Apa Itu Psikologi?
Akar Psikologi!
Perspektif Psikologi!
Disusun Oleh : Nabila Khairul Husna
16118
Mahasiswa Psikologi USU 2016
Medan Sumatera Utara
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah Psikologi diartikan sebagai Ilmu Jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit di definisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Akar dari Psikologi
Sejak
zaman Yunani Kuno, gejala gejala kejiwaan sudah banyak menarik perhatian para
pemikir. Ahli ahli filsafat di antaranya Sokrates,
Plato, dan Aristoteles banyak sekali menemukan pikiran pikiran mengenai gejala
gejala Psikologis.
Namun, Permulaan formal ilmu Psikologi berdiri sendiri
adalah pada akhir abad ke 19 ketika di Leipzig Jerman, Bapak Psikologi Jerman Wilhelm Wundt (1832-1920) mendirikan
Laboratorium pertama kalinya, dan hampir bersamaan dengan William James (1842-1910) mendirikan Laboratorium serupa di
Cambrige, Massachusetts.
Dua Pendekatan
pertama
Sebelum sampai pada Psikologi Eksperimental oleh Wundt,
terdapat dua teori pendekatan sebelumnya :
a.
Psikologi Pembawaan atau Psikologi Nativistik ;
yang menyatakan bahwa jiwa terdiri dari faktor yang di bawa sejak lahir di
sebut Pembawaan atau Bakat. Perilaku atau aktivitas jiwa di
tentukan oleh pembawaan ini. Tokoh terkenal dari aliran ini adalah Franz Joseph Gall (1785-1828) yang
mencoba menemukan lokasi pembawaan itu di otak dengan memeriksa tengkorak
kepalanya dan metode ini disebut Frenologi.
b.
Psikologi Asosiasi atau Psikologi Empirik ;
menyatakan bahwa Jiwa berisi ide ide yang di dapat melalui pancaindra kemudian
di memorikan lalu di asosiasikan satu sama lain. contohnya saat seorang bayi
lapar, di beri makan oleh ibunya kemudian dia kenyang, maka pancaindra dan
memorinya akan bekerja bahwasanya rasa lapar akan di ikuti oleh proses makan
yang menghasilkan rasa kenyang, sehingga akan di asosiasikan jika dia merasa
lapar dia akan mencari makan.
Tiga Aliran awal
Psikologi
1.
Strukturalisme
Aliran ini di ajukan oleh Wilhelm Wundt (1832-1920) Bapak
Psikologi Jerman dari laboratoriumnya di Leipzig Jerman. Tapi di Amerika, ide
ide Wundt di populerkan oleh salah satu muridnya E.B.Titchener (1867-1927) setelah di modifikasi sedemikian rupa.
aliran ini pada dasarnya mengutamakan struktur kejiwaan manusia yang terdiri
dari berbagai elemen, seperti pengindraan, perasaan, ingatan dan sebagainya.
Aliran ini juga erat kaitannya dengan metode introspeksi yang di
kembangkan oleh Wundt dan strukturalis lainnya. Namun seiring berjalannnya
waktu, para psikologi banyak yang menentang aliran ini yang kemudian mulai
menciptakan aliran aliran lain dan menggantikan aliran strukturalisme
2.
Fungsionalisme
Salah satu dari pimpinan aliran ini adalah
Bapak Amerika Serikat William James
(1842-1910), seorang filsuf, dokter sekaligus psikolog Amerika. Dia juga salah
satu penentang aliran Strukturalisme dan metode introspeksi, baginnya semua hal
itu sia sia. Bila strukturalis memperhatikan apa yang terjadi ketika organisme
melakukan sesuatu, maka Fungsionalis mempermasalahkan bagaimana dan mengapa.
Namun aliran ini juga tak bertahan lama. Aliran ini kurang memiliki teori atau
program penelitian yang tepat serta kurang menarik pengikut. Dan akhirnya
penelitian tentang kesadaran dan konsep aliran ini tidak dapat bertahan. Namun
penekanan pada fungsionalis ini menentukan jalannya Psikologi sebagai suatu
ilmu ilmiah.
