yang menyedihkan. Kau mencintai manusia, manusia yang juga bisa jatuh cinta, dan kau tak bisa memaksakan cintanya padamu, karenanya, jika jatuh cinta, nikmatilah cintamu. Berbahagialah atas cinta itu, berusahalah untuk cinta itu, dan biarkan maha cinta yang mengatur semuanya. Jangan takut dan berfikir kau harus berhenti, pada masanya, kau akan tau kapan kau harus berhenti, dan tanpa rasa sakit, kau akan bisa merelakannya jika cintamu bukan untukmu.

Untuk cinta yang berhasil, aku ucapkan selamat, dan jangan pernah menyia nyiakan cintamu. Karena seperti pepatah abadi, Penyesalan datang belakangan, dan waktu tak pernah melihat kebelakang.
Takdir hanya akan menjadi takdir setelah terjadi, sebelum semua terjadi, takdir itu adalah pilihanmu, mana yang kau pilih, itulah yang akan menjadi takdirmu. Dan satu lagi, kau tak akan bisa menghentikan cinta. jika kau benar benar ingin menghentikannya, hentikan hidupmu, dan berhadapan dengan pemilik keduanya. Jika kau berani cobalah! Salahkan Dia atas penderitaanmu. Atau, jika kau bisa lebih baik, kau cukup memohon cinta dari pemiliknya, maka kau akan lebih bahagia dari sebelumnya.

Baiklah, jika kau tak mengerti, silahkan beri komentar dan tanyakan apa yang ingin kau tanyakan.


Yang jelas. Cinta, adalah sesuatu yang tak bertanggung jawab, indah, luar biasa, dan tak terhingga.