Tittle : I Need
You
Genre : School Life |
Action | Drama | Romance
Cast : Jeon
Jungkook (BTS) | Han Hara (OC) | All Member BTS
Rating : Teens
Author : Nona
Length : One Shoot
~oOo~
“ha ra…!” Teriak Yunji dari luar kelas, ha ra dan beberapa teman temannya di kelas langsung memperhatikannya. Yunji
masuk ke kelas dengan wajah kesal menghampiri Ha ra.
“kenapa??” Tanya Ha ra aneh. Yunji menatapnya tajam dan
sepertinya benar benar serius sehingga teman teman mereka di kelas jadi
memperhatikan mereka berdua.
“kau putus dengan jin?” Tanya Yunji masih ketus. Ha ra yang
mendengar itu hanya mengangguk polos dan semakin bingung apa salahnya dengan
hal itu. Tapi Yunji tak terlihat senang dengan hal itu.
“kau yang memutuskan nya?” Tanya Yunji lagi. Ha ra hanya
diam dan terlihat berfikir dan perlahan berdiri dari posisi duduknya, dia masih mencoba menebak apa yang diingginkan Yunji,
“sebenarnya ada apa?” Tanya Ha ra masih dengan nada pelan. Perhatian kelas
sekarang sedang tertuju pada mereka berdua, tapi Yunji tak perduli itu, dia mendekatkan wajahnya pada Hara
“kau benar benar gila," bisiknya sinis, Hara mulai ikut ikutan kesal.
“ada apa dengan mu sebenarnya?! apa kau lebih suka jika aku memacari tanpa sama sekali menyukainya?!” Balas Hara tanpa berikir panjang, Yunji sudah menatapnya seakan ingin menelannya hidup hidup,
“cih…. Kau selalu seperti itu setelah kau mendapatkan namja
yang kau suka! Aku tak tau lagi sebenarnya di mana fikiranmu! Aku! aku ha ra!
aku yang sudah menyukai jin oppa sejak kelas satu sengaja mengalah padamu
karena kau sahabatku dan jin juga menyukaimu! Tapi aku tak menyangka kau akan
memperlakukannya sama seperti namja lain!” Seru Yunji dengan nada yang tinggi
dan membentak Ha ra keras keras. Seketika semua orang di kelas itu kaget
mendengarnya. Ha ra melihat ke sekeliling dengan tatapan kesal dan akhirnya
menatap Yunji dengan tatapan tak kalah sinis juga.
“Yunji jangan asal bicara…” Kata Ha ra mencoba tetap tenang
dalam kondisi ini. Tapi sepertinya Yunji sama sekali tak bisa setenang Ha ra
dan terlihat begitu kesal pada sahabatnya itu.
“kau tau? Sekarang aku tiba tiba merasa kalau kata kata
orang tentang mu itu memang benar! Kau ini seperti anjing cantik yang
sebenarnya adalah seekor rubah! Kau mengerikan!” Kata Yunji lagi. Mata Ha ra
langsung terbelalak saat Yunji melontarkan kata kata itu. semua orang mulai
mendekat termasuk Sungyoung dan Raejin yang bersiap di dekat kedua teman mereka
itu jika tiba tiba keduanya akhirnya bermain fisik.
“ya Yunji!!!” Seru Ha ra mencoba tetap menahan emosinya.
Tapi Yunji benar benar sudah di luar kendali.
“aku tau kau cantik! Kau adalah yeoja sempurna di antara
kami semua! Tapi, kau sama saja dengan yeoja yeoja cantik lainnya! Yeoja cantik
seperti kalian, memang egois dan memikirkan diri sendiri saja! Aku benar benar
sudah muak melihat mu!” Kata Yunji dan kemudian membalikkan meja Ha ra dan
membuat barang barang Ha ra berantakan. Raejin langsung menarik Yunji untuk tak
mendekat lagi dengan Ha ra. Tapi Ha ra tetap mencoba tenang walau emosinya juga
sudah di ubun ubun. Sungyoung memegangi tangan Ha ra, tapi Ha ra menyuruhnya
tenang dengan mengangkat tangannya. Yunji menatap Ha ra begitu kesal sedangkan
Ha ra hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Raejin membisikkan sesuatu, tapi
Yunji hanya membalasnya dengan melepaskan pegangan Raejin kemudian berjalan
keluar kelas. Ha ra ingin menyusulnya walau di tahan oleh Sung young dan Raejin.
Ha ra mengatakan dia masih bisa menahan emosinya dan segera berlari keluar
menyusul Yunji.
“YUNJI!!!” Panggil Ha ra mengejar Yunji. Tapi Yunji malah
mempercepat langkahnya hingga tiba tiba di depan sana Jin berjalan ke arah yang
berlawanan dengan Yunji tanpa tau keberadaan mereka berdua. Ha ra dan Yunji
melihat Jin bersamaan. Tapi Yunji kemudian menoleh dan membesarkan matanya pada
Ha ra membuat Ha ra langsung berhenti melangkah sebelum Jin bisa melihatnya.
“oppa!” Sapa Yunji ramah pada Jin seperti tak terjadi apa
apa barusan. Ha ra hanya menatap mereka diam. Hingga tak lama Yunji menarik Jin
pergi dan Ha ra hanya dapat menatap mereka berdua pergi. Dia tak habis fikir
masalah ini akan jadi sebegitu besarnya dan bisa membuat sahabat dekatnya Yunji
semarah itu padanya.
“hanya karena namja….” Gumam Ha ra kesal di dalam hati dan
segera berjalan kembali kekelas.
~oOo~
“Hai princess….” Ha ra menoleh saat tiba tiba ada seorang
namja menyapanya dengan panggilan putri dan mengikutinya di berjalan.
“namaku ha ra…” Sahut Ha ra dingin. Namja itu langsung sedikit
membungkuk melihat wajah Ha ra yang di tekuk.
“wae? Masih memikirkan yunji?” Tanyanya yang langsung
membuat Ha ra berhenti berjalan dan menoleh menatapnya.
“dari mana kau tau tentang itu?” Tanya Ha ra mengingat namja
itu tak sekelas dengannya. V sebutan namja itu di kalangan mereka biasa,
langsung tersenyum dan menggoyangkan handphonenya. Seketika Ha ra mengeluh
lemas dan kembali berjalan menuju gerbang.
“pertengkaran kalian jadi trending topik di sekolah. Tapi ku
dengar kau begitu tenang melawan yunji! Bagaimana bisa?” Komentar V kemudian yang hanya di balas dengan eluhan
nafas dari Ha ra.
“kau memang playgirl sejati…” Kata V kemudian, tapi Ha ra
seketika menatapnya tajam, dan karena mendapat tatapan mengerikan itu V
langsung tersenyum bodoh dan mengangkat tangan. Ha ra kembali melanjutkan
jalannya.
“jadi…… kau akan pulang sendiri?” Tanya V. Ha ra hanya diam
dan terus berjalan.
“ku temaniyah! Lagipula aku penasaran, bukankah kau dan
yunji bersahabat? Kenapa kau bisa jadian dengan Jin hyung kalau memang yunji
menyukainya juga? Apa kau sejahat itu?” Tanya V kemudian tapi dengan nada lebih
serius. Ha ra hanya mengerutkan dahinya sendiri dan terus berjalan.
“kau mau mendengarkan ceritaku…” Kata Ha ra pelan. V
mengangguk, Ha ra langsung berhenti berjalan dan berdiri berhadapan dengan ha
ra.
“aku benar benar kesal setengah mati dengan yunji karena tadi,
jadi aku ingin berkeliling sebenar, kau mau menemaniku?” Tanya Ha ra. V
mengangguk angguk setuju tanpa protes sama sekali. Ha ra tersenyum puas dan
langsung berjalan dengan lebih bersemangat menuju halte di ikuti oleh V di Belakangnya.
“kau yakin ingin berjalan dengan ku?” Tanya V sambil
mengikuti Hara di belakangnya. Ha ra hanya mengangguk.
“wae?” Tanya Ha ra tanpa menoleh. V hanya tersenyum sendiri.
“gwechana..” Seru V kemudian. Ha ra menoleh dan menatap V
aneh, tapi kemudian melanjutkan jalannya.
“aah, itu memang sedikit menyebalkan..” Komentar V setelah Ha
ra menceritakan masalahnya. Ha ra mengangguk setuju.
“tapi kebetulan kau cantik! Jadi memang semua namja
menyukaimu, kau tak bisa di salah kan sepenuhnya…” Kata V kemudian, dan Ha ra
cukup terhibur dengan kata kata itu apalagi V mengatakannya dengan tersenyum
dan nada yang lebih serius.
“nde….terkadang menjadi cantik juga menyebalkan. Apa lagi
entah kenapa di sekolah kita selalu menyebut nyebut kalau yeoja cantik itu
adalah jelmaan nenek sihir!” Keluh Ha ra kesal. V hanya tertawa mendengarnya.
Ha ra,
yeoja angkatan 2 SMA HighOne. Yeoja cantik, ramah dan memiliki kepribadian yang
easy going ini adalah yeoja yang cukup terkenal di sekolahnya karena banyak
hal. Ada positif dan negatif. Tapi kebanyakan karena dia punya banyak mantan di
sekolah maupun di luar sekolahnya. Ha ra memang mudah suka dengan namja keren
yang biasanya lebih terkesan cantik dan selalu bisa mendapatkan namja yang dia
sukai, ataupun selalu berusaha mendapatkan mereka hingga dia benar benar bisa
mendapatkannya. Hanya saja, Ha ra tak pernah menjalin hubungan lama dengan namja,
paling lama 2 bulan dan sisanya hanya hitung minggu dan Ha ra akan bosan dengan
mereka. Sekeras apapun Ha ra mengusahakan untuk mendapatkan mereka jika dia
telah kehilangan rasa Ha ra takkan mempertahankan mereka lagi. karenanya dia
terkenal sebagai Playgirl. Tapi sebenarnya Ha ra melakukan itu karena dia tak
ingin kalau dia malah menyakiti namja namja itu jika dia tetap bersama mereka
walau dia sudah tak punya perasaan dengan mereka.
“oiya, kau mudah suka dengan namjakan? Bagaimana kalau namja
itu berbahaya.. ani… dia sebenarnya tak berbahaya, tapi orang orang
menganggapnya berbahaya. Jika dia tampan apa kau akan menyukainya juga?” Tanya
V kemudian. Ha ra menoleh ke arah V saat V menanyakan itu. V mengangguk. Ha ra
masih diam dan berfikir.
“ku fikir penilaian orang akan berbeda beda. Bagaimana kalau
untukku dia tak berbahaya..” Jawab Ha ra kemudian. V tersenyum lucu
mendengarnya sebelum akhirnya kembali serius lagi.
“namja itu memang tak berbahaya. Tapi dia adalah anak
seorang pembunuh!” Kata V mulai menjelaskan siapa yang dia maksud. Ha ra
terdiam saat mendengar itu, tapi ekspresinya tak berubah.
“masih suka?” Tanya V. Ha ra terlihat berfikir.
“kalau ayahnya yang pembunuh lalu kenapa harus takut pada
anaknya? Harusnya takut pada ayahnya!” kata Ha ra santai dan membuat keduanya
tertawa.
“ais aku serius!!” Kata V kemudian dan kembali serius.
“dia temanku! Ayahnya sudah di hukum mati karena banyak
melakukan pembunuhan untuk pekerjaannya. Tapi semenjak kasus ayahnya terbongkar
Jungkook jadi bahan bulan bulanan orang!” Jelas V. Ha ra menyimak betul nama
namja yang di sebut V barusan dan kemudian mengangguk angguk mengerti.
“tapi jika dia masih punya teman itu artinya dia memang
bukan orang yang buruk. Buktinya kau masih mau menjadi temannya”Kata Ha ra
kemudian, V langsung tersenyum mendengarnya.
“baiklah… jadi kau mau bertemu dengannya?” Tanya V lagi. Ha
ra mengangguk.
“baiklah, akan kuhubungi dulu dia…” Kata V sambil mengutak
atik Handphonenya. Beberapa saat V mulai sibuk sendiri dengan handphonenya.
Sedangkan Ha ra hanya memperhatikan jalan lewat jendela bus dan membayangkan
sosok Jungkook yang di ceritakan V. Rasanya namja itu begitu tersiksa, dan
hidupnya begitu mengerikan, Ha ra jadi penasaran dengannya.
“dia akan datang..” Kata V akhirnya, Ha ra kembali menoleh
melihatnya dan V tersenyum padanya.