3.
Psikoanalisi
Di perkenalkan oleh Sigmud Freud (1856-1939) pada 1909 yang sebelumnya hanyalah seorang
neurolog tidak terkenal yang akhirnya populer dengan teorinya mengenai alam Ketidaksadaran. Baginya depresi,
kecemasan dan sebagainya di akibatkan oleh penyebab mental, bukan fisik.
Berkaitan dengan truma emosional yang terjadi di masa kanak kanak atau masa
lalu. Sekalipun aliran ini juga mendapat banyak penolakan dari Psikolog yang
berorientasi empiris tapi Freud sekarang sudah sangat terkenal bahkan menyamain
einstein.
Pengaruh pengaruh
lain terhadap Psikologi
v
John B.
Watson (1878-1958) yang menentang pendapat umum tentang psikologi
introspeksi dan menemukan aliran baru di Amerika serikat yaitu Behaviorisme
atau S-R (Stimulus-Respons) yang mengamati tarikan otot otot dan syaraf syaraf
tertentu serta mempercayai bahwa perilaku di mulai dengan adanya rangsangan
kemudian menghasilkan respon.
v
Pavlov
percaya bahwa kebudayaan hanyalah rangkaian refleksi terkondisi
v
B.F.Skinner
ialah penganut yang sangat berpengaruh bagi J.B Watson dalam alirannya.
v
Max
wertheirmer (1912), Kurt Koffka
(1886-1941) dan Wolfgang Kohler
(1887-1967) yang memperkenalkan aliran Gestalt atau dalam bahasa inggris
Configuration, yaitu tentang pengamatan gerakan dan persepsi situasi.
v
Fancis
Galton (1822-1911) Perintis Psikologi Eksperimental di iggris yang
mempelajari perbedaan berbagai kemampuan seseorang dengan orang yang lain
v
Charles
Darwin (1809-1882) yang terkenal dengan teori evolusinya dari inggris yang
mempelopori timbunya Psikologi komparatif (Psikologi perbandingan)
v
Anton
Mesmer (1734-1815) yang membawa pengaruh dari ilmu kedokteran khususnya
Psikiatri yang memperkenalkan Hipnotisme
yang di kembangkan menjajadi teori Ketidaksadaran.
v
Margaret
Floy Washburn (1871-1939) wanita pertama peraih gelar doktor di Psikologi
yang melakukan pekerjaan penting tentang perilaku hewan.
v
Leta
stetter Hollingworth (1886-1939) salah satu psikologi pelopor perkembangan
anak dan masalah wanita.
v
Mary
Calkins (1863-1930) yang mempelajari memori pada awal abad ke 20 dan
menjadi presiden pertama di Asosiasi Psikologi Amerika.
v
Karen
Horney (1885-1952) yang fokus pada faktor budayaal dan sosial di balik
kepribadian
v
June Etta
Downey (1875-1932) dimana dia memperluas penelirian tentang sifat
kepribadian dan menjadi wanita pertama pemimpin suatu depatyemen psikologu di
universitas negri.
v
Anna
Freud (1895-1982) Putri dari Sigmud Freud yang juga memberikan kontribusi
bagi penanganan perilaku abnormal.
v
Mamie
Phipps Clark (1917-1983) yang mempelopori penelitian bagaimana anak dan
kaum kulit berwarna tumbuh mengenali perbedaan ras.
Perspektif Utama
dalam Psikologi
1. Perspektif Biologis ; Berfokus pada
cara berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku,
perasaan, dan pikiran seseorang. Pada dasarnya semua peristiwa Psikologi
berkaitan dengan aktifitas otak dan sistem saraf. Memperhatikan bagaimana sel
saraf individu bersatu, bagaimana warisan karakteristik tertentu dari orang tua
dan nenek moyang mempengaruhi perilaku, dan bagaimana fungsi tubuh mempengaruhi
rasa takut dan harapan seseorang. Lebih jauh lagi, kemajuan dalam metode ini
meneliti anatamo dan pemfungsian otak yang memperluas pengaruh sudut pandang
ini ke bagian ilmu saraf. Lebih lengkapnya pendekatan ini menelurusi bagian
otak yang berpengaruh dengan bagian tubuh lainnya dan menghasilkan sebuah
respon psikologis dan prilaku.