“apa dia benar benar tampan?” Tanya Ha ra tiba tiba, V
langsung kaget saat Ha ra menanyakan itu.
“kenapa kau tiba tiba menanyakan itu?” Tanya V lucu. Ha ra
tersenyum juga.
“coba kau bayangkan jika namja yang memiliki hidup seberat
itu punya wajah jelek? Apa hidupnya tak benar benar sempurna? Jika iya dia
lebih baik mati saja…” Kata Ha ra yang langsung membuat V tertawa. Ha ra juga
kemudian tertawa dengan kata kata nya sendiri.
“ha ra kau benar benar..” V hanya tertawa dengan kata kata
Ha ra sampai Ha ra akhirnya berkata kalau itu hanya bercanda.
“tapi… anak itu sebenarnya memang tampan!” kata V akhirnya
serius. Ha ra menoleh menatapnya dengan serius. V mengangguk serius juga.
“tapi sayang wajah tampan nya itu sering jadi tempat orang
melayangkan pukulan..” Lanjut V, Ha ra mengerutkan dahinya tak mengerti.
“maksudmu?” Tanya Ha ra aneh.
“nde… anak itu sering jadi incaran orang orang yang
berhubungan dengan musuh ayahnya dulu. Karena dia juga, aku dan teman teman ku
jadi sering terlibat perkelahian untuk membantunya!” Jelas V kemudian. Ha ra
baru mengerti satu hal karena penjelasan V itu.
“jadi itu yang menyebabkan kau sering berkelahi? Bukan karena
kalian memang brandalan?” Tanya Ha ra polos. V menatapnya jengkel saat Ha ra
bilang dia brandalan.
“tentu saja tidak. Kami hanya membantu teman!” Seru V
langsung tak terima. Ha ra tersenyum lucu karena tau V tak suka di bilang
brandalan.
“jadi… dia sekolah?” Tanya Ha ra lagi. V menggeleng.
“sebenarnya kami sudah sering mengajaknya untuk sekolah di
sekolah kita. Tapi dia tak mau karena
malas menjadi bahan olok olokan anak
sekolah” Jawab V kemudian. Ha ra semakin tak habis fikir kehidupan namja itu
begitu mengerikan. Untuk anak sma, benarkah dia hidup seperti itu?
Cees…”kita sampai…” Kata V yang kemudian turun dari bus di
susul Ha ra.
“nah… itu café kami biasanya!” Seru V menunjuk sebuah café
yang ada di ujung perempatan dekat halte itu. Ha ra mengangguk angguk dan
mengikuti V yang berjalan ke sana.
Hanya membutuhkan beberapa menit sampai mereka bisa masuk ke
café itu. Dan keduanya hanya mengobrol selama menunggu Jungkook datang. Tapi
setelah beberapa lama tak kunjung datang V mulai menghubungi Jungkook. Anehnya
handphone Jungkook mati, dan entah kenapa V tiba tiba jadi resah sendiri.
“ada apa?” Tanya Ha ra. V hanya menggeleng.
“ini aneh, handphone nya tak aktif!” Kata V mulai gelisah.
Ha ra langsung mengerti saat melihat V gelisah dan mengingat cerita V tadi.
“apa mungkin..”Seru Ha ra, V langsung menatapnya tajam.
“ini adalah daerah paling aman untuk nya, tak mungkin ada
yang menemukannya…” Seru V meyakinkan Ha ra, atau tepatnya meyakinkan dirinya
sendiri.
“oh astaga… kenapa anak anak itu malah berkelahi di dekat
sini…” Tiba tiba pelayan disitu mengatakn hal yang aneh. V dan Ha ra langsung
saling melihat.
“ma maaf… apa kau bilang tadi?” Tanya V yang langsung
menghampiri pelayan itu. teman teman pelayan itu langsung melihati V.
“m mwo??” Tanya pelayan itu aneh.
“apa yang kau bilang tadi! apa kau bilang ada yang sedang
berkelahi?” Tanya V emosi sendiri, Ha ra langsung memgangi pundak V untuk
membuatnya tenang. Pelayan itu saling melihat dengan teman temannya kemudian
mengangguk.
“tadi saat aku melihat ke belakang ada dua orang yang
memukuli seorang namja yang sepertinya seumuran kalian, kemudian dia lari dan
mereka mengejarnya….” Jelas pelayan itu. V langsung lemas mendengarnya. Ha ra
juga melihati V untuk tau apa mungkin itu Jungkook.
“apa kau lihat orang nya? orang yang di kejar?” Tanya V
lagi. pelayan itu diam seperti berfikir.
“aku hanya melihat sekilas, tapi yang paling ku ingat adalah
jaket namja itu, di belakang jaketnya ada tulisan BTS berwarna putih” Seketika
V memukul kepalanya sendiri mendengarnya dan segera membuka tas dan
memberikannya pada Ha ra.
“ha ra kau tunggu disini, itu jungkook!”Seru V yang kemudian
juga membuka handphonenya dan lansgung terlihat menghubungi seseorang.
“mwo?? A aniyo… apa kau akan menyusulnya?” tanya ha ra panik
sendiri. tapi V tak menjawabnya dan malah berbicara pada orang di telfonenya.
“hyung, jugkook di kejar orang! Aku di café biasa. Susul
kami!” kata V kemudian mematikan handphonenya dan segera berjalan keluar toko.
Ha ra juga langsung menyusulnya walau orang orang di café sedang memperhatikan
mereka.
“V tunggu aku!!!” teriak ha ra, v berbalik dan menatapnya
aneh.
“ha ra kau tunggu disini! Mereka berbahaya! Kami akan
kembali” kata V meyakinkan. Tapi ha ra malah menggeleng dan mendekat padanya.
“aku akan mengikutimu. Kau hanya sendiri, aku tak kan dekat,
aku hanya akan mengikutimu dari jauh jaga jaga jika terjadi sesuatu! Aku janji
takkan merepotkan!” kata ha ra. V ingin menahannya tapi akhirnya dia menyerah
dan mengizinkan ha ra ikut. Hanya saja, begitu dia berbalik V langsung berlari,
dan seketika ah ra harus ikut ikutan berlari juga dan itu membuatnya hampir
kehilangan jejak V.
Drap drap drap drap….. H ara terus ebrlari mengikuti V tak
jauh di belakangnya mereka berlari entah kemana ha ra hanya mengikuti V, sampai
akhirnya mereka mulai memasuki deretan toko yang sudah tutup. Hari mulai sore,
dan V terus masuk ke dalam.
Ha ra yang baru pertama kali di tempat seperti itu perlahan
mulai melambat karena dia sibuk memperhatikan tempat itu.
“AAAKH…..” tiba tiba terdengar suara teriakan dari dalam. V
langsung mempercepat larinya, sedangkan H ara hanya mencoba untuk tak
kehilangan jejaknya. Di sana benar benar sepi dan mulai terasa gelap. suasana
di sana benar benar berbeda dari yang biasa ha ra rasakan. Dan ha ra mulai was
was sendiri jika tiba tiba bisa saja da orang yang muncul di bealkangnya.
“Psst…” Ha ra melihat kedepat saat V membri kode padanya. Ha
ra mengangguk karena V mengatakan untuk tetap jaga jarak dengannya. sepertinya
V telah menemukan temannya dan dia pun kemudian masuk ke salah satu lorong toko
toko itu. ha ra berlari lari kecil mengikuti V sampai akhirnya dia benar beanr
bisa melihat dua orang namja yang sedang memukuli seorang namja berjeket hitam.
Untuk pertama kalinya melihat itu secara langsung mata ha ra
tak berkedip dan ha ra langsung berjongkok di balik sebuah meja agar tak terlihat.
V langsung mengejar salah satu dari namja itu dan berkelahi dengannya. dan saat
teman penjahat itu ingin ke arah V juga, jungkook tiba tiba menariknya dan
menahannya agar tak mengkroyok V. H ara mencoba memperhatikan wajah Jungkook
dan saat wajah jungkook yang babak belur, tapi tiba tiba namja itu menarik
kepala jungkook dan menghantamnya ke lututnya sampai jungkook hampir kehilangan
kesadarn. Dan di saat yang sama ha ra tak berkedip sama sekali dan melihat itu
dengan jelas.
DEG…..jantung ha ra berdetak kesar saat dia melihat jungkook
begitu kesakitan. Ada sensasi yang berbeda saat ha ra melihatnya, apalagi ini
pertama kalinya dia melihat sesuatu seperti ini. Namja itu ingin meninggalkan
jungkook, tapi lagi lagi jungkook menarik nya agar namja itu tetap tak
mengkroyok V dan karenanya lagi lagi jungkook mendapat hantaman keras bahkan
kali ini bertubi tubi dari namja itu. ha ra menutup mulut nya keras keras,
tubuhnya bergetar melihat jungkook di pukuli habis habisan.
“Akh…” sampai tiba tiba namja itu menendang perut jungkook
dan jungkook bena rbenar kesakitan. Jungkook langsung terduduk dan tak bsia
melawan lagi, dan saat keduanya sekarang mengahadap V, V langsung berlari dan
di kejar oleh ke duanya. Ha ra refleks langsung berdiri saat V pergi. Dia awalnya
berjalan cepat ingin menyusul V, tapi setelah di depan jungkook, hatinay benar
benar memaksa untuk melihat namja ini dulu.
Ha ra perlahan lahan mendekati jungkook, jungkook terlihat
tak sadarkan diri dan memegangi perutnya. Di sudut bibirnya keluar darah,
pelipisya juga terkoyak dan kepala nya juga berdarah. ha ra berjongkok di depan
jungkook dan memperhatikan jungkook dari dekat. deru nafas jungkook dapat di
dengan ha ra dengan baik karena terengah engah, dan bau khas namja yang di
miliki jungkook juga dapat di cium oleh ha ra begitu jelas. Wajah ha ra memerah
sendiri melihat wajah jungkook yang berkeringat dan terlihat kesaitan.
Tanpa sadar ha ra hanay memperhatikan jungkook dan jarak
wajah mereka sangat dekat, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan, tapi tiba
tiba jungkook melenguh dan sketika ha ra mundur menjauh.
“eh ha ra??” tiba tiba ada suga dan J.hope yang datang
berlari ke arah mereka. Ha ra yang me,ihat keduanya juga terkejut.
“astaga… di dimana v?” tanya suga yang terkejut melihat
jungkook tak sadar.
“dia berlari ke sana… tolong bantu dia!” kata ha ra. suga
dan j.hope mengangguk bersamaan.
“tolong jaga anak ini..” kata j.hope kemudian dan ha r
alangsung mengangguk. Keduanya langsung
berlari meninggalkan keduanya.
“ngggh…” jungkook terlihat begitu kesakitan di perutnya. Ha
ra menatapnya khawatri dan kembali berjongkok di depannya.
“gwenchana?” kata ha ra pelan sambil menggoyangkan kaki
namja itu sedikit untuk membangunkannya. Jungkook membuka matanya perlahan dan
menatap ha ra dengan tatapan dingin. Ha ra mencoba tersenyum seadanya.
“aku teman V!” kata ha ra kemudian. Jungkook hanya diam dan
menatap ke kiri dan kekanan nya. lalu kemudia membenarkan duudknya, ha ra
membantunya ddalam diam, jungkook hanya memperhatikannya.
“dimana…ngh..V?” tanya jungkook pelan. Ha ra emnggeleng.
“dia lari dan mereka mengejarnya.. tapi j.hope dan suga oppa
sudah menyusulnya” kata ha ra cemas. Jungkook memejamkan matanya mencoba
meneangkan diri setelah tau j.hope dan suga sudah membantu v. Dan terus menekan
perutnya. Dia menelan ludahnya dengan kasar dan meludahkan darah di mulutnya
kemudian. Ha ra baru teringat dia punay minum dan langsung membuka kannya
“kau bisa minum?” tanya ha ra. jungkook hanya menatap air
mineral itu, ha ra kemudian sedikit maju untuk lebih mendekat pada jungkook.
“buka mulutmu..” kata ha ra kemudian. Jungkook awalnya hanya
menatapnya, tapi setelah ha ra tersenyum padanya jungkook perlahan membuka
mulutnya dan sedikit mendugak. Ha ra memegangi dagunya dan menuangkan sedikit
air karena jungkook sulit menelan.
“lagi?” tanya ha ra, jungkook menggeleng kecil. Ha ra
mengerti dan menyimpan airnya, kemudian
dia mengeluarkan sapu tangan
membersihkan luka jungkook.