2. Perspektif Psikodinamika ; Menguraikan
dinamika ketidak sadaran seseorang seperti dorongan dalam diri, konflik, dan
energi insting. Dalam pendekatan ini di percaya, Perilaku di motivasi oleh
kekuatan dalam diri yang tidak kita sadari dan tidak dapat di kontrol. Sudut
pandang ini terkait dengan Sigmud Freud pelopor aliran Psikoanalisi. Banyak
yang berpendapat bahwa sebenarnya pendekatan ini lebih cocok masuk dalam
golongan filsafat atau sastra, bukannya psikologi akademik. Namun, banyak juga
psikoterapis, novelis, bahkan orang awam yang tertarik dengan pendekatan
psikodinamika yang banyak berfokus pada masalah masalah psikologis besar
seperti hubungan antara dua jenis kelamin, kekuatan seksualitas, ketakutan
terhadap kematian dimana konflik dari masalah masalah itu terjadi di dalam diri
kita, bahkan di dalam kesadaran yang tidak dapat di kontrol secara langsung.
3. Perspektif Behavioral ; Pendekatan
Psikologi yang menekankan bagaimana keadaan lingkungan dan pengalaman mempengaruhi
perliaku manusia bahkan hewan, dan bagaimana sebaliknya. Dan aliran ini tela
membantu perjalanan psikologi selama separuh pertama abad ini. dimana mereka
memilih berpegang teguh pada hal yang dapat di observasi secara langsung, yakni
seperti tindakan dan peristiwa yang hanya muncul dalam lingkungan tertentu.
Kesimpulannya pendekatan ini lebih mempelajari individu dari perlakunya
ketimbang dari pada otak dan sistem sarafnya. Prinsip prinsip pendekatan ini
juga telah di terapkan secara luas untuk
membantu seseorang mengubah perilakunya ke arah yag lebih baik melalui
lingkungannya. Dan bagaimana seseorang melakukan sesuatu karena dorongan
kondisi bukan karena motivasi yang mendalam.
4. Perspektif Kognitif ; menekankan hal
yang berlangsung di dalam fikiran seseorang. Bagimana cara seseorang berfikir,
mengingat, memahami, memecahkan masalah, menjelaskan sesuatu, memperoleh
standar, moral, dan membentuk keyakinan. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana
pemahaman, pola fikir dan pengatahuan seseorang mempengaruhi tindakan, perasaan
dan pilihan hidup mereka. sehingga pendekatan ini berfokus pada bagaimana cara
manusia berfikir.pandangan koknitif memegang kepercayaan bahwa fikiran manusia
adalah sistem yag aktif dan sadar. Berlawanan dengan pemahaman behavioralistik
yang menggambarkan perilaku dari lingkungan dan berlawanan pula dengan
pemahaman psikodinamika yang percaya perilaku manusia di kendalikan naluri yang
tidak terkontrol.dalam pandangan kognitif proses mental individu merupakan
perilaku yang terkendali oleh ingatan, persepsi, citra dan berfikir.
5. Perspektif Humanistik ; sudut pandang
ini percaya bahwasanya masing maisng dari kita memiliki kapasitas untuk
dmencari dan mencapai potensi penuh mereka. dimana manusia memiliki kemampuan
untuk mengendalikan hidup mereka dan menghindari manipulasi dari lingkungannya.
Mereka menekankan dari pada di dorong oleh ketidaksadaran di dalam diri, atau
oleh faktor eksternal, manusia dapat memilih hidupnya dengan nilai nilai
kemanusiaan yang lebih tinggi, seperti altruisme atau kepedulian terhadap diri
sendiri dan kesejahteraan orang lain dan kehendak atas kebebasan.
0 komentar:
Posting Komentar