“apa perut mu terluka parah?” tanya ha ra sambil mengusap
wajah jungkook perlahan. Jungkook tak banyak ebreaksi dan hanya sedikit
meringis saat luka luka nya tersentuh. Setelah selesai membersihkan wajahnya ha
ra berdiri dan menatap cemas lorong arah V berlari tadi. mereka belum kembali
dan itu membuat ha ra semakin khawatir. Jungkook bsia melihat itu dari wajah ha
ra, tapi dia tak berniat untuk bicara banyak. Ha ra menghela nafas panjang dan
kembali melihat jungkook.
“biar ku lihat perutmu..” kata ha ra perlahan memindahkan
tangan jungkook dan menaikkan baju kaosnya. Tapi jungkook menahan ha ra dan
menggeleng. Ha ra tersenyum meyakinkannya dan akhirnya menarik baju jungkook ke
atas, tapi saat melihat perut jungkook ha ra seketika terbelalak.
“jungkook! kau…” jungkook hanya menahan sakit saat lukanya
sekarnag terbuka. Ha ra sektika menutup nya lagi dan menekannya.
“ini luka jahitankan? Astaga… kita harus membawamu keruamh
sakit!” kata ha ra khawatir. Jungkook hanya menggeleng dan membiarkan ha ra
menekan lukanya. Ha ra tak berfikir sama skeali kalau ternyata jungkook punya
luka jahitan di perutnya dan sekarang luka itu terbuka.
“Jungkook! ha ra…” tak lama j.hope suga dan V datang.
Keduanya memapah V berjalan. Anak itu juga terlihat babak belur tapi sepertinya
tak terlalu parah.
“V gwenchana?” tanya ha ra setelah V di dduduk di sebelah jungkook.
V mengangguk.
“bagaimana jungkook?” tanya suga.
“lukanya terbuka! Kita harus membawanya kerumah sakit!” kata
ha ra kemudian.
“mwo? Luka mu terbuka?” tanya V ikut ikutan khawatir.
Jungkook hanya diam dan mengangguk
dengan ekspresi kesakitan.
“arraso… kita bwa mereka ke mobil ku, kata j.hope sambil
perlahan membantu jungkook berdiri, begitu juga ha ra. sedangkan suga membantu
V berjalan. Dan mereka segera pergi ke rumah sakit.
~oOo~
“ha ra, kau temani jungkook dulu ya! Aku akan menyelesaikan
administrasinya dulu!” kata suga hara mengangguk.
“uangnya oppa?” tanya ha ra. suga hanya tersneyum dan ha ra
mengerti itu, karena suga sebanrnaya memanglah orang kaya. Ha ra akhirnya
berdiri perlahan masuk ke ruangan jungkook.
Dia perlahan masuk dan tak mengeluarkan sedikit suara pun
karena takut mengganggu jungkook yang sedang tidur. Tapi dia tterlihat masih
kesakitan. Udara di sana terasa masih sedikit dingin walau jungkook
berkeringat, ha ra menaikkan seidkit suhu ruangannya sebelum dia duduk di
sebelah jungkook. dia menatap namja yang sedang tidur itu. dia tersenyum
sendiri karena akhirnya lega lukanya telah di tutup. Ha ra mengambil memeberapa
lembar tisu dan mmebersihkan keringat jungkook.
Dari dekat ha ra memperhatikan namja itu. pipinya memerah
lagi, tapi ha ra masih belum mengerti apa yang dia rasakan. Ha ra memegangi
dadanya dan merasakan ada yang berbeda. ini sedikit mirip sepeti apa yang dia
rasakan saat menyukai seseorang, tapi ada sedikit perbedaan kaena wajah
jungkook yang terluka dan ekspresinya yang kesakitan itu. ha ra masih belum
mengerti apa yang terjadi padanya tapi dia hanya dapat menghela nafas karena
setiap di dekat namja itu ha ra akan merasa sesak.
Ceklek…. J.hope dan V masuk ke ruangan itu. ha ra tersneyum
pada mereka dan langsung menghampiri V untuk membantunya duduk di sofa.
“gwenchana?” tanya ha ra. V mengangguk dan tersenyum
padanya, kemudian melihat ke arah jungkook.
“apa luka nya sudah di tutup?” tanya V. ha ra mengangguk.
Ceklek…. Sekali lagi pintu terbuka, suga masuk sambil membawa
sekantong pelastik berisi minuman kemudian memberikannya pada v, ha ra dan
j,hope.
“uang mu uckup?” tanya j.hope. suga mengangguk kemudian
duduk di sebelah jungkook. dia membenarkan selimutnya jungkook baru kemudian
menghadap ke ha ra dan v di sofa.
“kenapa ha ra bisa bersama kalian?” tanya suga. V dan ha ra
langsung saling melihat.
“sebenarnya aku ingin mengenalkan jungkook pada ha ra. ha ra
hari ini punya masalah di skeolah dan kami memmutuskan untuk jalan bersama, aku
ingin mengajak jungkook. tapi bahkan kami belum bertemu jungkook sudah di kejar
oleh orang orang itu!” jelas V. j.hope juga berjalan mendekati mereka.
“ini aneh, kenapa ada orang orang itu di daerah sini..” kata
jhope. Suga juga mengangguk setuju.
“apa rapmons tau soal ini?” tanya V kemudian. Suga dan
j.hope mengangguk bersamaan.
“sebentar lagi dia akan datang. Ha ra, kau ku antar pulang
ya!” kata jhope kemudian. Ha ra yang
sedari tadi hanya diam sedikit kaget
mendnegarnya dan kemudian mngangguk.
“gomawo.. dan maaf jadi nya seperti ini..” kata V. ha ra
tersenyum dan mengelus pundak v.
“cepat sembuh..” kata ha ra dan v tersenyum padanya. J.hope
langsung keluar dan suga tersneyum pada ha ra.
“gomawo sudah menjaga jungkook tadi..” kata suga kemudian.
Ha ra tersenyum mendneganya dan menatap jungkook yang masih tertidur juga, dan
kahirnya dia pun keluar.
“nggh….”jungkook melenguh kesakitan saat dia terbangun.
Rapmons, jimin dan jin langsung melihat ke arahnya.
“ah jungkook! gwechana?” Jin langsung memeriksanya. Jungkook
mengangguk.wajahnya terlihat pucart, jimin langsung mengambilkannya minum dan
memberinya pelan pelan.
“kau sudah sadar..” kata suga yang juga mendekat ke
jungkook. jungkook tersenyum seadanya dan memegangi perban di perutnya.
“huf..kau ini bikin khawatir saja..” omel rapmons sambil
mengacak rambut jungkook. jungkook hanya diam dan tersenyum.
“mianhae.. lagi lagi aku merepotkan..” seru jungkook pelan.
Mereka semua tersenyum padanya.
“gwenchana… kau adalah teman kami! Ini sudah tugas kami
melindungimu!” kata jimin sambil menepuk pundaknya. Jungkook hanya dapat
tresnenyum karena teman temannya terus membantunya. Dia kemudian melihat ke
sofa, ada V yang tertidur disitu, dan seketika dia ingat tentang yeoja tadi,
“oiya, hyung kau kenal yeoja yang tadi?” tanya jungkook
kemudian pada suga. Jimin, rapmons dan jin langsung melihat k earag suga juga.
“yeoja?” tanya jin. Suga sedikit terkejut tapi akhirnya dia
tau yang di maksud jungkook adalah ha ra.
“maksudmu ha ra?” tanya suga. Jungkook hanya diam karena tak
tau nama ha ra. ketiga namja itu lagsung mengerutkan dahi mereka.
“ha ra?” tanya jimin aneh.
“ha ra itu bukan nya pacar mu jin?” tanya rapmons kemudian.
Jin hanya menggeleng tapi jungkook langsung menatap jin saat tau jin adalah
pacar yeoja tadi.
“jinja hyung?” tanya jungkook.
“mereka sudah putus…” kata jimin menimpali karena jin hanya
diam.
“oh jinja? Kapan?” tanya rapmons bertanya lagi, tapi jin
hanya menatap rapmons kesal.
“hei semua.. ini makanannya!” tak lama j.hope masuk membawa
makanan dan akhirnya mereka semua langsung membersiapkan makanan nya dan
berheni membicarakan soal ha ra dulu. Jungkook juga jadi segan karena ternyata
yeoja tadi adalah bekal pacar jin. Tapi apapun itu dia masih penasaran dengan
nya, yeoja itu telah begitu baik padanya, dan untuknya itu bukan sesuatu yang
dapat di abaikan.
“hey hyung kau tau tadi ha ra bersama v dan jungkook?” tiba
tiba j.hope kembali membahas itu. mereka semua kecuali jin menatapnya jengkel.
“kami sudah tau!!” kata rapmons sambil menoyor kepala
j.hope.
“aigoo jinja? Aku baru kali ini melihat ha ra dari dekat!
karena selama pacaran dengan jin hyung dia jarang bergabung dengan kita. Tapi
tadi aku bisa melihatnya dari dekat! yeoja itu benar benar wangi dan cantik!
Padahal bajunya sudah acak acakan bahkan terkena darahnya jungkook juga!” kata
j.hope beanr benar lancar membuat jin dan yang lainnay menatapnya tak pecaya.
Sedagkan jungkook hanya dapat emnahan tawanya.
“hyung kau menyedihkan sekali..” kata V yang sudah bangun
dan langsung terkekeh mendengar katakata j.hope. tapi j.hope hanya menatapnya
bengis.
“tapi… kenapa ha ra bisa mau jalan denagn mu V?” tanya suga
kemudian. Mereka semua jadi melihat ke arah V. karena di sana ada Jin v sedikit
kegalapan.
“kami kan memang berteman! Dia sepertinya sedang stress
tentang yunji karena mu hyung..” kata V kemudian dan mendekat ke mereka untuk
meminta makanan.
“kau benar benar putus dengannnya? Bukannya belum sebulan
kalian pacaran?” tanya rapmons yang satu satunya sudah tak satu sekolah dengan
mereka.
“yeoja itu sepertinya tak suka dengan ku..” kata Jin
singkat.
“ani, dia bilang dulu dia menyukaimu!” sambung V
“bukannya dulu juga dia yang mendekatimu?” tanya suga
kemudian. Jungkook hany adiam mendengarkan perbincangan mereka.
“aniyo, dulu dia hanay memperlakukan ku seperti orang lain,
dia memang ramah apda semua orang kan. Hanya saja aku yang menyukainya!” kata
jin pasrah.
“aigoo….” Rapmons hanya pdat menggeleng mendnegarnya.
“ah, ha ra kan memang sudah terkenal playgirl..” kata jimin
kemudian. Jungkook yang mendengaritu sedikit bereaksi tapi tak berniat
menyambung. Dia mengingat ingat lagi bagaimana sikap ha ra tadi. rasanya yeoja
itu begitu baik dan tak terlihat seperti seorang play girl.
“lalu apa tujuanmu mengenalkan ha ra pada jungkook?” tanya
suga kemudian pada V. V yang mendnegar
itu sekarnag lagi lai kegalapan sendiri. jungkook yang mendengar itu juga
sedikit kaget dan menatap V penasaran.
“ah aniyo…. Anak itu minta di hibur dan di temani, ku fikir
kalau kami hanya jalan berdua takkan nyaman, jadi aku berniat mengajak jungkook
sekalian mengenalkannya, itu saja…” kata V polos. Jin tak terllau ambil pusing,
tapi yang lain menatap curiga V.
“wae??” tanya V aneh sendiri. mereka hanya terkekeh karena
anak itu benar benar merasa tertuduh.
“aku jadi penasaran bagaimana rupa yeoja itu. besok bawa dia
kemari yah. Apa lagi dulu kan jin berjanji ingin mengenalkannya dengan kita,
tapi tak jadi..” kata rapmons. V menatap jin, tapi jan malah mengerutkan
dahinya.
“kenapa kau lihat aku?” tanya jin aneh sendiri. V hanya
menggeeng kemudian mengangguk dengan perkataan rapmos.
Jungkook hanya memilih diam dan mencoba tidur karena
tubuhnya masih letih karena urusan tadi, dia mencoba mengabaikan soal yeoja itu
apalagi mengingat dia ternyata mantan dari jin. Itu membuatnya mengurungkan
niat nya untuk mencoba berteman baik dengan yeoja itu, walau sebeanrnya
jungkook ingin mencobanya mengingat dia tak pernah dekat lagi dengan satu yeoja
pun setelah kehidupan nya berubah menjadi kelam.
~oOo~
“ha ra..” panggil V yang berlarike arahnya. Ha ra tesenyum
padanya dan memperhatikan V yang sudah terlihat baik baik saja.
“ne? eh apa kau sudah beanr benar sembuh?” tanya hara, V
tersneyum lebar dan mengangguk.
“gomawo untuk semua yang kau lakukan semalam. Kau memang
benar benar bisa di andalkan!” kata V semangat. Ha ra menatapnya aneh dan hanya
dapat tersenyum.
“aku tak melakukan apapun. Oiya, bagaimana keadaan
jungkook?” tanya ha ra kemudian. V tersenyum mendengarnya menanyakan jungkook.
“jungkook ingin bertemu denganmu..” kata V kemudian. Ha ra
kaget mendnegarnya dan langsung merasakan sesak di dadanya, tapi ha ra mencoba
untuk bersikap biasa saja.
“wae?” tanya h ara singkat. V mengangguk.
“dia bilang dia blm mengucapkan terima kasih padamu” kata V
polos. Ha ra tertawa kecil mendnegarnya.
“hanya untuk terima kasih..” kata h ara aneh. V menatapnya
malas.
“jadi untuk apa lagi? lagi pula kan semalan kalian berlum
berkenalan! Ayolah ikut dnegan ku sore ini! Ok!” kata V meyakinkan ha ra. ha ra
awalnya menatapnya aneh, tapi kemudian mengangguk dan menurut.
“wah wah, sudah hyungnya sekarang adiknya.. kau benar benar
yah…” tiba tiba ada beberapa orang
yang menyindir ha ra di dekat mereka. Ha ra
hanya melirik yeoja yeoja itu tajam tanpa berkutik. V juga terlihat tak senang
dengan apa yang mereka katakan.
“dasar yeoja..” gumam V ikut ikutan kesal.
“gwenchana… biarkan saja…” kata ha ra mencoba lebih tenang.
V menatap Ha ra aneh.
“kau benar benar ingin membiarkan semua orang meledekmu
begitu?” tanya V aneh. Ha ra hanya tersneyum pasrah.
“jika aku melawan tak kan ada yang terjadi. Aku sudah biasa..”
kata ha ra sambil tersneyum pada V. V menggeleng tak percaya.
“seharusnya yunji tak melakuakn itu pada teman nya sendiri!”
kata V kemudian. Tapi ha ra langsung membesarkan matanya pada V
“jangan salahkan yunji!” seru ha ra cepat. V mengerutkan
dahinya.
“wae? Memang karena dia kan kau jadi terpandang buruk oleh
satu sekolah!” kata V protes. Tapi hara menggeleng.
“aniyo, aku memang sudah lama di pandang buruk oleh smeua
orang! Itu bukan masalah untuk ku. jangan bicarakan ini lagi! pulang sekolah
nanti kita bertemu lagi ne…” kata ha ra akhirnya dan segera berlalu. V hanya
mengangguk dan menatap Ha ra yang ebrjalan pelan ke arah kelas nya. dia hanya
dapat tersenyum seadanya. Perlahan lahan V merasa kasihan dnegan ha ra. dia
yang mendnegar semua cerita ha ra tak membenarkan apa yang di lakukan yeoja
itu, tapi dia juga tak bisa menyalahkannya…….
“eh..” ha ra kaget saat melihat jin ada di mobil j.hope dan
V berada di luar dengan wajah yang merasa bersalah.
“mianhae..” kata v berbisik. Jin hanya tersenyum pada ha ra
dan ha ra membalasnya dengan senyuman juga.
“untuk apa?” tanya ha ra pd v yang kemudian masuk ke mobil begitu juga
dengan V. V hanya dapat tertawa seadanya karena tak enak pada ha ra apa lagi
jin dan ha ra duduk di belakang bersama.
Mereka berempat pun segera pergi ke rumah sakit. di
perjalanan j.hope banyak bercanda dengan V dan ha ra. Jin juga mencoba agar tak
canggung bersama ha ra, karena ha ra terlihat tak canggug di sebelahnya.
Tapi mereka tak ada yang berani membahas tentang hubungan
jin dan ha ra karena takut suasananya akan berubah, sampai mereka tiba di rumah
sakit, keempatnya sama seklai tak ada yang membicarakan tentang hubungan ha ra
dan jin.
Ceklek…”kami datang….” J.hope dan Vlangsung heboh saat masuk
ke dalam ruangan jungkook. di dalam sudah ada jimin, rapmons dan jungkook. satu
satunya yang tak ada dalah suga. Ha ra masuk di depan jin sambil membawa sebuah
bingkisan buah. Jungkook tersneyum saat melihat ha ra tersneyum padanya.
Sedangkan rapmons langsung memperhatikan ha ra yang kemudian tersenyum melihat
jin berada di dekat ha ra.
“anyeong..” sapa ha ra pada jungkook, rapmons dan jimin.
Jimin hanya melirik nya sedangkan jungkook dan rapmons tersenyum padanya.
“lihat, ha ra membelikkan ini untuk mu!” kata V sambil
menggoyang goyangkan bingkisan buah hara di depan jungkook. mereka hanya
tertawa dengan tingkahnya.
“kau baik sekali… jungkook pasti ingin bilang begitu..” kata
rapmons yang memotong ucapa jungkook sebelum jungkook bicara dan langsung
membuat mereka semua tertawa lagi.
“hyung!” seru jungkook yang hanya di balas sneyuman lebar
dari rapmons.
“ini..” kata Jin memberikan pisau dan piring pada ha ra. ha
ra tersenyum pada jin dan mulai mengupas buah buahannya.
“ini pertama kali kita bertemu kan..” kata rapmons yang
kemudian duduk di dekat ha ra. ha ra mengangguk.
“aku tau, kau rapmons kan?” kata ha ra sambil tersneyum.
Rapmons tersenyum.
“nde, dan anak itu namanya jungkook! kau hanya tak mengenal
kami berdua kan!” kata rapmons mengenalkan jungkook. jungkook hanya tersenyum
pda ha ra. ha ra juga tersneyum padanya.
“nde.. V juga sudah ceirta banyak soal jungkook” kata ha ra
yang mulai mengupas beberapa buah.
“hyung, kita jemput suga!” kata jimin yang kemudian berdiri
dan menarik j.hope. ha ra sebelumnya tak terlalu menyadari keberadaan jimin,
tapi setelah jimin berdiri ha ra baru sadar dia dari tadi ada ruangan itu. dan
akhirnay jimin dan j.hope keluar.
“sebenarnya yang menyuruhmu kesini itu hyung ha ra!” kata V
kemudian. Ha r ayang mendnegar itu sedikit kaget mengingat tadi V bilang yang
menyuruhnya datang adalah jungkook.
“ooh…hehe” ha ra hanya dapat bereaksi singkat dan terus
mengupas buah buahannya.
“nde… aku ingin melihat mu! Sebelumnya aku sudah menyuruh
jin membawamu, tapi akhirnya malah v lah
yang membawa mu kesini..” kata Rapmons tak perduli dnegan adanya jin di sana.
Jin hanya tersneyum dan mulai bermain handphone. Sedangkan V dan ha ra jadi
saling melihat. Jungkook hanya diam dengan kondisi itu.
“oh, kenapa?” tanya ha ra mencoba mencairkan suasana yang
mulai tak nyaman.
“tidak, aku hanya ingin tau kenapa kau tak takut dengan
kami!” kata rapmons kemudian. Ha ra berhenti mengupas buah dan menatap rapmons
datar. Rapmons tersneyum padanya.
“jungkook adalah anak seorang pembunuh, aku adalah seorang
preman! Di sini anak baik baik itu hanya jin, jimin dan suga! Sisanya kami ini
adalah brandalan. Setauku kau dari keluarga baik baik! Jarang ada yeoja
seperimu yang mau bergabung dan masuk ke dalam lingkaran kami..” kata rapmons
serius. Jungkook juga menatap ha ra menanti jawabannya, tapi ha ra malah
tersneyum. V dan jin juga menunggu jawabannya.
“walau aku dari keluarga baik baik, aku juga bukan orang
yang baik..” kata ha ra kemudia dan kembali mengupas buah buahannya. Jungkook
dan Jin bersamaan mengerutkan dahinya.
“apa kau berandalan juga?” tanya Rapmons dnegan nada
bercanda. V dan ha ra tertawa kecil mendnegarnya.
“Tidak….. tapi ku rasa, aku juga tak terlalu suci untuk tak
bergaul dengan kalian. Lagi pula, apa masalahnya berteman dnegan berandalan?”
tanya ha ra balik. Jungkook tersneyum mendnegarnya. Begitu juga dengan rapmons.
“bukankah jin oppa, suga oppa dan jimin juga orang baik
baik, mereka saja mau berteman dengan mu. Kenapa aku tidak..” kata ha ra
kemudian dan Jin akhirnya tersenyum mendengarnya.
“kau tak takut terkena masalah jika kau dekat dekat dengan
kami?” tanya rapmons lagi. ha ra menatap jungkook langsung saat rapmons
menanyakan itu. jungkook yang tiba tiba mendapat kontak langsung dari ha ra
jadi tak tau harus bagaimana selain hanya membalas tatapannya dengan tatapan
datar. Hara tersneyum kemudian kembali melihat rapmons.
“setelah melihat langsung jungkook dan V semalam berkelahi,
ku kira aku tak ada masalah dengan itu!” kata ha ra lagi dan membuat semua
namja di situ kaget dan sedikit heran dnegan pernyataannya.
“ha ra..” seru jin pada ha ra. ha ra menoleh dan tersenyum
padanya.
“kalau pun aku bersama kalian akan mendapat masalah, ku kira
hidup ku juga sudah banyak masalah. Jika di tambah dengan ini takkan berarti
besar untuku!” kata ha ra yang meletakkan pisaunya dan memajukan piring berisi
buah yang telah siap untuk di makan itu. rapmons manatap buah buahan itu lalu
menatap ha ra
“kalau begitu kau bisa berteman dengan kami semua!” katanya
sambil tersenyum begitu juga dengan ha ra. rapmons mengulurkan tangannya ingin
menjabat tangan ha ra, mereka semua menatap rapmons aneh, tapi ha ra
menjabatnya dan tersenyum. Ketiga namja di situ tersneyum lucu dnegan apa yang
di lakukan rapmons.
“selamat datag di BTS…..” kata rapmons kemudian. Ha ra
tersenyum senang mendengarnya. Jin menatap hal itu pasrah, walau dia masih
punya rasa canggung dengan ha ra, tapi sepertinya dia harus benar ebanr
melupakan tentang masalah mereka mulai saat ini. Sedangkan V merangkul jungkook
dan membisikkan sesuatu.
“sekarang kau kalah..” kata V. jungkook menoleh padanya. V
tersneyum senang.
“aku bisa membawa yeoja yang mau berteman dengan mu. Itu
artinya kau kalah!” kata V yang membuat jungkook hanya dapat tertsenyum lucu.“nde… aku tak menyangka kau benar benar bisa menemukannya..”
kata jungkook akhinya bersuara. Dan dia pun menatap ha ra, tapi ha ra kemudian
menatapnya juga kemudian beridri dan memberikan dia dan V buah buahan yang abru
di potongnya. Dan akhrinya, jungkook mencoba memberanikan diri bicara dnegan ha
ra. dan hasilnya baik, ha ra dan jungkook bisa mengobrol bersama bahkan
terlihat akrab. Dan sejak saat itu, hampir setiap hari ha ra datang menjenguk
jungkook sampai akhirnya dia keluar dari rumah sakit.
Dan setelah jungkook keluar dari rumah sakit hara beberapa
kali juga bertemu mereka di luar, di sekolah juga hara mulai sering berkumpul
dengan v dan yang lain. Walau dengan jin masih terasa canggung, hara mencoba
sebisanya agar jin tak merasa terganggu dengan keberadaannya, dia mencoba
bersikap tak ada yang salah dengan mereka. Satu satunya yang tak dekat dengan
hara adalah jimin, namja satu itu memang sejak dulu jarang dapat dekat dengan
yeoja, tapi hara masih mencoba bersikap ramah dengannya, walau sampai sekarang,
jimin belum terlihat menerimanya sebagai teman mereka.
~oOo~
“hahaha iya…” ha ra mencoba menguatkan volume musik nya saat
dia mendengar yunji dan teman temannya yang lain sedang tertawa bersama. Dia
tak tau harus sampai kapan terasingkan di kelas oleh teman temannya. Yang masih
mau berteman dengannya hanya sungyoung dan raejin. Itupun mereka tak bisa
berbuat banyak karena satu kelas sudah tak menyukai ha ra karena masalah nya
dengan yunji. Setiap istirahat ha ra hanya akan makan sendiri dan lebih memilih
keluar dari kelas untuk bergabung dnegan V, suga dan j.hope. tapi di seklah juga
ha ra sedikit sulit bersama mereka. Selain karena ada jin, jimin juga tak
pernah menyukai ha ra, karenanya ha ra hanya akan bersama mereka kalau tak ada
jimin agar jimin tak terganggu dengan keberadaan ha ra.
Tapi saat ini bukan istirahat, ini jam kosong karena guru
mereka sakit jadi smeua anak anak di sibukkan dnegan pekerjaan nya masing
masing. Tapi begitupun, hanya ha ra lah yang sendirian. Dan dia hanya memilih
untuk mendengarkan musik dari pada harus memikirkan teman temannya.
“hei nenek sihir… kau tak mau bergabung kemari?” tiba tiba
yunji bersuara. Ha ra yang mendengar itu hanya oura pura tak dengar. Teman
temannya hanya tertawa. Sedangkan sungyoung dan rae jin terlihat tak senang
dengan apa yang di lakukan yunji.
“lihat lah dia, tak tau malu! Sudah memutuskan orang, dia
malah berteman bahkan semakin dekat dengan teman teman mantannya! Apa lagi itu
kalau bukan tak tau malu namanya!” Seru yunji kuat kuat. Ha ra mencoba menahan
emosinya sedalam dalam nya karena jika dia kelepasan maka masalah inia kan
semakin runyam.
“yunji!!” seru raejin menyuruhnya berhenti.
“KENAPA??? Kalian ingin membelanya??? Silahkan bela dia! Aku
takkan perduli. Dia yang mengajarkan ku menjadi jahat! Selama ini aku selalu
berada di bawahnya, tapi setelah ini lihatlah. Aku akan berada di atasnya
setelah semua hal yang telah di lakukannya!” kata Yunji dengan nada yang keras.
Emosi ha ra benar beanr tak terbendung lagi.
Brak… ha ra berdiri dan seketika semua orang terkejut dan
hening melihatnya. Bangku ha ra terjatuh saat ha ra berdiri, tapi ha ra hanya
diam dan berjalan keluar kelas dengan wajah dingin. Dia hanya melirik yunji
dingin dan segera keluar.
“cih…. Mata bocah itu…” gumam yunji kesal dan ikut ikutan
berdiri dan keluar kelas juga.
“YUNJI!!!” teriak sungyoung dan raejin yang juga menyusul
kedua teman mereka itu. sedangkan yang lain memilih diam di kelas karena jika
mereka juga ikut ikutan keluar maka mereka akan dapat masalah. Tapi ada
beberapa yeoja juga yang keluar dan mengikuti mereka penasaran apa yang akan
terjadi. Karena kebiasaan mereka, jika ada yang bertengkar apa lagi yeoja itu
adalah sesuatu yang tak boleh di lewatkan.
“HAN HA RA!” panggil yunji. Ha ra tak bergeming dan hanya
diam dan terus berjalan. Itu semua bukan membuat yunji semakin senang malah
sebaliknya. Yunji berlari dan tiba tiba menarik rambut ha ra sampai ha ra
terjatuh.
“AAAH yunji!!!” teriak ha ra kesakitan dan langsung
melepaskan tangan yunji dari rambutnya.
“astaga yunji!” bentak sungyoung melerai keduanya. Raejin
membantu ha ra berdiri dan memeluknya agar ha ra tetap sabar. Yunji menatap
sungyoung tajam.
“Mwo?? Kau ingin menarik rambutku karena aku melakukan ini
padanya??” tana yunji padanya. Sungyoung menggeleng geleng tak percaya dengan
apa yang di lakukan yunji.
“kau benar benar gila! Kau tau, bukan ha ra yang seperti
penyihir! Tapi kau! Kau lah yang berubah jadi penyihir jahat jika kau seperti
ini terus!” kata sung youg tak kalah kuat. Yunji menatapnya bengis dan langsung
mengangkat tangannya ingin menampar sungyoung tapi ha ra langsung menarik sungyoung
PLAK…… sungyoung dan raejin terbelalak saat yujin menampar
ha ra sangat kuat.
“ha hara…” gumam mereka berdua tak percaya. Yunji yang
menampar ha ra terkejut sendiri, tapi dia mencoba untuk memasang wajah merasa
tak bersalah. Tapi ha ra hanya diam beberapa saat sampai dia akhirnya menatap
yunji lagi. tapi yunji sedikit kaget dengan wajah ha ra. pipinya yang di tampar
yunji memerah, dan matanya berkaca kaca.
“kau puas?” tanya ha ra bersamaan dengan air matanya yang
menetes. Sungyoung dan raejin juga hampir menangis melihatnya.
“KAU PUAS???” teriak ha ra pada yunji. Yunji hanya
menatapya. Air mata ha ra mengalir sendiri dengan wajah yang memerah. Beberapa
orang mulai keluar dan melihat mereka yang bertengkar di lorong sekolah.
“kau….YUNJI! apa kau ingat siapa yang pertama kali menjadi
teman mu disini??!! Apa kau ingat bagaimana aku memperlakukan mu selama ini??
Apa hanya karena namja kau akan terus menganggapku seperti kotoran dan ingin
terus meginjak injak ku YUNJI!!!!” teriak ha ra benar benar kesal. wajah yunji
juga memerah, tapi dia terlihat masih marah. Sedangkan ha ra sudah tak bisa
membendung emosinya. Terlalu banyak menahan emosi membuatnya jadi menangis dan
kesal tak ketulungan.
“KAU! Apa kau mau aku mengatakan kepada semua orang kalau
dulu aku memang berniat menojodhkanmu pada Jin?” tanya ha ra kemudian. Seketika
semua orang terbelalak. Yunji juga menatapnya tak percaya, dan tanpa mereka
sadari, anak anak Bts juga sudah ada di sana bahkan di barisan paling depan.
“tapi sayangnya jin mengatakan kalau dia menyukai ku padamu!
Sehingga kau memaksaku untuk menerimanya! Aku juga menyukainya bahkan sebelum
kau menyukainya!! Tapi aku tau aku memang akan cepat melupakannya jika aku
berpacaran dengannya!” kata ha ra lagi. yunji hanya diam dan menatap ha ra
dengan wajah memerah.
“tapi setelah seperti ini, kau melupakan semuanya dan
membuatku seperti penjahat sesungguhnya!” kata ha ra lagi. raejin telah
menangis di belakang ha ra.
“kumohon berhenti… aku capek…” kata ha ra semakin menurunkan
suaranya.
“kau…. Adalah sahabatku! Aku tak pernah menyangka kau bisa
jadi musuh terbesar ku saat ini…” kata ha ra lagi. semua orang sekarang bingung
siapa yang salah di antara mereka. Tapi jin yang ada di sana malah merasa
bersalah untuk ke duanya. Ha ramenghapus air matanya dan manrik nafas panjang.
“sekarang terserah mu. Aku takkan peduli lagi dengan
dirimu!” kata ha ra akhirnya dan berbalikingin pergi. Tapi yunji masih
menatapnya bengis dan semakin kesal karena ha ra membuat posisi yunji semakin
buruk saat ini.
“Ha ra sialan!!!” gumam nya sambil berlari dan mendorong ha
ra sampai tertolak kedepan. Ha ra yang terkejut tak bisa melakukan apapun dan
pasrah jika dia harus terjatuh dan menghantam lantai. Tapi Brugh…. Ha ra di
tahan oleh seornag namja yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka. Ha ra
yang masih terkejut karena tolakan yunji yang begitu kuat jadi terduduk walau
masih di pegangi oleh namja itu.
“YA YUNJI!” teriak sung young yang langsung menarik rambut
pendek yunji kesal. seketika V dan jin langsung melerai keduanya. Raejin hanya
dapat menangis dan beberapa orang mengusulkan untuk memanggil guru.
“hiks hiks….” Ha ra juga menangis sambil mencoba menenagkan
dirinya karena masih terkejut.
“ha ra..” seru namja itu sambil memegangi tangan ha ra yang
gemetar. Tapi saat mendnegar suaranya
ha ra perlahan lahan mengangkat wajahnya.
Dan saat namja itu tersenyum padanya ha ra benar benar kaget dan tak menyangka
namja itu ada di sana.
“jungkook…” gumam nya kaget. jungkook tersneyum padanya dan
memegangi pipi ha ra yang memerah.
“gwenchana?” tanya jungkook . ha ra mengangguk dan menarik
nafasnya dalam dalam agar dia bisa lebih tenang.
“ADA APA INI…” tak lama guru Yun datang dan semua orang
mulai bubar. Ha ra perlahan berdiri di bantu oleh jungkook. sedangkan yunji dan
sungyoung di pegangi oleh v dan jin agar tak berkelahi lagi.
“astaga… kalian!!!!!!!” seru guru yun kesal setengah mati
dan akhirnya mereka di bawa kekantor.
~oOo~
“ini..” seru jungkook memberikan minuman pada Ha ra. rae jin
terus di samping ha ra dan terus memeluknya karena begitu kasihan pada ha ra.
“ini kompresannya!!” Seru V yang masuk ke ruangan uks dan
membawakan kompres untuk wajah ha ra.
“kompres ini ke pipimu. Yang lain tak ada yang sakit kan?”
tanya Guru Lee pada ha ra. ha ra menggeleng dan tersneyum mengucapkan terima
kasih.
“baiklah, kalian jangan terlalu lama di sini. Dan segera
masuk kelas!” kata guru lee pada jungkook dan V. sedangkan raejin, guru lee tak
berniat berbciara pada yeoja yang sedari tadi menangis itu.
“nde… khamsahamnida..” kata jungkook dan V mebungkuk pada
guru lee.
Rae jin mengusap wajahnya kemudian mengambil kompresan itu
dan mengompres pipi ha ra.
“gwenchana??” tanya raejin pelan. Ha ra tersenyum dan
memegangi wajah raejin.
“berhentilah manangis! Dan pergilah temui sungyoung dan
yunji! Mereka lebih membutuhkan mu!” kata ha ra kemudian. Raejin menatap ha ra
sendu baru tak lama dia meletakkan kompresan itu. jungkook dan v hanya saling melihat.
“huuft… arraso… nanti aku kemari lagi yah!” kata raejin dan
akhirnya keluar ari ruang uks. Tapi begitu raejin keluar ha ra langsung
mengehla nafas panjang dan menunjukkan tubuhnya yang lemas.
“hei gwenchana..” seru V aneh karena ha ra terlihat begitu
lemas. Jungkook memindahkan kompresan di tempat tidurnya ke meja di sebelah ha
ra dan membantu ha ra merebahkan diri.
“huuft… molla… kepala ku pusing..” kata ha ra lean. V dan
jungkook saling melihat.
“kalau yeoja marah ternyata lebih menyeramkan ya…” seru V sambil
melipat tangannya. jungkook juga mengangguk. Tapi ha ra hanya tersneyum.
“memang…. Karena itu kalian harus hati hati dnegan yeoja!”
kata ha ra kemudian. V hanya tertawa mendnegarnya.
“hei…. Sejak kapan kau masuk ke sekolah ini?” tanya ha ra pad
ajungkook. Jungkook tersneyum padanya.
“baru hari ini, dan aku sudah melihat kau di tampar..” kata
jungkook sambil mengambil kompresan nya dan mengompresnya ke pipi ha ra. ha r
ahanya dapat tersenyum mendengarnya.
“aku yakin jin hyung stress karena ini…” kata V lagi.
jungkook mengangguk setuju.
"V,,," Seru Hara,“bisa aku minta tolong?” V mendekat dan
mengangguk.
“tolong temani jin oppa di kantor! Ini sebenarnya bukan
salah nya. aku akan kesana sebentar lagi!” kata ha ra masih dnegan suara yang
lemas. V mengangguk mengerti dan segera keluar.
“kau yakin bisa kesana?” tanya jungkook. ha ra mengangguk
dan mencoba duduk.
“nde…aku harus kesana..” seru ha ra dan mencoba untuk
berdiri, tapi tubuhnya sepertinya benar beanr lemas hingga ha ra hampir
terjatuh, untuk jungkook memeganginya.
“kau ini benar benar, istirahatlah dulu!” seru jungkook
dengan nada khawatir dan mendudukkan ha ra lagi.
“huuft….aku harus kesana!!” kata ha ra keras pada jungkook.
jungkook menatapnya kesal dan akhirnya menjulrkan tangannya.
“kalau begitu pegang aku!” katanya. Ha ra menatap tangan
jungkook dan perlahan menggenggamnya. Ha ra beridir perlahan dan jungkook
memegangnya dengan erat.
“kalau kau mau kesana jangan lepaskan tanganku!” kata
jungkook dengan wajah seriusnya. Ha ra mengangguk dan eprlahan mereka berjalan
menuju kantor. Ha ra melirik wajah jungkook yang dingin. Wajah itu jarang
sekali tersenyum dan tertawa dengan lepas dan lebih sering terlihat dingin dan
datar seperti saat ini. Dan seketika ingatannya saat melihat jungkook terluka
dulu kembali terlintas di fikirannya dan membuat wajahnya memerah.
“hei.. kau kenapa?” tanya jungkook khawatir karena wajah ha
ra memerah. Ha ra yang kaget langsung menggeleng dan menahan tangan jungkook
yang ingin memegang wajhanya.
“gwenchana.. gwenchana… ayo cepat kekantor!” kata ha ra
polos dan memsang wajah memohon pada jungkook. jungkook hanya manatapnya
khawatir dan terus berjalan tanpa melepaskan genggamnanya. Ha ra hanya dapat
tersenyum dan menggenggam tangan jungkook juga.
~oOo~
“hei raejin!!” sapa V saat raejin melewati V, jin, jungkook
dan jimin yang ada di kantin. Raejin yang merasa di panggil menoleh dan menatap
mereka bingung.
“aku?” tanya raejin polos. V tertawa kecil dan mengangguk.
“Nde… namamu raejin kan!” kata V lagi. raejin hanya
mengangguk dan mendekat ke mereka. Suga dan j.hope kemudian juga datang membawa
makanan ke meja mereka.
“apa ha ra hari ini sekolah?” tanya V. rae jin menggeleng.
“dia demam..” kata rae jin singkat. Namja namja itu salinga
melihat.
“yujin?” tanya jin kemudian. Raejin juga menggeleng.
“katanya yujin akan pindah sekolah” jawab raejin lagi dnegan
anda datar. Seketika mereka melihat jin tak pecaya yeoja itu akan pindah.
“astaga… oiya teman mu satu lagi?” tanya V lagi. raejin diam
dan berfikir siapa yang di maksudkan V baru tak lama dia berfikir yang mereka
maksud adalah Sungyoung.
“sungyoung? Dia juga sedang demam!” jawab raejin lagi masih
tanpa ekspresi.
“hei kau tak suka dengan kami yah? Wajahmu dingin sekali!”
kata Jimin kesal melihat wajah dan cara raejin bicara. Tapi seketika raejin
langsung mengerutkan dahinya dan menatap jimin tak kalah kesal.
“nde! Aku memang tak suka!” kata raejin polos. Mereka jadi
menahan tawa karena raejin seperti anak kecil. Kecuali jimin yang masih menatapnya
dengan kesal.
“apa masalahmu dnegan kami? Teman mu saja sangat dekat
dengan kami!” kata jimin kemudian. Tapi kata kata jimin barusan membuat mereka
semua menatap jimin aneh.
“kami?” seru j.hope aneh mengingat jimin sangat tak suka
dengan ha ra.
“ha ra berbeda! ha ra adalah ornag yang baik! Ha ra bisa
berteman dengan siapapun bahkan penyihir seperti yunji! Apalagi kalian preman
jalanan!” kata raejin polos. Jungkook dan V yang ada di dekat raejin langsung
melongo melihat yeoja itu begitu polos mengatakan semua itu.
“ada lagi?” tanya raejin kemudian. Mereka semua saling
melihat kemudian tersenyum lucu
bersamaan.
“aniyo, gomawo sudah mau meluangkan waktu pada kami!
Gomawo…” kata jungkook dnegan
lembut. Raejin menatapnya datar beberapa saat
sampai akhirnya dia tersenyum dan pergi.
“huuu… dia hanya tersenyum pada jungkook!!!” seru suga
semangat begitu juga dengan j.hope dan V. jungkook hanya tertawa karena mereka
heboh dengan hal itu.
“apa kita tak menjenguh ha ra?” tanya jimin kemudian dan
sekali lagi mereka semua melihat kaget ke arah jimin.
“mwo??” tanya jimin aneh.
“huwaa…. Kau akhirnya mau menerimanya setelah anak itu di
tampat oleh temannya..” kata suga sambil tertawa. Jimin hanya mengabaikan kata
kata mereka dan mulai makan.
“jika kalian tak mau juga tak apa…” kata nya lagi dengan
tampang innocent nya. mereka hanya tertawa melihat teman mereka itu.
“kalau kalian memang ingin menjenguknya pergilah, aku tak
bisa..” kata jungkook kemudian. Mereka semua menatapnya.
“wae?” tanya v singkat.
“aku ada urusan” jawab jungkoo dengan nada santai, tapi
teman teman nya tak terlihat santai dan malah menatapnya tajam.
“ais…..aku tak kan mencari masalah! Aku bersama hyung!” kata
jungkook dan menyebut nama rapmons agar teman temannya tenang. jungkook hanya
dapat tersenyum sendiri karena teman teman nya begitu khawatir dengannya.
“mwo? Ha ra tak dirumah?” tanya jungkook saat menerima
telfone dari V. dan tak lama V menutup telfonenya. Jungkook hanya menatap layar
komputernya setelah v menutup telfonenya.
“kemana anak itu…”fikir jungkook. dia tak punya nomor atau
pun email ha ra sehingga tak bisa menghubunginya.
Tinung…..tiba tiba ada sebuat pesan masuk ke komputer
jungkook.
“Ha ra?” seru jungkook membaca pengirim pesan itu dan segera
membukannya.
“jungkook kau dimana?”
itu isi pesan nya. jungkook mengerutkan dahinya karena bingung bagaimana ha ra
bisa tau alamat emailnya.
“kau yang ada di mana?
kenapa kau keluar rumah? Bukankah kau sedang sakit?” balas jungkook benar
benar penasaran. Kemudian jungkook melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7
malam. ini benar beanr sudah malam, kemana ha ra sampai ibunya pun tak tau dia
di mana.
Tinung…. Jungkook segera membuka pesannya.
“sepertinya ini tempat
aku pertama kali bertemu dengan mu!” hanya itu isi pesannya. Jungkook mulai
aneh setelah membacanya. Seketika jungkook menghubungi V.
“kenapa kau disana?
Kau dengan siapa di sana ha ra?” balas jungkook.
“ah yoboseo…” seru
V di sebrang sana.
“ah V kau dimana?” tanya Jungkook mulai khawatir.
Tinung…… ada balasan lagi
“aku sedang di jalan pulang
bersama j.hope hyung! Wae?” tanya V santai. Jungkook membuka pesan dari ha
ra.
“mereka orang orang
yang bersamamu saat kita pertama kali bertemu!” itu isi pesannya dan
seketika jungkook berdiri dari tempat duduknya.
“kita bertemu di toko lama! Ha ra di sana!” kata jungkook
kemudian dan memutuskan telefone. Jungkook langsung berlari keluar dari tempat
online itu menuju tempat dia di kroyok dulu.
“bagaimana bisa anak itu di sana…apa mereka menangkap ha
ra…” fikir jungkook yang terus berlari
ke sana. Kebetulan dia tak jauh dari
sana.
Di lain pihak j.hope langsung mempercepat laju mobilnya. V
juga langsung menghubungi anak anak yang lain dan segera menuju ketempat yang
sama. Ini adalah sesuatu yang sellau mereka khawatirkan jika mereka dekat
dengan yeoja, seorang yeoja adalah mangsa yang paling di sukai oleh musuh
mereka.
Nyiit….. V dan j.hope langsung berlari saat mereka sampai di
deretan toko toko lama itu.
Tapi jungkook sudah lebih dulu sampai di sana, di sana hanya
ada dua orang namja yang salah satunya memukulinya waktu itu, tapi yang satunya
jungkook baru pertama kali melihatnya. jungkook menatap mereka tajam, sedangkan
keduanya malah tersenyum kemudian mereka melemparkan sebuah handphone ke depan
jungkook. mata jungkook terbelalak saat melihat itu adalah handphone ha ra. dia
kemudian menatap mereka tajam, dan besiap menghajarnya,
Trrrdddtrrdddd….. tiba tiba handphone salah satu dari mereka
berbunyi dan mereka mengangkatnya. Jungkook masih menahan pukulannya.
“yoboseo oppa…. Kau
dimana? Apa handphoneku sudah bisa ku ambil?” mereka meguatkan suaranya
sehingga jungkook bisa mendengarnya. Namja namja itu tersenyum pada jungkook
yang terlihat bingung.
“JUNGKOOK!!!” teriak j.hope dna v yang baru datang.
“yoboseo…!! Oppa!!”
keduanya menepuk jungkook karena bingung kenapa mereka hanya diam saja.
Jungkook hanya melihat keduanya bergantian menyuruh mereka untuk mendengar
suara dari ahndphone itu.
“oppa!!!” seru
suara yeoja dari balik handphone itu. v dan j.hope juga terkejut saat mendengar
kalau suara itu sepertinya mereka kenal.
“nde, oppa sudah kembali! Datang lah ketempat tadi…” kata
namja itu dan menutup telfonenya. Mereka bertiga sekarang menatap namja itu
heran.
“kau…” seru V kesal. tapi namja itu meletakkan telunjuknya
di depan bibirnya menyuruh V diam.
“kalian…. Berani sekali mendekati adikku!” seru namja itu
tiba tiba dan membuat jungkook, v dan j.hope terkejut.
“mwo?” j.hope refleks tak percaya.
“cih…. Setelah ayah mu membunuh ayahku, sekarang kau ingin
menyakiti adik ku? apa kalian bercanda?” tanya nya kemudian. Jungkook hanya
diam menatapnya dnegan tajam, sednagkan V sudah mulai frustasi sendiri, terlalu
sulit untuk percaya kalau ha ra adalah adik dari musuh mereka.
“ku dengar bahkankau berani masuk ke sekolah yang sama
dengannya! dan salah satu dari kalian juga pernah menjadi pacarnya” lanjut
namja itu.
“HEI!!!” tibat iba rapmons, jin, suga dan jimin datang
menghampiri mereka.
“apa yang terjadi?” tanya jin dan rapmons. V hanya
menggeleng. Sedangkan jungkook hanya menatap nya dengan tatapan tajam.
“ku ingatkan, jauhi ha ra. dan jangan pernah bicara lagi
dnegannya!” seru namja itu. mereka yang baru datang tak terlalu mengerti tapi
mereka lebih memilih diam.
“jika kalian mendekatinya, maka aku takkan membiarkan kalian
hidup” kata namja itu lagi.
“kau fikir kami takut?” tanya V kesal. tapi jungkook menahan
V.
“jangan sakiti ha ra..” seru jungkook akhirnya. namja itu
tersneyum karena jungkook memahami
maksudnya. Mereka semua menatap jungkook
aneh.
“dia bilang dia takkan membiarkan kita hidup! Dia takkan menyakiti
adiknya jungkook!” kata V kesal. seketika mereka yang sebelumnya tak mengerti
terbelalak saat tau ha ra adalah adik dari namja itu.
“ani..” kata jungkook tanpa menoleh.
“dia bilang kalian, itu termasuk ha ra! karena ha ra adalah
bagian dari kita..” kata jungkook dan membuat mereka semua seketika lemas.
Namja di depan mereka itu tersneyum.
“untuk pertama kalinya aku menyukai mu jungkook!” kata namja
itu lagi. jungkook hanya diam dan tetap menatapya tajam.
“tapi ini takkan mengakhiri apapun di antara kita. Jauhi ha
ra dan ha ra akan aman. Jika ha ra sekali
lagi bersama kalian, maka aku akan
menghabisinya terlebih dahulu di depan kalian!” kata namja itu dan segera pergi
bersama namja yang satu lagi.
“……..” ketujuh namja itu hanya dapat terdiam bahkan setelah
namja itu pergi.
“khaiss….. dasar BAJINGAN!!!” teriak V kesal setengah mati.
Jin juga tak habis fikir dengan semua itu. begitu juga dengan mereka semua.
tapi jungkook perlahan berjalan mengambil handphone ha ra dan kemudian berbalik
untuk pulang.
“Jungkook!!” panggil jimin. Jungkook hanya diam dan terus
berjalan tanpa menoleh. mereka semua saling melihat, tapi kemudian rapmons
menggeleng. Mereka semua menghela nafas pasrah. Bagaimana mungkin masalah
mereka jadi begini, bahkan dengan ha ra, satu satunya yeoja yang pertama kali
bisa dekat dnegan mereka sebagai teman, ini sesuatu yang mengerikan.
~oOo~
Pagi ini ha ra datang kesekolah seperti biasa, setelah dua
hari tak skeolah akhirnay dia bisa kembali sekolah dengan baik. Tapi setelah
mendnegar yujin pindah sekolah ha ra kembali merasa bersalah. Dan dia akhirnya
memilih untuk mencari anak anak Bts. Tapi saat dia mencari ke tempat tempat
mereka biasa ada ha ra tak menemukan satu pun dari mereka.
“ha ra..” panggil sungyoung. Ha ra menoleh dan tersneyum pada
sungyoung kemudian menghampirinya.
“kau mencari siapa?” tanya sungyoung.
“anak anak bts. Apa kau melihat mereka?” tanya ha ra.
sungyoung menggeleng sambil melihat ke sana kemari juga.
“ani, memang kenapa?” tanya sungyoung lagi.
“ah aniyo..hehe hei kau mau kemana?” tanya ha ra kemudian.
Sungyoung tersenyum dan langsung menarik ha ra pergi.
Bell pulang berbunyi, ha ra akhirnya pergi kekantor untuk
menanyakan kemana anak anak bts itu. tapi semua guru menyatakan mereka tak tau
kemana mereka. Keenam namja itu tak hadir sejak semalam. Ha ra lansgung
berfikir apa mungkin mereka baru saja berkelahi sampai tak bisa kesekolah. Ha
ra jaid serba salah. Dia tak punya kontak namja namja itu lagi karena
handphonnya di hilangkan oleh oppanya. Dan skearang ha ra benar benar penasaran
dan khawatir kemana namja namja itu.
Trrrdddtrrrdd….. handphone jungkook bergetar terus sejak
tadi tapi jungkook hanya membiarkan nya dan terus berjalan menyusuri pinggiran
kota itu. sesekali dia melihat ke atas untuk melihat langit yang buram dan
terus berjalan dengan sempoyongan.
Di lain pihak V hanya terus bermain game bersama suga dan
jimin. Jimin memang hanya menemani dan memilih membaca buku, sedangkan suga
ikut bermain dnegan v melepaskan kejengkelan mereka mengingat ha ra. rapmons
dan jin terus menerus menghubungi jungkook dan mencarinya kemana mana.
sedangkan j.hope lebih memilih untuk tidur seharian karena teman teman nya
sedang tak ada yang waras dan tak bisa di ajak kemanapun. Dia sudah memenuhi
kamarnya dnegan segala macam makanan dan memperhatikan surat pindah sekolah itu
dengan tatapan sendi dan benci.
Brugh… Jungkook menabrak seorang namja dan pergi begitu saja
tanpa meminta maaf. Namja namja itu saling melihat dan langsung mengejarnya dan
menarik jungkook.
“YA! Kau seharusnya minta maaf!!” seru namja itu kesal dan
mendorong jungkook sampai ke toko toko di sana dan mencekik jungkook. tapi
jungkook langsung melepaskannya dan menatapnya tajam. Namja namja itu
menatapnya bengis dan memperhatikannya dari bawah sampai atas. Dan salah satu
dari mereka membisikkan sesuatu.
Jungkook menatap mereka dingin dan kembali berjlan tapi lagi
lagi menabrak mereka seperti terkesan menantang.
“YA!!” Bugh… seketika namja namja itu menghantamnya. Merasa
tak senang apa lagi mereka tau kalau jungkook adalah anak seornag pembunuh,
rasanya mereka beanr benar geram ingin menghantamnya.
Bugh..”akh…” jungkook meringis kesakitan saat tubuhnya di
pukuli bertubi tubi. Orang orang hanya melihati dia di pukuli tanpa melkaukan
apapun.
“eh…..” jimin kaget saat sebuah foto di dalam bukunya
terjatuh kelantai. Dia mengambilnya dan tersenyum saat melihat itu ternyata
foto mereka bersama ha ra. dia terlihat begitu cuek di foto itu.
“kau menyimpannya..” seru suga yang duduk di sebelah jimin.
Jimin tersenyum dan mengangguk.
“aku belum smepat bersikap baik padanya..” seru jimin sambil
tersenyum pasrah.
“AAAAAAKH…….”tiba tiba V berteriak keras.jimin dan suga
menatapnya tajam
“hosh hosh…aku akan membunuhnya….” Gumam V kemudian berlari
keluar.
“Hei V!!!!!!!!!!” teriak Jimin dan suga yang langsung
mengejarnya. Jimin langsung melepaskan foto itu dan keluar dari ruangan itu.
“V tunggu!!” seru suga sambil menarik V.
“MWO?” tanya V kasar.
“kau mau apa?” tanya suga tak kalah kuat.
“aku akan membunuh namja itu!” kata V kemudian. Seketika
jimin mencengkram kerah baju V.
“apa kau gila? Lalu bagaimana dengan ha ra?” tanya jimin. V
hanya diam dan menatap jimin dnegan tatapan penuh emosi.
“jangan bertindak bodoh!” kata jimin yang perlahan
melepaskan cengkramannya.
“jangan membuat seakan akan kita tak bisa hidup tanpa yeoja
itu!” seru jimin lagi. V dan suga sekarnag menatapnya dalam dalam.
“itu benar…. Sebelumnya kita juga baik baik saja tanpa ha
ra..” kata suga yang kemudian duduk di lantai dengan wajah frustasi. V terkekeh
dengan kata kata mereka, dia masuk keruangan itu lagi, jimin dan suga hanya
melihatinya sampai akhirnya dia keluar membaw afoto itu dan sebuah mancis.
“hei….” Seru suga yang lansgung berdiri karena melihat v
hendak membakar foto itu.
Sruush…”hei apa yang kau lakukan!!” seru jimin langsung
mengambil foto itu dan memadamkan apinya dnegan tangannya sendiri.
“JIMIN!” teriak suga karena jimin memegang api itu begitu
saja. V tersenyum sendiri.
“lihatkan, kalian juga bodoh…” kata V lalu melempar mancis
itu kesembarang arah kemudian pergi. Suga saling melihat dengan jimin, dan
jimin mengangguk. Suga kemudian menyusul v, sedangkan jimin harus mengobati
tangannya yang melepuh.
“nggh…” jungkook berjalan pelan karena seluruh tubuhnya
terasa sakit. dia tak bisa berjalan dnegan benar dan sempoyongan kemana mana.
sampai sampai dia tiba tiba turun dari trotoar di saat jalan sedang di penuhi
oleh mobil mobil dan NYIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT……… jungkook tak berkedip melihat
mobil itu hampir mengenainya. Dan saat mobil itu benar benar hanya berjarak
beberapa senti di depannya
Brugh…jungkook tergeletak di tanah.
Blam, seorang namja dan yeoja keluar dari mobil itu.
“jung kook…..”samar
samar jungkook bisa mendengar suara yang menyebut nyebut namanya. Tapi tak lama
smeuanya benar benar menghilang dan kesadarannya pun habis.
~oOo~
V yang baru keluar dari markas mereka langsung melihat ke
arah kerumunan jalan dan segera berlari ke sana. Dia menyelip dan menerobos untuk melihat apa
yang terjadi. Tapi saat melihat ada seorang namja yang tergeletak di tengah
jalan dia langsung menghampirinya.
“jungkook!!!” serunya kaget dan langsung menggoyang
goyangkan tubuhnya agar bangun.
Plak….. tiba tiba semua orang menjerit saat namja itu
menampar yeoja yang bersamanya sampai terjatuh. V menoleh dan terbelalak saat
melihat ternyata itu adalah ha ra.
“Ha ra!!!” seru V langsung berlari menarik namja itu dan
Bugh…. Pukulan keras langsung menghantam namja itu
“aaaaa…..” rang orang mulai berteriak karena keadaan di sana
sangat ricuh.
“jungkook!” seru suga dan jungkook sadar, perlahan berdiri
di bantu suga, tapi setelah melihat v menghantam namja itu dan melihat ada ha
ra di sana jungkook langsung melepaskan rangkulan suga.
Bugh…. Namja itu membalas pukulan v hingga v terpelanting ke
tanah.
“SIALAN!!!” Bugh…. jungkook menendang namja itu sampai dia
menghantam mobil dan memukulnya juga. V juga segera bangkit dan segera
menghantam nya juga bersama jungkook. Ha ra di sana hanya dapat menatap itu
semua dan menahan tangisnya. Suga sendiri tak tau harus melakukan apa.
kesadaran namja itu sudah hilang, tapi keduanya masih menghantamnya.
“Hei berhenti!!!” teriak suga pada jungkook dan V, tapi
keduanya terlihat sudah seperti binatang liar yang sedang menghantam mangsanya.
Dan saat melihat semua itu butuh waktu lama sampai hara benar benar bisa
bersuara dan tak sanggup melihat itu semua.
“HEI BERHENTI!!!” teriak suga yang langsung menarik kedua
namja itu menjauh dan memisahkan mereka. Jungkook dan v pun terdorong ketanah
oleh suga. Suga benar benar tak tau harus bagai mana slain harus menarik dan
mendorong mereka ke tanah.
“ku mohon berhenti..” seru ha ra kemudian. V dan jungkook
menatap ha ra bersamaan. di tengah tangisannya ha ra tersneyum pada keduanya.
“jebal…” seru ha ra lagi. jungkook dan v akhinya benar benar
berhenti dan mencoba berdiri. Suga menoleh dan memeriksa apa namja itu masih
hidup. Dan saat masih mendengar detak jantungnya, suga segera menghubungi
ambulan.
“a apa dia masih hidup?” tanya ha ra pelan. Suga menoleh dan
tersenyum hangat.
“dia masih hidup!” katanya dan membuah ha ra lega. Ha ra
langsung terduduk. Jungkook dan v kemudian mendekatinya dan berjongkok di
depannya.
“mianhae..” seru v. ha ra tersenyum hangat pada v dan
memegangi wajah v dan jungkook juga.
Sruukh…. Kedua namja itu lanngsung memeluk ha ra.
~oOo~
Ha ra keluar dari ruangan kakak nya dan menuju ruangan lain
yang berisi anak anak bts. Ketujuh namja itu langsung melihat ke arahnya saat
dia masuk. Ha ra meantap mereka dnean tatapan hangat nya saat ketujuh namja itu
menatapnya sendu.
“wae?? Wajah kalian kenapa begitu menyedihkan!!” kata ha ra
sambil berjalan dan meletakkan obat di tangannya ke meja di tengah tengah
jungkook dan v. kedua namja itu menatapnya dalam dalam.
“ha ra…”seru jin.
“hmmm…” jawab ha ra. j.hope dan jimin lebih memilih
memalingkan wajah mereka karena malu pada hara.
“ini obat mu!” kata ha ra memberikan obat pada v. v
menatapnya penuh arti tapi ha ra malah memasang wajah kesal karena v hanya
menatapnya.
“buka mulutmu!”katanya sambil memukul mukul kecil pipi v. v
akhirnya membuka mulutnya dan minum dari gelas di tangah ha ra dan meminum
obatnya. Ha ra kemudian mengambil obat berikutnya dan menghadap ke arah
jungkook. tapi jungkook hanya menunduk.
“jungkook…”seru ha ra. jungkook tetap menunduk.
“kau tak mau melihat wajahku?” tanya ha ra, seketika
jungkook menatapnya, wajah nya terlihat benar benar kusut dan memerah. Ha ra
tersenyum melihatnya kemudian memegangi wajah jungkook.
“minum obat ini!” katanya sambil menyodorkan minum ke bibir
jungkook, tapi jungkook hanya menatap mata ha ra dan menarik minuman itu dan
meletakkan obatnya. Ha ra menatapnya aneh.
“ayahmu….”seru jungkook pelan namun segera tercekat karena
ha ra meletakkan tangannya di bibir jungkook dan menggeleng.
“huuft….. aku harus mengurus oppaku dulu! Nanti aku kemari
lagi…” kata ha ra kemudian segera berjalan menuju pintu, tapi tiba tiba jimin
menarik tangannya.
“ha ra!” seru jimin. Ha ra berbalik perlahan dan menatap
jimin masih dnegan tatapan yang sama. Tapi jimin segera melepas tangannya yang
menarik ha ra.
“mianhae…kami minta maaf, kami ak tau ayah mu lah orang
nya…” seru jimin dengan cepat tapi suaranya perlahan jadi menghilang. Ha ra
tersenyum haru.
“gwenchana…” kata ha ra membuat mereka smeua menatapnya.
“mungkin….oppa tak bisa memaafkan kalian, tapi aku…. sudah
lama memaafkan pembunuh appa!” kata ha ra kemudian. Mereka semua hanya diam.
“kesalahan yang di lakukan ayah jungkook bukan hal yang
harus kalian pertanggung jawabkan!” kata ha ra kemudian, tapi jungkook langsung
menunduk saat ha ra menyebut namanya.
“eomma juga telah melupakannya. Aku minta maaf jika oppa ku
menyulitkan kalian selama ini….mianhae..” kata ha ra kemudian, seketika mereka
semua tersentuh dengan ucapan maaf ha ra. air mata jungkook menetes seketika,
begitu jga dnegan v dan yang lain. Ha ra tersenyum melihat namja namja itu
terlihat begitu menyesal dan menangis dalam diam. Ha ra perlahan keluar dan
menutup pintu ruagan itu. di luar ibunya telah menunggu dan tersenyum haru
melihat ha ra. ha ra tersenyum pada ibunya dan langsung memeluknya.
“eomma….hiks….eottokhae…….appa…appa akan murka padaku!” seru
ha ra dalam tangisnya.
“aniyo…. Appamu persis sepertimu sayang…. Dia akan memaafkan
mereka semua! bahkan untuk apa yang mereka lakukan pada min woo!” seru nya ibunya. Tapi ha ra tetap menangis dan malah
semakin erat memeluk ibunya.
~oOo~
“mwo? Jinja??” seru mereka kaget. namja itu mengangguk.
“itu benar benar mengerikan!” seru yang lainnya.
“Mwo?” tiba tiba ha ra masuk dan langsung bergabung dengan
mereka. Tapi anak anak itu langsung diam dan pura pura tak melakukan apapun. Ha
ra menatap mereka kesal.
“hei ha ra!” sapa raejin dan sungyoung. Raejin langsung
merangkul ha ra sedangkan sungyoung melipat tangan nya di depan teman teman nya
itu.
“wae?” tanya sung young pada ha ra. tapi ha ra hanya menatap
aneh ke anak anak itu.
“pasti kalian menggosip lagi kan!” kata sung young setengah
kesal.
“a a a aniyo..” seru mereka mengelak. Tapi sung young
langsung memasang pose ingin memukul mereka hingga mereka langsung bubar. Ha
ra, raejin dan sungyoung langsung tertawa setelah itu.
“hmmm, dasar… padahal mereka namja, tapi suka menggosip!”
keluh sungyoung kesal.
“hmm, karena itu aku tak pernah suka dnegan mereka!” kata ha
ra dan duduk bersama sungyoung dan raejin.
“oiya apa oppa mu sudah keluar dari dumah sakit?” tanya
raejin. Ha ra mengangguk sambil merapihkan semua buku bukunya.
“jadi sekarang kau mau kemana?” tanya sungyoung.
“sebeanrnya ingin pulang, tapi tadi aku terima telfone
katanya v dan j.hope di kroyok orang!” kata ha ra kemudian.
“astaga…. Apa musuh mereka masih banyak?” tanya sungyoung.
Ha ra hanya tersenyum.
“oppa ku hanya satu dari 10 yang memburu mereka..” jawab ha
ra sambil tertawa sendiri.
“oiya apa jungkook akan kembali kesekolah ini?” tanya sung
young lagi. ha r amengangguk.
“walau berita dia anak pembunuh itu sudah tersebar, kurasa v
dan yang lainnya akan tetap memaksanya sekolah dinisi!” jawab ha ra sambil
bersiap untuk untuk segera pergi.
“hati hati ne…” kata raejin sebelum ha ra pergi. Ha ra
tersneyum dan mengangguk.
“jika kau butuh sesuatu hubungi kami!” kata sungyoung
berikutnya. Ha ra mengangguk dan segra berlari ke luar sekolah.
Wiuw wiuw wiuw wiuw……..”Polisi polis!!!!” seru namja namja
itu langsung lari meninggalkan anak anak bts yang memang mulai letih melawan
mereka.
Bruugh…. Ketujuh namja itu sama sama berbaring dan duduk di
lantai tanpa peduli jika benar ada polisi yang datang.
“Hei!!” tiba tiba ada seorang yeoja yang keluar dari balik
dinding sembari tersenyum dengan sirine polisi di handphonenya. Mereka bertujuh
langsung tertawa lega melihatnya.
“gwenchana??” tanya ha ra dnegan kuat pada mereka semua.
“apanya…” kata v yang langsung tepar dan memejamkan matanya.
“cih…kalian kan sudah biasa! Bagaimana kalian masih tetap
tak bisa mengalahkan namja namja itu!” kata ha ra yang mulai berkeliling
memberikan mereka satu persatu minum. V membuka mulit nya lebar lebar dan ha ra
memberinya minum dengan menahan tawa kemudian mengeuarkan sapu tangannya.
“ini..” seru ha ra dan membiarkan v membersihkan wajahnya.
“ha ra..”seru jin yang memnta air mineral. Ha ra melemparnya
dan jin tersenyum pada ha ra yang juga tersenyum padanya.
“oppa!!” seru ha ra pada rapmons yang memejamkan matanya,
rapmons membuka matanya dan tersenyum setelah ha ra memberinya minum.
“gomawo..” serunya. Ha ra kemudian berjalan mendekati namja
yang juga memejamkan matanya dan duduk keletihan.
“apa luka mu terbuka lagi?” tanya ha ra sambil memegangi
perut jungkook. jungkook menggeleng tanpa membuka matanya.
“buka mulutmu!” kata ha ra sambil memukul kecil dagunya,
jungkook membuka nya sedikit dan ha ra menuangkannya minuman.
“Ayo pulang!!!” kata j.hope sambil berdiri dan memegangi
wajahnya yang memar memar.
“kaja!!!” kata mereka dan satu persatu berdiri dengan saling
membantu.
“ha ra, tas ku tinggal!!” kata jimin menunjuk sebuah tas
yang tergeletak tak jauh dari mereka. Ha ra segera berlari mengambilnya tanpa
protes.
Pletak…seketika jungkook dan jin memukul kepala jimin
bersamaan.
“Aww..”keluhnya kesal.
“kau fikir dia pembantu!!!” keluh jungkook kesal. jin
langsung berjalan meninggalkan jimin, begitu juga jungkook.
“ais mwoya??” gerutu jimin kesal.
“ini…” seru ha ra smabil mengkalungkan tas itu ke leher
jimin sampai dia jadi tak seimbang berdiri.
“eh eh…ha ra!!!” teriak jmin kesal tapi ha ra hanya tertawa
dan berlari menyusul yang lainnya. Anak anak yang lain juga tertawa melihat nya
terjatuh karena tas itu.
“Awas kau!!!” seru jimin yang langsung berlari mengejar ha
ra. tapi ha ra langsung berlindung di belakang jin dan membuat jimin tak bisa
melakukan apapun. Mereka hanya dapat tertawa walau tubuh mereka sebenarnya tak
dalam kondisi baik.
“hei sudahlah!!” kata suga yang kemudian menarik jimin dan
merangkulnya. Jimin juga akhirnya tertawa. Sedangkan ha ra merangkul jin dan
jungkook yang bersebelahan. Kedua namja itu menatap ha ra bersamaan.
“hei hei, ha ra itu milikku!!” kata v tiba tiba menarik ha
ra untuk membantunya berjalan. Jungkook dan jin langsung menatapnya sinis.
“HARA ITU MILIK BTS!!!” tiba tiab rapmons berteriak dan
membuat mereka semua terkejut.
“MWO?” seru ha ra kaget.
“haha berarti hara punya tujuh suami??” tanya j.hope sambil
tertawa.
“MWOO???” sekali lagi ha ra kaget.
“mwoya…… ha ra harus memilih salah satu dari kita!” kata
jimin kemudian.
“yang jelas bukan dirimu!!” kata j.hope kemudian yang
langsung membuat mereka semua tertawa.
“hei wajah jungkook mulai tak enak…” seru v kemudian membuat
jungkook jadi aneh sendiri.
“hei jungkook, hara tak boleh dengan mu!” kata j.hope
kemudian.
“wae?” tanya jungkook aneh. Ha ra hanya tersenyum mendengar
mereka berdebat.
“molla…hanya tak boleh saja untumu!” kata j.hope kemudian.
“mwo??” mereka tertawa karena j.hope bicara melantur.
Sedangkan ha ra hanya dapat tertawa tapi perlahan tangannya dan tangan jungkook
sudah tertaut tanpa ada yang menyadari. Dan walaupun v merangkul ha ra dan
mereka berjalan berdempetan atau malah berjauhan, tangan jungkook dan ha ra tak
kan pernah terlepas lagi. ha ra hanya tersneyum pada jungkook saat jungkook
memegangnya sangat erat.
Ha ra adalah yeoja pertama yang benar benar bersikap baik
dengan kami. dan juga selalu bersikap baik dengan semua orang. Itulah yang
membuat ku dulu jatuh cinta padanya. Ha ra, memiliki paras yang cantik tapi
berwajah dingin. Pertama melihatnya aku langsung menyukainya walau ada banyak
yeoja yang juga menyukai ku. tapi kebanyakan dari mereka setelah ku ceritakan
tentang diriku yang bagian dari bts, kelompok yang sering terlibat perkelahian
dengan ornag orang jahat kebanyakan malah menjauh. Dan karena takut hal yang sama terjadi aku
tak pernah berani membawa ha ra ke teman teman ku. sampai ha ra berteman dan
mengenal yang lainnya dengan sendirinya. Tapi aku tak pernah menyangka ternyata
ha ra bisa berteman baik dengan kami semua dan menerima semua kekurangan kami
bahkan dgn jungkook. dia bisa berteman dnegan kami semua dan membuat kami
nyaman bersamanya. Dia selalu memikirkan aku dan jimin yang terlihat kurang
nyaman dnegan keberadaannya, dan dia juga selalu ada untuk v dan jungkook yang
selalu bahagia jika terlihat bersamanya.
Sampai kenyataan pahit tentang ha ra adalah anak dari orang
yang di bunuh orang ayah jungkook, ha ra tetap tersenyum pada kami, bahkan
setelah apa yang di lakukan jungkook dan v pada oppanya. Min woo juga tak bisa
melakukan appapun setelah apa yang kami lakukan padanya. Walau kami tetap
selalu berjaga jaga kalau minwoo sampai melakukan sesuatu yang buruk pada hara
atau pun pada kami. Ha ra seperti malaikat yang selalu hadir menolong kami di
saat kami membutuhkannya. Dia tak pernah takut untuk mengikuti kami bertarung
melawan musuh musuh kami.
Kekuragan dan kelebihan ha ra kami terima tanpa protes dan
kekecewaan. Bahkan sampai kami tau ha ra punya perasaan dnegan jungkook kami
semua benar benar bahagia mendengarnya. Jungkook, yang selama ini sengsara
akhirnya benar benar bisa bahagia dnegan ha ra di sisinya. Aku juga perlahan lahan
bisa melupakan ha ra. ha ra yang menjadi cahaya di dalam hidup kami yang gelap.
Semoga tuhan segera menyelesaikan segala pertikaian ini,
agar kami bisa hidup dengan tenang seperti remaja remaja lain. Kami hanya ingin
tertawa tanpa menanggung beban dari orang tua teman kami. dan kami bukan orang
yang dapat meninggalkan nya untuk kebahagiaan yang sejengkal lebih dekat dengan
kami jika kami meninggalkannya.
Ha ra selalu berdoa agar orang orang itu memaafkan kami dan
orang tua kami. ha ra selalu menjadi seseorang yang perlahan membuat kami bisa
menjaga emosi dan mencari jalan keluar untuk tidak saling menyakiti lagi. dan
satu hal yang dapat kami ucapkan selalu padanya
“gomawo….ha ra….”
Dan jika suatu saat kau pergi, dan tak bersama kami, hati
kami semua berteriak seperti sebelumnya kau pernah meninggalkan kami.
“I need you… we need you….ha ra……..”